Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

MOTIVASI : Arjuna dan Sang Bidadari


(kisah ini diambil dari milis seorang teman)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Namanya Arjuna, persis nama seorang tokoh dalam dunia pewayangan. Tapi ia tak tampan, tak gagah. Apalagi digila-gilai oleh wanita. Arjuna yang ini hanya seorang penjual ulat sebagai pakan burung yang penghasilannya tidak menentu. Tinggalnya di sebuah rumah sederhana dengan ibundanya yang sudah berusia 70 tahunan. Sejak usia 2 tahun Arjuna menderita lumpuh. Penyebabnya adalah demam yang sangat tinggi yang kemudian merusak syarafnya.

Arjuna kini sudah berumur 40 tahun dan tetap lumpuh. Ia pun masih tetap ulet menjalankan profesinya yaitu menjual pakan burung. Sejak beberapa bulan ini ia mempunyai kegemaran baru, suka mengikuti pengajian dari masjid ke masjid. Dari pengembaraannya itu akhirnya ia jatuh cinta pada sebuah masjid di sebuah pondok pesantren yang dipimpin oleh seorang kyai yang masih muda dan berkharisma.

Pagi itu Arjuna tampak rapi dan wangi. Ia menggunakan baju terbaiknya, sebuah baju koko berwarna putih yang dimintanya pada sang ibu untuk disetrika licin-licin. Ia sudah siap menuju pengajian di pondok pesantren. Jaraknya lumayan, kira-kira satu setengah jam dengan kendaraan umum. Apalagi bagi seseorang yang tak berfisik sempurna seperti Arjuna, jarak itu terasa lebih dari sekedar lumayan.

Arjuna merangkak di depan rumahnya, lalu dengan suara cadelnya berteriak memanggil becak di ujung jalan. Sang tukang becak pun tanggap dengan panggilan Arjuna. Ia mafhum, Arjuna pasti akan pergi ke pondok pesantren.

Arjuna duduk manis di dalam becak, hingga sampai ke jalan besar. Di jalan besar, sang tukang becak membantu memanggilkan taxi. Satu taxi lewat, taxi berikutnya juga, dan berikutnya, lalu berikutnya. Arjuna tetap duduk manis di dalam becak, tersenyum. Keringat mengucur di tubuh sang tukang becak yang tampak sedikit kesal tidak satu pun taxi yang mau berhenti.

Membawa Arjuna sebagai penumpang taxi memang berbeda. Sang sopir taxi harus rela membantu menggendongnya. Maka tak heran kalau tak semua sopir taxi mau. Tapi Allah selalu memberikan pertolongan-Nya. Sebuah taxi meluncur pelan dan berhenti. Sampai di pondok pesantren Arjuna disambut oleh beberapa orang jemaah. Ia sama sekali tak dipandang sebelah mata. Justru banyak orang yang sayang padanya, termasuk sang kyai.

Ceramah pun dimulai. Seperti kali yang lalu. kali ini Arjuna tak mampu membendung air matanya. Semangatnya membara. Bukan hanya itu bahkan bergejolak. Bagai sebuah handphone yang perlu di-charge, inilah saat-saat Arjuna menge-charge jiwanya. Total biaya Rp.50.000,- yang harus ia keluarkan untuk pulang pergi ke pondok pesantren, serasa tak ada harganya dibanding dengan setrum yang menyulut dirinya. Ajuna jadi lebih semangat bekerja, lebih semangat mengumpulkan uang untuk bisa datang ke pengajian.

Arjuna sekarang jadi rajin ibadah malam. Sifat pemarahnya mulai hilang, jadi lebih sabar dan optimis. Pelan-pelan keinginan itu muncul. Suatu keinginan yang sama sekali tak pernah berani untuk ia mampirkan walau sekilas di kepalanya.

"Ibu, Arjuna kepingin Nikah..!" Suara cadel Arjuna bagai geledek yang memecah kesunyian malam di telinga sang ibu yang sudah uzur tersebut.

"Arjuna enggak mimpi kan?" sang ibu bertanya sambil menguncangkan tubuh Arjuna yang tergolek lemah di tempat tidur.

" Eh ibu, Arjuna mah bangun. Ini enggak mimpi. Sungguhan, Arjuna kepingin nikah..."

Sang ibu menelan ludahnya beberapa kali, miris. "Nak, kamu teh mau nikah sama siapa?"

"Nggak tau. Tapi Arjuna sudah minta sama Allah."

Mata sang ibu hampir-hampir tak kuat membendung air mata yang hendak tumpah. "Bener atuh, kalau memohon ya cuma sama Allah."

Sang ibu bingung apa yang harus ia lakukan. Menghibur Arjuna dan membangun mimpi-mimpi indah yang kosong melompong. Atau membuatnya melek melihat kondisi cacatnya. Tapi itu sama saja artinya dengan menghempaskannya ke jurang dalam. Sang ibu cuma bisa menyerahkan pada Allah, apapun kehendak-Nya.

Malam purnama. Arjuna baru saja selesai sholat tahajud. Ia merenungi keinginannya yang mulai menjadi azzam. Pikirannya berkecamuk. "Tapi, kalau nanti punya istri pasti biaya akan bertambah. Sekarang saja hidup sudah pas-pasan. Ah, rejeki kan sudah diatur oleh Allah, tinggal kita yang harus ikhtiar. Tapi, mau nikah sama siapa. Eh, iya ya. Siapa yang mau sama saya yang jalan aja mesti merangkak, mau ke mana-mana mesti digotong. Ah, itu kan sama juga, jodoh sudah diatur sama Allah. Tinggal ikhtiar saja. Besok saya akan bilang sama Pak Kyai, minta dicarikan istri."

