Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

MOTIVASI : Tujuh ( 7 ) cara mengubah PATAH HATI menjadi PELANGI :


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum..

Sahabat Pelangi RDM fillah..
Beberapa tips di bawah ini yang bakal bikin hidup kamu jadi lebih bermutu selepas patah hati. Saya sendiri punya prinsip yg tetep saya pegang kuat sampe sekarang, yaitu saya tidak akan prnh membiarkan kesedihan sy lebih dari 3 hari, apalagi itu cuma soal cinta. Nangis sih boleh selama dalam batas wajar. Toh, kamu juga manusia. Punya rasa punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati xixixi. Cuma, nangisnya jangan kelamaan yah. Hidup terlalu indah untuk dibikin terus-terusan merasa merana dan sengsara hanya karena ta’aruf gak jadi.

 1.      Terima dengan Lapang Dada.

Maksudnya kamu sadari saja kalo kamu lagi terluka. Nggak perlu membuat penyangkalan-penyangkalan yang hanya bikin kamu tambah tersiksa. Yah…saya sedang patah hati. Tapi nggak usah kenceng-kenceng buat pengakuannya. Gak perlu juga kamu meneriakkannya keras-keras di pasar atau di jalan raya. Bisa-bisa disangka gila karena habis putus cinta.

Cukup pengakuan itu kamu sadari untuk diri kamu sendiri. Manusiawi kok. Jangan takut di-cap macam-macam semisal ‘ih…udah tahu hukum syara’ kok bisa patah hati.’ Wah, yang namanya nuansa hati, entah itu gembira, sedih, kecewa, cemas, jatuh cinta atau pun patah hati, itu gak ada hubungannya dengan paham hukum syara atau enggak. Orang yang pernah merasakan patah hati, ia telah menjadi seseorang yang nantinya akan bermetamorfosa menjadi manusia baru. Ia akan jauh lebih bijak dan lebih berhati-hati dalam melangkah daripada sebelumnya, insya Allah.

Dengan menerima kondisi patah hati dengan lapang dada maka akan lebih mudah bagi kamu untuk mencari obatnya. Kalo kamu masih juga gak merasa lagi patah hati maka kamu pun gak merasa perlu untuk berobat, betul nggak? Jadi, nikmati saja dengan wajar rasa ini. Kamu nggak akan tahu manisnya gula kalo belum pernah merasakan pahitnya kopi kan?

2.      Sadari ini Kondisi Sementara.

Dengan menyadari kalo ini kondisi temporal, maka kamu nggak kan berlarut-larut memanjakan perasaan patah hatimu ini. Yang namanya temporal bersifat sementara, yang namanya sementara bersifat tidak tetap. Yang namanya tidak tetap tidak akan singgah terlalu lama. Yang namanya tidak lama pasti sebentar. Yang namanya sebentar, maka kamu kudu cepat sembuh.

Yang namanya udah sembuh, satu hari nanti, beberapa bulan ke depan, kamu pasti bisa mentertawakan dirimu sendiri. Kok bisa-bisanya kamu yang biasanya periang dan easy going jadi melow bgini hanya karena patah hati. Padahal ternyata dunia ini begitu luas dan indah untuk dinikmati. So, asyik saja kan kalo segala sesuatunya nggak perlu berlarut-larut?

3. Segera Sibukkan Dirimu.

Patah hati dengan mengurung diri dalam kamar dan nangis seharian? Gak jaman lagi! Kamu tuh paham bgt kan konsep jodoh? Lebih jauh lagi, kamu paham Islam kan? Kalo kamu nggak mau dituduh nggak paham hukum syara’ atau hukum sunatullah, ayo kamu kudu bangkit. Nangis sih boleh tapi jangan kelamaan. Jangan pula amanah dakwah jadi terlantar. Ini adalah moment bagus untuk meluapkan energi kecewa-mu dengan banyak aktifitas. Tapi ingat, jangan beraktifitas karena pelarian.

Inilah saat kamu memandang dunia dengan sudut pandang yg berbeda. Patah hati gak bakal bikin kamu mati, kecuali kalau kamu memang mau bunuh diri. Malah sebaliknya, ini adalah langkah awal kamu untuk mengejar cita-cita yang sempat tertunda karena sibuk dengan si dia dalam proses ta’aruf. Kamu yang dulu sempat pingin kursus menjahit or masak, sekarang saatnya. Kamu yang dulu sempat pingin kuliah lagi, ambillah kesempatan itu skrg juga. Kamu yang pingin tahu rasanya cari duit sendiri atau bahkan jadi wirausaha, jangan sia-siakan momen ini. Kesempatan nggak bakal datang dua kali.