"Pak Kyai, saya kepingin nikah..!"

Pak Kyai itu pun kaget tak beda seperti ekspresi sang ibu ketika mendengar ucapan Arjuna. Dengan sabar Kyai berkata, "Wah bagus itu. Menikah kan sunnah Rasulullah, apalagi kalau niatnya untuk ibadah."

"Iya, iya, saya kepingin kawin karena kepingin ibadah. Kepingin punya anak-anak yang normal dan berjuang di jalan Allah."

"Arjuna mau menikah dengan siapa?"

"Saya ingin minta dicarikan sama Pak Kyai."

Pak Kyai pun menggaruk-garuk kepalanya. Bukan amanah yang ringan. Sudah berkali-kali ia mempertemukan jodoh diantara santri-santrinya. Diantaranya  ada juga yang tidak sekali langsung jadi. Itu pun santri-santri yang normal, tapi Arjuna...?!

Sang Kyai bukan mengecilkan arti Arjuna. Semua orang sudah ditentukan takdirnya oleh Allah. Dan tak akan tahu takdirnya bagaimana kecuali dengan berusaha. Tapi usaha yang harus dilakukan untuk mencari istri untuk Arjuna bukan perkara mudah. Tapi Allah berkehendak lain. Sang Kyai akhirnya menemukan sang gadis.

Gadis itu normal, juga sholehah. Ia salah satu jamaah yang kerap mengikuti pengajian Kyai. Kyai mengucap syukur yang tiada tara, karena akhirnya gadis itu mengucapkan kesediaannya menikah dengan Arjuna.

Ina, gadis itu, jelas-jelas tahu Arjuna yang akan dinikahinya berfisik tak sempurna. Sangat jauh dari gambaran tokoh Arjuna yang ada di lirik lagu.

"Kenapa Ina mau menikah dengan Arjuna?" tanya sang Kyai."Ina sudah tahu apa resikonya? Apa yang akan dihadapi di kemudian hari?"

"Niat saya cuma ingin mencari keridhoan Allah. Saya ingin menjadi bidadari di syurga nantinya," kata sang gadis yang berusia 24 tahun itu dengan mantap.

Pagi hari di bulan Maulid itu seakan bersinar lebih cerah dari biasanya bagi Arjuna. Sebelum berangkat, ia menangis. Bukan sedih, justru kebahagiaan luar biasa yang tak terbendung. Suatu keajaiban yang tak pernah ia bayangkan akan terwujud. Mulanya hanya sebuah keinginan, lalu menjadi tekad, dan kini menjadi nyata. Allah mengabulkan permohonannya.

Terbata-bata Arjuna mengucapkan ijab kabul. Bukan karena grogi, tapi karena memang ia kesulitan mengucapkan kata-kata. Dua ratus pasang mata ikut berlinangan airmata, tak kuasa menahan haru yang tiba-tiba menyeruak. Arjuna menyerahkan mas kawin berupa 23 gram emas kepada istrinya. Lalu Arjuna bersujud di hadapan ibunya, menangis tersedu-sedu.

Di hadapan para tamu, sang Kyai berkata, "Kita harus banyak belajar dari Arjuna, seseorang yang diberi ujian berupa kekurangan fisik dari Allah, namun tidak takut dan berani mengambil keputusan terhadap masa depannya. Arjuna adalah contoh seseorang yang berserah kepada Allah, yakin akan rejeki yang sudah ditetapkan-Nya. Semoga Allah memberkahi pasangan pengantin ini, menjadikannya sakinah, mawadah, warrahmah." Doa sang Kyai ini pun di amini oleh para tamu walimah.

Arjuna memandangi istrinya penuh haru. Ina baru saja selesai mencuci baju. Arjuna senang sekali, kini ia tak lagi mencuci baju sendiri seperti ketika bujangan dahulu. Ina juga selalu merawat dengan penuh ikhlas dan telaten. Seorang gadis telah Allah kirim untuk menjadi pendampingnya di dunia. Arjuna berharap Ina juga akan menjadi bidadarinya di surga nanti. Insya Allah.

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam
----------------------------------------

RENUNGAN : Sebagian Bentuk Azab Setelah Kematian

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

Prolog:
Masih tentang BAB meninggalkan sholat atau orang2 yang suka menunda-nunda sholat hingga mengakhirkan waktunya.
Notes yg bercerita tentang sholat saya rasa menjadi hal yg sangat penting karena SHOLAT adalah amal yg akan dihisab pertama kali di akherat.
Semoga catatan berikut akan memberikan renungan sekaligus motivasi bagi kita semua untuk lebih memperhatikan bab tentang sholat.
---------------------------------------------------------------

Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab al-Jami’ ash-Shahih meriwayatkan dari Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya telah datang kepadaku dua malaikat tadi malam (dalam mimpi, red), yang keduanya diutus supaya mendatangiku. (Dalam mimpi itu) kami mendatangi seorang laki-laki yang sedang tidur telentang, sedangkan seorang laki-laki yang lain memegang batu besar. Batu itu lalu dijatuhkan ke kepala laki-laki yang telentang sehingga kepalanya pecah. Batu itu menggelinding di tempat itu, dan laki-laki yang menjatuhkannya mengikutinya lalu mengambilnya. Kemudian laki-laki yang dia jatuhi batu itu kepalanya utuh kembali seperti semula. Lalu laki-laki yang memegang batu mendatanginya lagi dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya pertama kali.”

Dalam redaksi lengkap hadits itu terdapat penjelasan tentang keadaan laki-laki yang dijatuhi batu, bahwa ia adalah orang yang mengambil al-Qur’an, kemudian menentang isinya tetapi melalaikan sholat fardhu. Berkenaan dengan perbuatan maksiat ini, maka Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. 107:4-5).

Al Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, “Mereka adalah orang-orang yang lalai, baik mereka lalai dari mengerjakan shalat di awal waktunya, di mana mereka selamanya atau umumnya (biasa) mengakhirkannya hingga batas akhir waktunya, atau lalai dari rukun-rukun dan syarat-syaratnya yang telah diperintahkan kepadanya atau lalai dari kehusyu’an ketika menunaikannya atau lalai dari merenungkan makna bacaannya.

Redaksi hadits tersebut mencakup semua hal tersebut, tetapi siapa yang ada padanya salah satu dari hal tersebut, maka ia terkena bagian dari ayat tersebut. Sedangkan siapa yang ada padanya semua hal tersebut maka ia akan mendapatkan balasan secara utuh dan telah sempurna kemunafikan dirinya (Tafsir Ibnu Katsir, 4/554).

1. Diceburkan ke Sungai Seperti Darah dan Mulutnya Disumpal Batu.

Hadits tentang hal ini juga diriwayatkan oleh Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Aku bermimpi, dan dalam mimpi itu kami mendatangi sebuah sungai yang airnya berwarna merah seperti darah. Di dalam sungai itu ada seorang laki-laki yang sedang berenang, di pinggir sungai berdiri seorang laki-laki yang di sampingnya terdapat tumpukan batu yang banyak. Laki-laki yang berenang menghampiri laki-laki yang berdiri di pinggir sungai sambil membuka mulutnya. Kemudian laki-laki yang berdiri di pingggir sungai melemparkan sebuah batu dan laki-laki yang berenang mencaplok batu itu kemudian ia pergi berenang kembali. Setelah itu ia menghampirinya lagi, dan setiap kali ia menghampiri laki-laki yang berdiri di pinggir sungai di samping tumpukan batu, maka laki-laki yang berenang itu selalu membuka mulutnya.”

Dijelaskan bahwa laki-laki yang berenang dan mencaplok batu itu adalah pemakan riba. Ibnu Hubairah berkata, “Pemakan riba akan disiksa dengan cara disuruh berenang di sungai yang airnya berwarna merah dan mulutnya akan dijejali dengan batu. Karena asal riba itu terjadi dalam transaksi emas dan emas itu berwarna kemerah-merahan. Sedangkan malaikat yang menjejali mulutnya dengan batu adalah isyarat bahwa ia tidak pernah merasa puas dengan hasrat yang ada. Begitu pula halnya dengan riba, yakni pelakunya berkhayal bahwa hartanya terus bertambah padahal Allah subhanahu wata’ala membinasakannya di kemudian hari ” (Fath al-Bari 12/455).

2. Dibakar Dalam Tungku Api .

Hadits yang menjelaskan tentang hal ini adalah sebagai berikut: “Kami datang ke sebuah tempat yang mirip tungku perapian -di dalam riwayat lain dikatakan, “Bagian atasnya sempit dan bagian bawahnya lebar lalu di bawahnya dinyalakan api-.
Nabi saw bersabda, “Ketika itu di dalamnya terdengar suara gaduh dan jeritan.” Beliau mengatakan, “Kami mengintip keadaan di dalamnya, dan kami melihat sejumlah laki-laki dan wanita dalam keadaan telanjang, dan dari bawah mereka dinyalakan api yang berkobar. Setiap kali api dikobarkan dari bawah mereka, maka mereka menjerit kesakitan.” Dalam redaksi lengkap hadits tersebut dijelaskan bahwa mereka adalah para pezina, baik laki-laki maupun wanita.

Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan bahwa keadaan mereka yang telanjang adalah disebabkan hak mereka yang harus ditelanjangi, karena kebiasaan mereka adalah menyepi (berkhalwat) di tempat mesum dan mereka disiksa dengan keadaaan sebaliknya. Sedangkan mengapa mereka disiksa dari bagian bawah, karena perbuatan dosa yang mereka lakukan erat kaitannya dengan anggota tubuh mereka bagian bawah (kelamin). (Fathul bari 12/443).

Karena itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa-besar tersebut dan menjauhi sebab-sebab yang dapat menjerumuskan ke dalamnya seperti berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram dan melakukan hal-hal yang dapat menyebabkabn fitnah, misalnya; Mempertontonkan kemolekan tubuh; Memperlihatkan bagian tubuh yang mengundang fitnah; Membiasakan mata memandang yang haram; Membiasakan telinga mendengarkan lagu-lagu tentang syahwat yang menggiring kepada hal-hal yang keji dan sebab-sebab lainnya.

3. Mulut Dirobek dan Muka Dirusak

Hadits yang berkaitan dengan hal ini, adalah hadits tentang mimpi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Kemudian kami mendatangi seorang laki-laki yang sedang bersandar pada tengkuknya, sedang seorang laki-laki lainnya berdiri di hadapannya sambil memegang besi bengkok, yakni besi yang dibengkokkan ujungnya. Kemudian laki laki yang memegang besi menghampiri salah satu belahan muka laki-laki yang sedang bersandar dan merusak mukanya dengan merobek mulutnya hingga ke tengkuknya (yakni merobek mukanya dari mulut hingga ke belakang, dari hidung hingga ke tengkuknya dan dari mata hingga ke tengkuknya.)”.