Sedih juga nggak bakal hilang dengan mengurung diri dalam kamar. Tapi kesedihan dan kepedihan bisa terobati dengan beraktifitas dan membuka diri pada dunia sekelilingmu. Dan yang paling utama, sibukkan dirimu dengan  mengingat Allah. Dan ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati orang-orang mukmin menjadi tenang.

4. Jangan Dendam.

Ada kata lelucon: Cinta ditolak dukun bertindak. Hanya karena cintamu tak berbalas, kamu jadi dendam kesumat sama ikhwan. Ancaman-demi ancaman pun siap menanti.
Biar bagaimana pun dendamnya kamu, kalo nggak jodoh, maksa atau kepingin bersanding kayak gimana pun gak bakalan terkabul. Namanya juga nggak jodoh,. Dendam hanya bikin kamu terlihat sadis dan jelek. Dan yang pasti nggak sholeh dan sholihah . Ikhlaskan aja si ikhwan atau akhwat kalo emang sudah gak punya rasa yang sama dengan kamu. Toh, dunia nggak selebar daun pisang.

Kalo kamu dendam, malah akan bikin orang itu keGR-an. Kenapa? Ya..karena akan terlihat ternyata kamu cinta mati sama dirinya, padahal kamu adalah ‘nothing’ baginya. Dendam itu cuma bakal merugikan diri kamu sendiri. Jodoh seseorang itu berbanding lurus dengan kualitas dirinya. Ingat kan janji Allah bahwa laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik? Begitu juga sebaliknya. Kalo ternyata ikhwan itu berpaling darimu, yakin aja ternyata dia tak sebaik dugaanmu. Dan yang lebih penting, ternyata dia memang bukan yang terbaik untukmu.

5. Cari Pengganti.

Tips yang ini katanya manjur. Tetapiiiiii.., saya tidak merekomendasikan kamu untuk mengambil poin yang satu ini. Siapa bisa jamin kamu gak bakal patah hati lagi untuk kedua kali, ketiga kali atau yang kesekian kali? Jadi daripada jadi ajang coba-coba untuk hal bernilai seumur hidup dan dunia akhirat, mending kamu cooling down dulu. Karena, ini bukan ajang coba-coba. Lebih baik kamu perbaiki kualitas dirimu dari hari ke hari, itu yg lebih penting. Agar pribadimu makin matang dan makin dewasa. ( Untuk lebih memahami maksud no 5 ini silahkan baca notes saya yg berjudul: “Kutinggalkan dia demi DIA”.)

6. Sadari Masih Banyak Orang yang Sayang Sama Kamu.

Ketika patah hati, kamu pasti merasa sendiri dan kehilangan kasih sayang. Kamu bahkan berfikiran gak ada orang lagi di dunia ini yg sayang sama kamu. Begitulah memang kondisi orang yang udah kadung falling in love trus patah hati. Padahal juga gak begitu.
Saat ini kamu cuma kehilangan calon suami atau calon istri, Masih calon kan? Dia toh bukan siapa-siapa kamu selain cuma calon yang sekarang jadi mantan calon. Kalo karena kehilangan dia kamu berfikir gak ada orang yang sayang sama kamu lagi, itu salah besar. Buka mata dan hatimu dari yang semula berporos ke si dia, menjadi berporos ke dirimu sendiri. Kalo udah, kamu bakal tahu bahwa kamu masih tetap ada, hidup dan segar bugar meski tanpa dirinya.

Kamu cuma lagi melow aja, kondisi lazim kalo lagi broken heart. Suasana hati kamu, tergantung persepsi kamu. Kalo kamu manjain terus-menerus, maka lama-lama kamu akan tenggelam dalam suasana melow yang berkepanjangan. Kalo kamu bertekad untuk bangkit menjadi akhwat atau ikhwan yg tegar dan tangguh…kamupun pasti bisa.!!

Kamu bakal menyadari bahwa masih ada orang-orang yang sayang sama kamu. Banyak malah. Yang pasti adalah ortumu. Mama dan papamu. Mereka pasti akan support dan menyayangi kamu sepenuh hati. Lalu saudara-saudaramu. Mereka juga pasti sayang dan peduli sama kamu. Mereka bakal ikut sedih kalo kamu sedih, begitu juga sebaliknya.