Rasulullah bersabda, ” Setelah itu laki-laki yang memegang besi bengkok beralih ke belahan lain dari muka laki-laki yang sedang bersandar dan melakukan perbuatan yang sama seperti yang dilakukannya terhadap belahan muka yang pertama. Tidaklah laki-laki yang memegang besi selesai merobek belahan muka satunya lagi kecuali belahan muka lain utuh kembali seperti semula, dan laki-laki yang memegang besi menghampirinya kembali dan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya pertama kali.”

Dalam redaksi lengkap hadits tersebut dijelaskan bahwa laki-laki yang disiksa itu adalah orang yang keluar dari rumahnya di pagi hari dan melakukan kebohongan yang tersebar luas ke berbagai penjuru (pelosok).

4.Mencakar Muka dan Dada Sendiri dengan Kuku dari Tembaga

Di antara orang-orang yang disiksa dalam kubur berdasar mimpi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sejumlah kaum yang tergelincir ke dalam perbuatan ghibah (menggunjing dan mengumpat) yang diharamkan, sebagaimana hal itu dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, seraya berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketika aku dimi’rajkan, aku bertemu dengan suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga. Mereka mencakar muka dan dada mereka. Aku bertanya, “Siapakah mereka itu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka itu ialah orang-orang yang suka memakan daging manusia (suka menggunjing) serta merusak kehormatannya.” (al-Musnad 3/224 dan Sunan Abu Dawud 4879)

Sudahkah anda istiqomahkan sholat berjamaah dan tepat waktu...??

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam
---------------------------------
Sumber:  “Perjalanan Ruh Setelah Mati”  karya Imam Al-Ghazali

MOTIVASI : khitbah dan Akad Nikah

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

Khaifa haluk yaa akhi wa ukhti saudara dan saudariku fillah...? ^.^
Beberapa hari ini di inbox saya penuh dengan pertanyaan dari sahabat2ku tentang pernikahan dan khitbah. Senang sekali rasanya hati ini mendengar curhat dan ungkapaa mereka di inbox saya. Meskipun hati ini rasanya senang sekali tp ada sedikit rasa sedih. Senang karena byk saudara2ku kini yg ingin segera menggenapkan separuh agamanya, hal ini sangat bagus utk tetap menjaga kesucian, iffah dan ma'ruahnya dan memilih segera menikah menikah utk menggapai ridhoNya. Sedih karena ternyata masih banyak yg belum paham maksud dari khitbah itu sendiri maupun tentang hal2 yg berkaitan dengan akad nikah dalam perkawinan.

Nah, Berdasar dari masukan saudara2ku di inbox saya perihal tentang khitbah dan akad nikah, maka saya hadirkan note ini untuk menjawab curhatan dan keluhan kalian. Karena menjawab pesan anda satu-satu di inbox membutuhkan waktu lama. Semoga note ini menjadi jawaban dan sedikit memberikan gambaran secara umum apa sih Khitbah itu, dan bagaimana sih akad nikah itu.
Oke, here they are...:


KHITBAH


Kata khitbah dalam terminology bahasa arab memiliki 2 akar kata. Yang pertama al-khithab yang berarti pembicaraan dan yang kedua al-khathb yang artinya persoalan, kepentingan dan keadaan. Jadi, jika dilihat dari segi bahasa khitbah adalah pinangan atau permintaan seseorang (laki-laki) kepada perempuan tertentu untuk menikahinya. Makna khitbah menurut istilah syariat tidak keluar dari makna bahasa tadi.

Dalam islam, seorang laki-laki berhak meminang perempuan yang diinginkan menjadi istrinya, demikian pula seorang perempuan boleh meminang laki-laki yang diinginkan menjadi suaminya.
Khitbah dalam pandangan syariat bukanlah suatu akad atau transaksi antara laki-laki yang meminang dengan perempuan yang dipinang atau pihak walinya. Khitbah bukanlah suatu ikatan perjanjian antara kedua belah pihak untuk melaksanakan pernikahan. Khitbah tidak lebih dari sekedar permintaan atau permohonan untuk menikah.

Khitbah sudah sah dan sempurna hanya dengan ungkapan permintaan itu saja, tanpa memerlukan syarat berupa jawaban pihak yang dipinang. Sedangkan akad baru dianggap sah apabila ada ijab dan qabul (ungkapan serah terima) kedua belah pihak.

Dengan diterimanya sebuah pinangan baik oleh perempuan maupun oleh walinya, tidak bermakna telah terjadi ikatan perjanjian atau akad diantara mereka. Ibarat orang hendak naik kereta api, khitbah hanya bermakna “pesan tempat duduk” yang nantinya pada saat jadual kereta berangkat ia akan menduduki tempat tersebut sehingga tidak diduduki orang lain.

Syarat yang dipinang:
Perempuan boleh dipinang oleh laki-laki (begitu juga sebaliknya) apabila memenuhi 2 syarat berikut ini :
  1. Pada waktu dipinang perempuan itu tidak memiliki halangan syar’i yang melarang dilangsungkannya pernikahan. contoh, wanita yang sedang dalam masa iddah.
  2. Belum dipinang laki-laki lain secara sah.
Tata cara meminang:
  1. Laki-laki meminang melalui wali perempuan
  2. Laki-laki meminang langsung kepada perempuan janda
  3. Perempuan meminang laki-laki saleh
  4. Perempuan boleh meminang laki-laki secara langsung oleh dirinya sendiri atau melalui perantara pihak lain agar menyampaikan pinangan kepada seorang laki-laki untuk menjadi suaminya.
  5. Khitbah dengan sindiran dimasa iddah (karena suaminya meninggal). Sindiran itu misalnya seorang laki-laki mengatakan kepada seorang janda , “saya ingin menikah dengan perempuan shalehah” atau  “mudah-mudahan Allah memudahkan saya untuk mendapat istri shalehah”.
Agar pinangan diterima

Sebenarnya tidak ada standard baku secara teknis untuk masalah ini. Tapi, beberapa langkah dibawah ini diharapkan mampu membantu melancarkan proses penerimaan dalam peminangan :

1. Melengkapi persiapan diri
- Persiapan pertama adalah keikhlasan niat bahwa mengkhitbahnya ini dalam rangka beribadah kepada Allah. - Persiapan kedua adalah persiapan diri pribadi yang telah dibahas sebelumnya, yaitu menyiapkan minimal 4 persiapan, termasuk diantaranya yaitu persiapan finansial.

2. Memilih calon yang sekufu ( seiman dan seakidah )


3. Berbekal restu Orang Tua

Cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh restu dari orang tua diantaranya adalah sebagai berikut :
- Membangun komunikasi yang lancar dengan orang tua
- Melakukan pendekatan kepada orang tua sejak awal
- Mendialogkan perbedaan secara baik

4. Memperkenalkan diri
Ada suatu cerita yang kurang baik tentang hal ini. Ada pengalaman buruk ketika seorang ikhwan melaksanakan khitbahnya. Ia belum mengetahui siapa calon istrinya dan belum mengenal kedua orang tuanya. Ia mempercayakan urusan pernikahan kepada seorang teman kepercayaannya, dan ia tidak punya keinginan untuk berkenalan terlebih dahulu secara langsung. Ia hanya mengetahui data calon istri dari biodata tertulis dan pasfoto. Karena ia sudah mantap, tanpa pertemuan dan perkenalan awal, dilaksanakan prosesi khitbah.

Rombongan lelaki datang dengan orang tua dan saudara, Diterima oleh pihak perempuan lengkap pula komposisi keluarganya. Pertemuan menjadi formal karena kedua belah pihak satupun belum pernah ada yang bertemu dan mengenal, termasuk kedua calon mempelai. Suasana berubah menjadi kurang menyenangkan ketika ibu dari lelaki berbisik menanyakan yang mana calon istri yang dipinang, kebetulan diruangan itu ada lebih dari seorang perempuan. Tentu saja anak lelaki yang ditanya tidak bisa menjawab, karena memang belum pernah bertemu denga calon yang akan dipinang.

Semula kedua orang tua dari kedua belah pihak menyangka bahwa kedua anak yang akan menikah tersebut telah lama saling kenal, telah berkomunikasi langsung sebagaimana lazim dikenal dalam masyarakat luas. Mereka menjadi terkejut ketika ternyata kedua belah pihak belum saling mengenal. Hal ini menjadi catatan dan bahkan kemarahan pihak orang tua terhadap anaknya, karena dianggap telah mempermainkan orang tua.

Untuk itulah, laki-laki bisa bertemu dan berdialog dengan calon bahkan bisa juga ia memperkenalkan diri dengan bersilaturahmi ke orang tua perempuan sebelum peminangan resmi. Hal ini dapat mencairkan suasana, dan membuat proses peminangan berjalan lancar karena komunikasi telah dibuka sebelumnya.

Ditambah lagi, apabila tidak ada silaturahmi terlebih dahulu, terkadang menimbulkan suudzon, jangan-jangan telah terjadi sesuatu pada anaknya sehingga meminta pernikahan begitu cepat. Perkenalan dan silaturahmi dapat menghilangkan praduga yang tidak-tidak pada orang tua dan juga keluarga besar.

5. Melibatkan orang yang dipercaya
Ketika khitbah sedang dalam proses, teman calon bisa kita jadikan referensi/tempat bertanya tentang jati dirinya.

6. Berdoa dan tawakal
Seluruh manusia pasti membutuhkan Allah. Doa merupakan senjata bagi orang mukmin. Hendaknya seluruh usaha manusiawi kita dilandasi dengan doa kepada Allah agar segala keputusan untuk meminang dia atau tidak, untuk menerima pinangannya atau tidak, senantiasa dalam bimbingan Allah Ta’ala. Dengan begitu, sejak awal kehidupan berumahtangga telah bergantung pada Allah dengan berharap dan berdoa pada-Nya saja. Setelah usaha kita lakukan dengan maksimal, doa kita lantunkan tanpa rasa bosan, akhirnya kita serahkan segalnya kepada Allah. Inilah makna tawakal.

AKAD NIKAH


Perjanjian berat itu terikat melalui beberapa kalimat sederhana. Pertama adalah kalimat ijab, yaitu keinginan pihak wanita untuk menjalin ikatan rumah tangga dengan seorang laki-laki. Kedua adalah kalimat qabul, yaitu pernyataan menerima keinginan dari pihak pertama untuk maksud tersebut.