Teman-teman kamu. Teman yang sebetulnya teman dalam suka dan duka. Teman seakidah dan seperjuangan dalam dakwah. Teman-teman yang disatukan oleh akidah yang sama. Mereka sayang kamu. Mereka kehilangan kamu kalo kamu jadi berubah hanya karena patah hati. Kamu yang dulu semangat banget dakwah dan nyebar buletin serta opini di kampus, Kamu yg dlu periang dgn teman2 sepermainan di kantor, di masjid, teman nge-band, atau teman curhat di facebook…tiba-tiba jadi loyo hanya karena ta’aruf putus ditengah jalan.
Kamu yang dulu macan kampus dengan argumentasi-argumentasi logis mampu mematahkan argumen sekuler sang dosen, sekarang jadi macan tak bertaring. Duh…rugi banget deh kalo kamu jadi kayak gini. Udah kehilangan calon, kamu kehilangan dirimu sendiri lagi atau yg paling parah kamu kehilangan Jati dirimu yg sebenarnya. Trus kalo kamu sudah kehilangan diri, siapa dong diri kamu yang sekarang? Bahkan kamu tidak mengenal dirimu sndiri. Saudariku, naudzubillah..ngeri banget kan?

7. Carilah Sahabat.

Hidup tanpa sahabat, hampa banget rasanya. Apalagi di saat kamu lagi patah hati bgini. Sahabat bisa jadi tempat curhatan yang asyik. Bayangkan, kalo kamu udah ditinggal pergi si dia, nggak punya sahabat untuk berbagi lagi.

Pada sahabat kamu juga bisa bercermin, apa yang salah dengan proses kamu ta’aruf tempo hari hingga mentok di tengah jalan. Kalo sahabatmu emang bener-bener sahabat yang baik, ia pasti akan jujur. Ia pasti akan berada pada posisi netral untuk memberikan penilaian objektif. So, dia gak bakal memihak sang mantan tanpa alasan atau membela kamu mati-matian hanya karena kamu adalah sahabatnya. Dia bisa memberikan satu sudut pandang lain yang itu akan membuka mata dan hati kamu untuk jadi lebih baik.
Saudara dan saudariku fillah,..

Nah..Penyebab patah hati kamu udah tahu dan bisa antisipasi. 
Begitu juga dengan tips-tips jitu untuk bikin PATAH HATI  jadi PELANGI. PATAH HATI  jadi ENERGI. PATAH HATI  jadi SUMBER INSPIRASI. 

Yakin saja kalo semua yang telah terjadi memang sudah qodho’Nya, sudah takdir. Ke depannya kamu kudu lebih hati-hati dalam melangkah dan mengambil keputusan, apa pun itu.

Brakallahufiikum..semoga bermanfaat
Wassalamualaikum

'Semoga Menjadi Solusi' (edisi patah hati)



Patah hati. Patah hilang tumbuh berganti. Begitu kata pepatah. Maka gantilah dengan sesuatu yang lebih berguna. Karena tak seharusnya kita patah hati. Karena sesungguhnya ada Yang Maha Menggenggam Hati. Maka kembalikan segala urusan hatimu padaNya. Yaa…hanya padaNya semata. Inilah moment kita untuk introspeksi. Moment untuk berkaca diri. Menyembuhkan patah hati bukan hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil. Ingat-ingat lagi apakah selama ini kamu udah berusaha berjalan sesuai rel-Nya? Ataukah masih ada sisa-sisa maksiat pada diri kita?

Semua menemukan moment masing-masing. Begitu juga dengan kamu. Bila keinginan untuk menyempurnakan separuh dien (agama) itu sudah begitu menggebu, padahal DIA masih ingin menguji kamu, maka bersabarlah. Bersabarlah dengan semakin mendekat padaNya.

Kekurangdekatan kepada Allah bisa menjadi pemicu munculnya patah hati. Tumpahkan seluruh gelisah dan gulanamu padaNya. Karena sungguh, DIA Maha Penyembuh rasa sakit yang sempat ada karena proses ta’arufmu yang gagal.
Karena sesungguhnya permasalahan patah hati kamu cuma hal yang kecil. Sangat kecil sekali. Dibandingkan dengan permasalahan besar di luar sana yang butuh uluran tangan kita.

Kalo kamu sudah menyadari benar tentang hal ini, yaitu konsep jodoh dan rizky dengan baik dan benar, maka akan ringan hatimu menerima keputusan yang terjadi dalam hidup. Kamu pun kudu paham bahwa selalu ada skala prioritas dalam hidup. Menikah memang memiliki nilai separuh dari ad-dien, tapi kalo memang belum jodoh, apa bisa dipaksa-paksa? Menikah memang bagian dari ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tapi urusan itu tidak harus menjadi poros dan fokus kita selalu.