Ijab qabul dapat diucapkan dalam bahasa apapun. Bisa dalam bahasa arab maupun bahasa setempat.
Nikah adalah perjanjian berat. Kita harus menghayati ucapan ijab qabul. Salah satu syarat ijab qabul adalah kedua belah pihak memiliki sifat tamyiz (mampu membedakan baik dan buruk), sehingga ia harus memahami perkataan dan maksud dari ijab qabul itu. Diatas pemahaman terhadap maksud ijab qabul, ada penghayatan.

Setelah khitbah dilaksanakan, tidak ada batas minimal ataupun maksimal unutk melaksanakan akad nikah. Seandainya acara khitbah langsung diteruskan dengan akad nikah itu boleh saja dilakukan, walaupun untuk masyarakat Indonesia itu tidak lazim dilakukan.

Yang menjadi masalah adalah ketika akad nikah dilakukan dalam rentang waktu yang lama setelah khitbah dilaksanakan, peluang timbulnya fitnah akan lebih besar. Resikonya besar untuk keduanya melakukan hal-hal yang dilarang Allah. Selain itu di satu sisi ia tidak boleh menerima pinangan dari orang lain, sedangkan di sisi lain ia belum menjadi seorang istri.
Pada saat pelaksanaan akad nikah, yang dituntut hadir adalah mempelai laki-laki, mempelai perempuan, wali perempuan, 2 saksi, serta mahar.

Demikian penjelasan singkat dari saya. Bila ada hal2 yg masih kurang berkenan dan belum puas dgn jawaban ini, silahkan bisa difeedback atau silahkan bertanya kepada yang lebih ahli.

Akhirusalam...semoga tulisan ini bermanfaat.
Barakallahufiku
Wassalam
-----------
- Ifta -

RENUNGAN : Di Jalan Dakwah Aku Menikah


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum wr.wb..
----------------------------------------------------
Afwan saudaraku, judul tersebut memang meminjam judul sebuah buku karya Cahyadi Takariawan.
Tapi itu hanyalah sebuah judul. Adapun tulisan ini adalah hasil renungan dari kajian perjalanan saya beberap hari ke kota Ganesha, Bandung.
Dan tulisan ini tidak bermaksud sok menggurui atau ujub dan riya', hanyalah sekedar berbagi pengalaman yg barangkali bisa diambil hikmah dan RENUNGAN buat saudaraku semua.

Saudaraku dan saudariku fillah..muslim mana sih yang tidak ingin mempunyai pendamping yang sholih atau sholihah?? jika memperoleh pendamping yang sholih atau sholihah laksana sudah ada jaminan awal akan keluarga bahagia (walaupun terkadang materi kurang). Bukankah kebahagiaan bukan ditakar dengan ukuran materi?? Kebahagiaan adalah bahasa bathin, bukan bahasa lisan.

Sehingga kemarin saya teringat akan pertanyaan seorang suami kepada istrinya ( sahabat saya ):

“Dik selama ini apakah engkau bahagia menikah denganku?” tanya suaminya.

“InsyaAllah mas, saya bahagia sekali..” jawab sahabat saya tersebut.

“Kalau memang engkau bahagia dengan kondisi sekarang yang masih kekurangan materi, untuk apa kita mengejar materi yang berlimpah ruah jika sekedar hanya untuk mengenyangkan perut, dan besokpun akan lapar lagi ? Jika selama ini kita makan dengan sayur bening dan lauk tempe saja sudah bahagia, untuk apa kita menghabiskan semua harta untuk makan dengan menu yang lebih mahal ? Jika selama ini kita hanya punya sepeda motor saja sudah cukup dan bahagia, mengapa harus memburu mobil mewah? sehingga kita menghabiskan waktu kita untuk mengejar dunia. Materi hanyalah sebagai alat adan media kita buat menghadapi hidup yg kekal kelak..”

Masya Allah, sungguh saya salut dengan jawaban suami sahabat saya tersebut.

Jika ada harapan memperoleh pendamping yang sholih / sholihah maka jalan untuk mencapainya yang pertama kali adalah berusaha menjadi pribadi yang sholih atau sholihah dulu. Baru pada tahapan selanjutnya proses “pencarian” yang juga tidak melangggar syari’at.

Ketika jalan “pencarian” sudah sesuai dengan syari’at, azzam tertanam sejak awal bahwa “dijalan dakwah aku menikah” sehingga akan bersama-sama menjadi teman berbagi mengenyam pahit getirnya dakwah dan kehidupan sehari-hari.

Tetapi langkah mirisnya hati ini, melihat beberapa ikhwan (semoga kita terhindar darinya, amien), sebelum nikah ikut aktif di berbagai lembaga dakwah, dengan jam terbang yang lumayan, menjadi aktor di balik acara-acara islami, ikut memikirkan nasib ikhwan-ikhwan yang pembinaannya masih terseok-seok, bahkan menjelang pernikahannya pun juga masih sibuk mengusuri sebuah acara besar. Tapi setelah menikah sedikit demi sedikit mulai berubah, (semoga saja berubahnya jadi tambah baik). Terkadang dengan segudang alasan yang (maaf.. dengan sedikti su’udzan, terasa di buat-buat), sering tidak hadir di halaqoh, dengan alasan sering nganter istri pulang kampung, jarang ikut syuro’ dengan alasan (maaf lagi) habis waktunya untuk ngurusi “anaknya orang”… (sekali lagi maaf dengan sangat)

Bahkan sebuah perbincangan singkatku dengan seorang ikhwan, yang mulai disibukkan dengan “ngurusi” istrinya. Bukan lagi menjadi aktor di balik acara-acara islami sebagaimana yang dahulu. Bahkan ketika di minta bantuan untuk mengurus lembaga dakwah karena kader yang mulai menipis, dan amanah sang ketua semakin menumpuk, tapi dengan santainya dia menjawab “Bukankah sudah ada si Fulan yang ngurusi?”

Yaaa Allah.,Ampuni kami yaa Allah….Beginikah sikap seorang pejuang dakwah??

Sehingga tak jarang saya temui beberapa ustadz yang “menunda” keinginan ikhwan yang masih sangat “belia” untuk segera menikah. Bukan bermaksud menunda kebaikan, tetapi dengan pertimbangan sebuah “ketakutan” jika kelak jadi menikah lantas meninggalkan aktivitas dakwahnya (padahal secara “bergerak” masih sangat butuh bimbingan).

Memang, banyak urusan baru yang harus di emban oleh seorang ketika memutuskan untuk menikah. Banyak amanah baru yang harus segera diselesaikan, dan rasanya tidak baik pula ketika kita hanya menghakimi orang lain tanpa melihat realitas dia yang sesungguhnya.

Memang ketika kita memposisikan diri sebagai “pewaris para nabi dan Rasul ( pada generasi ke sekian ), maka pastilah ada konsekuensi dari posisi tersebut. Konsekuensi untuk meluangkan waktu untuk ummat. Kita tidak hanya menjadi milik suami atau istri seorang, tetapi milik Ummat. Jika gara-gara menikah lantas mulai meninggalkan hampir sebagian besar aktivitas dakwahnya maka marilah koreksi bagi kita bersama. Istilah “dijalan dakwah aku menikah” memang benar!! ketika menikah masih di jalan dakwah, tetapi belum tentu “di jalan dakwah aku berkeluarga” setelah menikah mulai menjauh dari jalan dakwah. “di jalan lain aku berkeluarga”. Astaghfirullah.

Mungkin tidak sedikit akan kita temui kasus yang seperti ini,dan tak menutup kemungkinan bagi yang belum berumah tangga, suatu saat ketika sudah berumah tangga akan terjangkiti “virus” ini. Hanya do’a pada Allah saja semoga di langgengkan di jalan dakwah. bukan hanya ketika menikah tetapi setiap saat sampai ajal menjemput. Yaa Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi ‘ala diinika.

Afwan jiddan,,jika ada yg tidak berkenan dengan tu
lisan ini. Note ini hanya sebuah refleksi dari pengembaraan beberapa hari, dan terbentuklah dalam sebuah tulisan pendek ini.
Semoga bermanfaat..

Wassalam wr.wb

MOTIVASI : Ada Seseorang yang Selalu Menjagaku


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===============================


Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika seorang wanita muda berpenampilan menarik dan cantik memakai tongkat putih menaiki tangga bus. Dia membayar kondektur bus,lalu dgn tangan meraba-raba kursi dia berjalan menyusuri lorong sampai menenukan kursi yg kosong. Kemudian dia duduk,meletakkan tasnya dipangkuannya, dan menyandarkan tongkat di tungkai kakinya.

Setahun sudah lewat sejak wanita buta itu, Susan, baru berumur 24 tahun didiagnosa kehilangan penglihatannya ketika suatu penyakit merenggut matanya. Dia merasa terlempar kedalam dunia yg gelap gulita,penuh amarah, frustasi, dan rasa kasihan pada diri sendiri. Sebagai wanita karier yg biasa independen, Susan merasa dikutuk oleh nasib mengerikan yg membuatnya merasa kehilangan kemampuan, tak berdaya, dan menjadi beban bagi orang2 di sekelilingnya.

Depresi mematahkan semangat susan yg tadinya selalu optimis. Tetapi batapapun seringnya dia menangis dan meratapi nasibnya dalam doa, dia jg menyadari kenyataan yg menyakitkan itu - bahwa penglihatannya tak kan pernah pulih lagi -. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya.

Satu2nya yg menenangkan hatinya adlh ungkapan Mark yg berkata," Sabarlah sayang..bayangkan pahala yg akan kau dapat dari Allah dari kabar gembira Sabda Nabi saw yg mengatakan,Jika Allah mencinta seorang hamba dgn mengambil penglihatannya, jika ia sabar dan ridho, maka tak ada balasan yg lain selain Surga". Maka setiap hari Mark membimbing susan kekamar mandi utk berwudhu kemudian sholat berjamaah. Mengambilkan susan nasi dan menemaninya makan, begitu seterusnya.

Mark adalah seorang perwira militer angkatan udara. Dia mencintai susan dgn tulus setulus-tulusnya. Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia tau bgmn susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad akan menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri milik susan yg sudah lama hilang. Latar belakang militer Mark membuatnya terlatih utk mnghadapi berbagai situasi darurat. tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran paling sulit yg prnh dihadapinya.

Akhirnya, susan siap utk bekerja lagi. Tp bgmn dia akan sampai dikantornya? Dulu susan biasa naik bus, tetapi skrg terlalu takut utk pergi sndirian. Mark menawarkan utk mengantarnya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka terletak dipinggiran kota yg berseberangan. Mula-mula, kesepakatan itu membuat Susan merasa nyaman dan Mark merasa puas karena bisa melindungi istrinya yg buta. Tetapi Mark segera menyadari bhwa peraturan itu keliru. SUSAN HARUS BELAJAR NAIK BUS LAGI, SEORANG DIRI !
Bukan maksud Mark ingin menelantarkan istrinya, tp Susan harus diajari utk mandiri. Kebutaannya bukan alasan dia harus selalu bergantung pada org lain,meskipun itu suaminya sendiri..kata Mark dalam hati.