Bahkan sebaliknya, kalo kamu jeli permasalahan jodoh dan patah hati itu adalah efek samping saja dari sistem hidup yang berlaku di masyarakat sekarang ini. Kok bisa? Coba kamu baca lagi tentang penyebab patah hati di atas. Beberapa poin menyebut tentang ketidaksetujuan pihak keluarga untuk punya calon menantu miskin dan gak punya pekerjaan tetap. Lalu ada juga rasa minder dari pihak ikhwan yang merasa gak pantas secara materi untuk bersanding dengan akhwat pujaan. Trus kriteria yang masih ada unsur kapitalis dari pihak ikhwan yang lebih memilih akhwat cantik dan langsing daripada yang bagus agamanya. Untuk akhwat sama juga kapitalisnya. Gak mau dapetin ikhwan kalo ia gak kaya dan mapan.

Ternyata, secara sadar atau tidak, sikap kita masih mengikuti pola kapitalis. Karena memang sistem inilah yang selama ini di pakai Setan utk mempropaganda dan diberlakukan pada kita ( manusia ) dan mau nggak mau, sedikit atau banyak, berpengaruh pada diri kita. Hanya orang-orang yang yang sadar dan penuh kehati-hatian aja yang bisa selamat dari perangkap sistem rusak dari Setan durjana ini.

Saudara dan saudariku fillah..Tulisan kecil ini adalah kaca bagi kita untuk bercermin. Jangan-jangan kita adalah salah satunya. Kalo memang iya, saatnya sekarang kita introspeksi. Sistem kapitalis ini telah dengan sengaja atau tidak mempengaruhi sikap dan perilaku kita tanpa sadar. Semoga ada hikmah dari untaian kata yang ingin saya bagi dengan teman2 semua. Semoga bermanfaat.

Jabat erat dan salam hangat.
Barakallahufikum, semoga bermanfaat
Wassalamualaikum

RENUNGAN : 'Valentine Ini, Aku Ingat Kamu’




Prolog.1

Judulnya kontroversi banget yach? hehe emang sengaja :p
Adlh seorg pmuda gaul, namanya Dion, kaya, tampan, aktivis kampus, playboy cap duren tiga, yg mencoba
menaklukkan hati si gadis jilbaber, Aira.
 
Tepat di tanggal 14 februari, tepat jam 7 malam, Dion datang kermh Aira.
'Ada apa, Dion..?' tanya aira tanpa basa dan basi.
'Ehmmm, jangan sinis gitu donk angel, canti...knya ilang deh..' jwb Dion, jurus pertama: Gombal Mukiyo.
'Katakan keperluanmu, atau kamu pulang..!' Aira mengancam,wjahnya serius.
'Oke..oke..' Dion mengalah (Biasanya, kalau cewek tegas, si cowok akan menaruh hormat). 'Jadi bgini angel...'
'Stop. Namaku aira, bukan angel..' aira memotong.
'Iya angel eh aira. Ehmm aku kesini membawa sesuatu untukmu..neh buat kamu',
Dion menyerah kotak agak besar yg dibungkus rapi warna pink, lengkap dgn seutas pita juga warna
pink, terikat menyilang dibagian kotak sebelah atas.
'Apa ini..?' tanya aira tak mengerti.
'Buka aja deh..' Dion menjwb dgn senyum lebar. Ada binar2 dimatanya.

Dgn cepat aira membuka kotak itu.Dan isinya adlh....: Sekotak cokelat berbentuk hati, sekuntum bunga
mawar putih, dan selembar kertas warna merah jambu dgn kata2 puitis terangkai disitu.
'Itu semua buat kamu, aira. Aku ingin kamu menjadi istriku..'
'Apaaa..??!' kalimat dion itu bagaikan bom yg meledak di gendang telinga aira.
'Knapa? kamu terkejut ya? bukankah kamu prnh bilang tidak mau pacaran dg siapun? kamu hanya mau kpd laki2 yg brani datang kpdmu dg gentle utk menjadikanmu istrinya. Nah, kini aku dtang utk menjadikanmu istriku. Dan barang2 itu, adlh bukti cintaku padamu, tepat di hari valentine ini...'.

Ada bunga2 indah dimata Dion. dia yakin aira tdk akan menolaknya Puluhan gadis cantik mengantri
menjadi pacarnya tp semua dia tolak. Tp apa yg didengar dr mulut aira malah membuat dion terkapar lemas seketika.
 
'Dion..silahkan bawa kembali barang2mu. Sudah kubilang aku tidak bgitu suka bunga, tdk jg suka puisi, tp untuk cokelatnya ini...maaf ak ambil yaa, mubadzir kalo nolak rejeki..' (hayahh :D ). aira tersenyum lalu memindahkan coklat itu ke tangannya.
'Lalu permintaanku tadi bgmn..? kamu mau menerima coklatku tp tak mau menerima cintaku, itu tidak adil' tanya Dion protes.
'Karena aku tidak doyan bunga dan puisi,tdk enak dimakan. Cokelat ini tentu lebih enak, dan kamu belinya dg uang halal kan?'
'Tentu saja dgn uang halal. Kamu curang aira,tidak ada bedanya dgn cwek2 dikampus kita, matre..' Dion brkata dg nada emosi.
'Baik. Kamu ingin menjadikanku istrimu? kalau bgitu aku minta syarat..'
'Apa itu, katakan cepat..!' kata Dion tak sabar. Sekeping harapan muncul lg dihatinya yg td sempat padam.
'Syaratnya gampang kok. Datanglah lagi kemari tahun depan, tepat tgl hari ini jg..14 februari...' kata aira.
'Okelah kalau bgitu,aku pasti datang dan aku sabar menunggu. 1thn lagi gak lama..' Dion semangat.
'Eits..aku belum selesei ngomong. yang aku katakan tdi cuma syarat waktu jatuh temponya. Sedangkan syarat pokoknya adalah...saat kamu datang nanti, kamu hrus membawa hafalan surat Ar-Rahman dan kamu bacakan dihadapanku. dan jgn lupa, bawa juga
seperangkat alat sholat dan sebuah mushaf Alqur'an. Kamu sanggup..?

Dion melongo mendengar syarat yg diminta Dion. Lalu aira melanjutkan,
'Kamu boleh datang tahun dpn, atau 2thn, tp tak boleh lebih dr 3thn. jika kamu tidak
dg syarat yg aku minta, maka lebih baek kamu cari org laen utk mjdi istrimu' aira mengakhiri ucapannya.
'Baeklah aira. Aku terima syaratmu. Tunggu aku 1thn lagi..!' jwb Dion mantap,dan permisi pulang.

-----^^^^^**********^^^^^^-----
 

Bagian 2.

PAGI YANG CERAH..

Hari ini Dion mengendarai motornya menuju rumah Aira, seorang gadis manis teman kuliahnnya yg telah membuat hatinya kebat-kebit dalam beberapa tahun ini. Dion masih dalam senyumnya diatas motor dengan hati berbunga-bunga dan wajah yg segar. Hari ini, tanggal 17 februari, 3hari lebih lambat dari tanggal yg telah dijanjikan Aira bahwa ia akan menerima lamarannya seperti janji Aira. Tapi tak apa, karena Aira memberinya batas waktu hingga 3 tahun. Masa karena cuma terlambat 3hari saja Aira tak bisa memaklumi, pikir Dion. Dion juga sudah memenuhi syarat Aira, hafalan surat Ar-Rahman, seperangkat alat sholat dan sebuah mushaf Alquran telah ia persiapkan.

Dion teringat betapa beratnya dalam satu tahun terakhir ini perjuangannya dalam menggapai cintanya kepada makhluk indah bernama Aira. Sejak penolakan cinta Aira setahun lalu, begitu pulang dari rumah Aira, dion sudah bertekad bulat akan berubah. Dirinya telah ditempa dengan  tarbiyah di sebuah pondok pesantren di Bandung. Dan hasilnya pun tak sia-sia, kini gaya playboy nya, cara berpenampilan, dan tutur katanya jauh berbeda dari dion setahun yang lalu. Dion yg kini telah menjelma menjadi sosok seorang pemuda islam yg kata orang2 bilang..seorang ikhwan. ^.^ 

Seminggu sebelumnya ia sudah sholat istikharah berkali-kali, sudah bepuluh-puluh malam ia bangun utk sholat malam memohon doa kepada Allah akan niat baik dgn keputusan melamar Aira. Dan hari ini ia merasa sudah diberikan jawaban oleh Allah. Bahwa cintanya harus dipertanggungjawabkan dgn segera, tidak boleh ditunda-tunda lagi karena bayangan gadis itu yg selalu hadir di matanya akan semakin mengotori hatinya. Niatnya untuk tetap menjaga kesucian hati dan jasadnya lahir batin tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

------*****-----*****------

Dirumah Aira..17 februari 2012, siang yg panas.