Setelah itu, selama 1bulan penuh Mark , dengan memakai seragam militer lengkap, mengawal susan ke dan dari tempat kerja setiaphari. Dia mengajari susan bagaimana menggantungkan diri pada inderanya yg lain, terutama pendengarannya, untuk menentukan dimana dia berada dan bgmn beradaptasi dg lingkungan yg baru. Dia mengajari susan utk berkenalan dan berkawan dgn sopir2 bus dan kondektur yg dapat mengawasinya dan menyisakan satu kursi utknya setiaphari.

Setiap pagi mereka berangkat kerja bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi kekantornya. Mark percaya dan yakin Tuhan akan membimbingnya. Hanya butuh waktu dan kesabaran yg telaten sampai susan bisa pergi kekantornya sndiri tanpa dikawal. Mark percaya padanya, percaya kpd susan yg dulu dikenalnya sebelum istrinya itu kehilangan penglihatannya; wanita yg tidak prnh takut apapun menghadapi rintangan dan selalu percaya diri. Pengorbanan Mark yg tulus dan luarbiasa itu sering membuat susan menitikkan airmata diam-diam. Dia sangat bersyukur dan berterimaksih kpd Tuhan, karena telah mengirimkan seorang suami yg berhati malaikat dan mencintainya dalam keadaan apapun.

Akhirnya, Susan memutuskan bhwa dia siap utk melakukan perjalanan kekantornya seorang diri. Tibalah hari senin. Sebelum berangkat, susan mencium tangan Mark dan memeluknya erat-erat. Timbul dalam hatinya harapan dan doa utk suaminya itu yg prnh menjadi kawannya satu bus dan sahabatnya yg terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh airmata syukur karena kesetiaan, kesabaran, dan cinta Mark. Susan mengucapkan salam sebelum mereka berpisah. Untuk pertama kalinya mereka berangkat ke kantor dgn arah yg berlawanan.

Senin, Selasa, Rabu, Kamis..setiap hari dijalaninya dengan sempurna. Belum pernah susan merasa sepuas itu. Dia berhasil. Dia tidak percaya bahwa dia bisa pulang pergi kekantornya seorang diri,tanpa dikawal oleh Mark.
Pada jumat pagi, seperti biasa susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir itu berkata, "Wah, aku iri padamu...".

Susan tidak yakin sopir itu berkata padanya. lagipula, siapa yg bisa iri pada seorang wanita buta yg sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian utk menjalani hidup. Dengan penasaran dia bertanya kepada sopir itu, " Kenapa kau bilang kau iri padaku..?"
Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu."
Susan tidak tau apa mksd sopir itu.Sekali lagi dia bertanya, "Apa maksudmu..?".
"Kau tahu, minggu kemarin, setiap hari ada seorang pria tampan berseragam militer Angkatan Udara berdiri disudut jalan dan mengawasimu waktu kau naik dan turun dari bus. Itu terjadi setiap pagi dan sore ketika engkau berangkat dan pulang kantor. Dari ujung jalan sana, dia memastikan bahwa kau menyeberang dgn selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk kekantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau sungguh wanita yg beruntung.." kata sopir itu.

Airmata bahagia langsung membasahi pipi susan. Karena meskipun secara fisik ia tidak bisa melihat Mark, dia selalu bisa merasakan kehadirannya. Mekipun susan yakin Tuhan Yang Maha Melihat selalu menjaganya di Atas sana, tp Mark juga selalu menjaganya setiap hari tanpa dia menyadari. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberinya hadiah yg jauh lebih berharga drpd penglihatan, hadiah yg tak perlu dilihatnya dgn matanya utk meyakinkan diri - Hadiah cinta yg bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan -.
Dalam sedu airmatanya hatinya berucap, " Ada Seseorang yang Selalu Menjagaku..Alhamdulillah ya Allah ".

Barakallahufik
Wassalam
---------------
- Ifta -

MOTIVASI : Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===============================                                   

Saudariku…. inginkah kau menjadi wanita mempesona?
Inginkah kau menjadi sebaik-baik perhiasan dunia?
Inginkah kau menjadi pemimpin para bidadari surga?

Jika kau menginginkannya, renungilah puisi ini… dan tanamkan dalam benak kita,, semoga kita bisa mengamalkannya, Amiiin…

Engkau dengan kecantikanmu menjadi lebih mempesona dibandingkan matahari
dengan akhlakmu menjadi lebih harum dari minyak wangi
dengan tawadhu’mu menjadi lebih indah dari bulan purnama
dan kelembutanmu menjadi lebih sejuk daripada hujan..
 
Maka
jagalah kecantikanmu selalu dengan keimanan
jagalah rasa puas dengan sikap qana’ah
jagalah kehormatanmu dengan hijab
dan ketahuilah bahwa perhiasanmu bukannya emas, perak, dan permata
akan tetapi dua rakaat pada shalat malam
kehausan dalam berpuasa
sedekah yang dilakukan dengan diam-diam
dan tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah SWT
air mata yang berlinang yang menghapus dosa, sujud panjang di atas sejadah, serta rasa malu kepada Allah SWT untuk memenuhi ajakan setan dan bisikan kejahatan..
 
Maka
kenakanlah pakaian ketakwaan
engkau akan menjadi wanita paling cantik di dunia..

Barakallahu
Wassalam
-----------
- Ifta -