Aira tengah terbaring dengah gelisah dikamar tidurnya. Berat bagi Aira untuk memutuskan sebuah keputusan penting dalam hidupnya,. Aira berpikir, betapa tersiksanya Dion selama ini akan sebuah janji yg telah ia syaratkan setahun lalu. Menanti…ya…menanti sebuah jawaban atas sebuah pertanyaan tentang masa depan, tentang hari-hari yang akan terlewati dan tentang jalan-jalan ilahi. Dan semuanya adalah proses, ya…. Proses yang harus dilewati. Semoga Dion benar2 berubah., doa Aira dalam hati.

“Assalamu ‘alaikum..”, tiba2 sebuah suara terdengar masuk ke telinga Aira.
Aira bangkit dari ranjangnya, menuju sumber suara dikamar tamu. Kebetulan hari ini Ayah dan ibunya sedang tidak ada dirumah karena sedang ada acara pertemuan keluarga diluar kota.
“ wa’alaikum salaam…” balas Aira. Aira membuka pintu. Dan melihat sosok dion tersenyum ramah. Lalu mempersilakan dion  masuk kedalam, dan mereka duduk berseberangan di kursi yg berbeda.
‘Ayah ibumu kemana Aira..? tanya dion singkat.
“Kebetulan lagi ada acara dirumah paman. Kenapa..?”
“Gawat, kita gak boleh begini. Pembantumu ada..?” dion bertanya lagi.
“Ada, dibelakang..kamu ada perlu sama saya atau sama pembantu sih..?”, seperti biasa, kalimat tegas Aira langsumh meluncur keluar dari bibirnya. Tapi jawaban yg didengar Aira dari mulut dion membuat ia tak mampu menyembunyikan malunya. Wajahnya memerah seketika.
“Maaf Aira., kita tak boleh berdua seperti ini. Bukankah agama kita melarangnya? Tolong panggilkan pembantumu menemani pembicaraan kita. Aku tidak keberatan pembicaraan kita ini didengar orang lain, krn aku rasa ini lebih aman..” .

Aira menunduk malu. Yaa Allah, bagaimana aku bisa melupakan hal ini? Batinnya. Aira sangat2 malu, tp sekaligus ada rasa heran dan kagum kepada sosok dion. Baru setahun mereka tak bertemu, tp dion benar2 telah berbeda.

Lalu aira memanggil pembantunya, mbok inah, dan menemani mereka dalam satu ruangan.
Dion langsung melanjutkan.

 “Afwan Aira, tak perlu aku basa basi. Aku datang kesini untuk menagih janjimu kepdaku setahun lalu, dan aku datang  dengan membawa segala syarat yg pernah kau minta..” Dion lalu membuka tas ranselnya yg sudah ia persiapkan dari rumah. Mengeluarkan isinya dan meletakkan diatas meja didepan Aira.

“Aira..ini seperangkat alat sholat dan sebuah mushaf Alquran sebagai syarat yang kau minta dulu. Dan sekarang..aku siap untuk membacakan hafalan surat Ar-Rahman kepadamu. Apa kamu sudah siap menyimaknya....?”

Aira diam tak menjawab. Ia ingin menangis, sungguh ia ingin menangis. Dua butir kristal bening itu telah mengambang disudut matanya hampir jatuh. Ia mengusapnya dengan segera.

‘Aira, kamu sudah siap...?” pertanyaan dion membuat aira terkesiap.
“Yaa..aku siap. Bacakanlah untukku..!” jawab Aira singkat.

Dan ayat-ayat suci dari surat Ar-Rahman meluncur lembut dari mulut dion. Memang bacaannya tidak sebagus seorang Qiroah ternama, tapi lantunannya cukup membuat hati Aira mengharu-biru. Ayat demi ayat telah terucap, Aira mendengarkan dan menyimak dengan hati yg menggeletar. Ketika bacaan dion sampai pada ayat “Fabiayyi Alay rabbikumma tukadzibbaan” aira tiba-tiba berseru agak nyaring.. 

“Stop..hentikan sebentar dion !” suara membuat dion menghentikan bacaannya.
“Kenapa Aira...?” tanya dion heran.
“Aku ingin menangis...ayat itu...” Aira tak sanggup meneruskan ucapannya. Aira benar2 telah larut dalam tangisan. Dion memahami apa yg dialami Aira. Ia kembali mengulang-ulang ayat itu beberapa kali sambil memejamkan mata, meresapi maknanya. Dan tak terasa dion pun ikut menangis. Mbok inah yg tak paham apa2 ikut menitikkan airmata.

Yaa..diruangan itu, mbok inah menjadi saksi...gema tangis Dion dan Aira mengantar mereka menemukan jalan Tuhannya. KeagunganNya, Kebesaran kekuasaanNya. Dua anak manusia yg hanyut dalam lantunan kedahsyatan ayat suci sang Rabbul Izzati.
Setelah beberapa menit berlalu mereka menghentikan tangisnya.
“Lanjutkan bacaanmu, dion...” Ucap aira.

Dion menghela nafas sejenak da nmengangguk. Lalu melanjutkan hafalannya sampai kepada ayat terakhir.
Untuk beberapa menit setelah dion selesai membacakan surat itu, Aira masih dalam diamnya.
Mencoba mengatur ritme detak jantungnya dan gemuruh hatinya yang tak menentu. Setelah berhsil menguasai hatinya ia berucap..

 “ Terimaksih dion. Terimakasih.... kamu sudah mampu melaksanakan syarat yg kuminta. Dan aku bangga padamu. Tak ada alasan lagi bagiku untuk menolakmu seperti setahun yg lalu. tapi sebelumya, Aira mohon maaf. Bukannya Aira tidak percaya denganmu. Bukan maksud aira ingkar janji..Aira yakin dengan niatmu, begitupun juga keikhlasanmu. Tapi ada beberapa hal yang ingin Aira sampaikan..” Aira kembali menahan suaranya.
“ Jazakillah ukhti.Tafadhol!” jawab Dion singkat.
“Kamu paham dengan salah satu fikih dakwah..?” tanya aira sangat hati2 dan suara pelan. Ia takut membuat dion tersinggung.
“Yaa, sedikit banyak aku mengerti. Lantas...?” Tanya dion.

“ Begini..seandainya ada dua akhwat yang juga sama-sama shalihahnya, mengharapkan Dion segera mengkhitbahnya gimana menurutmu..? akwat pertama umurnya 22 tahun, masih kuliah, namun kedewasaannya mengalahkan umurnya. Dan yang kedua, 30 tahun, pekerja keras. Nah kondisi akhwat pertama masih aktif dan intensif liqo’nya, tapi yang kedua kurang intensif  bahkan sangat susah. Karena beban pekerjaan yang kadang memaksanya tidak mengikuti liqo pekanannya. Dia ini sudah 6 kali melewati masa ta’aruf dengan beberapa ikhwan, tapi akhirnya tidak jadi karena masalah umur yg membedakan keduanya, rata2 ikhwan yg pernaf taaruf dengannya mengundurkan diri karena jarak umur yg tak sesuai dgn kriteria mereka. Nah mana yang akan kamu dahulukan...?”.

 “ Bismillah, inyaAllah aku mementingkan dakwahnya,  aku akan pilih yang kedua untuk menjadi pendampingku, karena dia lebih membutuhkan dari yang pertama. !”
“ Walaupun akhwat yang pertama adalah yang kamu cintai?”.
“ Emmmm…insyaallah aku tetep mencoba istiqomah” ada sedikit keraguan dalam jawabannya.
“ Alhamdulillah. Jika begitu Aira mantap dengan pilihan ini. Dan ini insyaallah yang terbaik. Dion  tahu kan mbak Ratih? Staff administratis Tata Usaha di Kampus kita?”. sampai di sini Aira berhenti.
“ Iya aku masih inget. Ada apa?” jawab Dion, sedikit keheranan. 

“ Insyaallah Aira siap dengan sepenuh keyakinan menikah denganmu. Tapi sungguh sangat egoisnya Aira, jika Aira menikah sementara ada saudara kita yang lebih membutuhkan, yang harus kita dahulukan, yang butuh dukungan, merana dalam penantian tanpa kepastian. Yang mulai goyah karena tekanan keluarga dan lingkungan. Yang mulai menurunkan standar criteria ikhwan calon suaminya karena usia yang semakin menua. Yang hampir kehilangan pegangan jika kita tidak segera meraihnya. Dion...Aira ingin, kamu adalah ikhwan itu. Yang sedia mengulurkan tangan, meraih jari jemarinya, meneguhkan langkah perjuangannya. Tempat mencurahkan kasih sayangnya. Memberikan bahunya tempat menyandarkan kepalanya ketika penat menghampirinya.!

“ Tapi….” Dion seakan sesak karena gugup tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
“ bagaiman denganmu? Bagaimana dengan janjimu sendiri Aira...?”.
“ Bukan maksud Aira ingkar janji, sungguh bukan. Insyaallah Aira ikhlas dan bahagia bisa berbagi kebahagiaan dengan saudara sesama muslimah. Semuanya telah Aira serahkan pada Allah, berat memang sebenarnya, karena bagi Aira kini tak ada alasan menolak ikhwan sepertimu. Tapi Aira yakin, Allah akan memudahkannya, untuk Aira dan kamu sendiri”.
“ Tapi bagaimana aku bisa mencintainya sedang aku belum mengenalnya..??”

 “ Afwan Dion, seharusnya pertanyaan itu tidak kamu tanyakan padaku, tapi pada dirimu sendiri. Karena apa dan karena siapa kamu menikah..? Ingatlah janji Allah “ Barang siapa menolong agama-Ku, maka Aku akan menolongnya”. “ Asytaghfirullahal ‘adhiim”. Dan lirih Dion mohon ampun.
“Tapi aku hanya mencintai kamu, Aira...! kamu gak bisa mempermainkan perasaanku seenaknya seperti ini..” suara Dion terdengar agak meninggi.

 “ Cinta..cinta akan tumbuh ketika kita mencintai agama-Nya, dakwah dan jihad di jalan-Nya, bersama-sama!. Yakinlah Allah akan menumbuhkannya, jika kamu mengupayakannya! Istikharah-lah kembali, moga Allah menunjukkan jalan dan keputusan terbaik bagi kita.” Panjang lebar Aira meyakinkan Dion
“Kamu egois Aira. Kamu hanya mementingkan perasaanmu, dan perasaan orang lain diluar kesepakatan kita, tapi kamu tak perdulikan tentang perasaanku..Lalu mana janjimu? Janji yg kamu syaratkan padaku dulu...? mana..?” suara Dion kini benar2 mulai meninggi. Ia mulai tidak bisa mengontrol emosinya.
Aira memaklumi bagaimana perasaan Dion. Ia rela dimarah-marahi oleh dion. Rela dikatakan mengingkari janjinya.

“Dion..biarlah Aira yg menanggung dosa atas terabainya janji ini kepadamu. Aira meminta maafmu da nmemohon ampun kepada Allah atas tak tertunanainya janjiku. Tapi salah hal perlu dion ketahui, tidakkah kamu memetik hikmah dari semua ini...?” Aira diam sejenak.
“Apa maksud ucapanmu itu? Aku tak mengerti..?” tanya Dion. Volume suaranya masih seperti tadi, tinggi dan nada sinis.
“Dion..seandainya setahun lalu kamu tidak kesini dan menyatakan cintamu padaku, seandainya dulu aku tidak memberimu syarat2 tersebut, apakah kamu akan menjadi seperti ini? Apakah kamu akan menjadi seorang Dion yg paham akan islam dan memahami esensi dari sebuah fikih dakwah..?” 

Dion tak menjawab, ia menunduk. “Mungkin tidak...” jawab singkat itu akhirnya yg keluar dari mulutnya.
Aira tersenyum. Lalu melanjutkan,
“Karena itu bersyukurlah Dion. Hari ini kamu memang tidak mendapatkan cintaku, tapi kamu telah mendapatkan cinta dalam bentuk yg lain, cinta yg sebenar-benarnya cinta, yaitu cinta Allah..berupa hidayahNya. Pernyataan cintamu kepadaku setahun lalu adalah jalanmu untuk menjemput hidayah itu. Seandainya dulu kamu tidak menyatakan cinta padaku, maka kamu akan tetap menjadi Dion yang dulu, yang suka mempermainkan hati perempuan, yang pacarnya bisa berganti-ganti dalam setiap minggu seperti berganti baju, yg sama sekali tidak mengenal apa itu agama islam, tidak bisa mengaji, tidak kenal yg namanya Alquran, apalagi apa itu sholat......” Aira menjelaskan panjang lebar.

Dion menunduk semakin dalam. Air mukanya jelas menyiratkan kesedihan juga penyesalan yg amat sangat. Bayangan masalalunya kembali terekam sejenak dikepalanya.
“ Dion...terimaksih untuk bacaan alquranmu, hafalanmu, mushaf Alquran ini dan perangkat sholat ini. Maaf, Aira tidak bisa menerimanya. Barang2 ini lebih pantas kamu berikan kepada mbak ratih sebagai maharmu untuknya. Dan hafalan surat tadi...semoga menjadi tambahanmu dalam memberikan mahar utk beliau, mbak ratih. Hampir tidak ada dijaman sekarang, seorang ikhwan mengkhitbah seorang wanita dengan bonus hafalan surat Ar-Rahman. Maka berbanggalah dion. Percayalah...surga itu ada didepan matamu kini. Aku melihat cahaya surga itu di matamu.....?”
“Sekarang jawablah satu pertanyaanku, kamu ingin menikah karena Allah atau karena sayarat yg aku ajukan dulu...?” tanya Aira hati2.

Dion menatap Aira sebentar, lalu menjawab:
“Astaghfirullah..kamu benar Aira. Dulu aku berniat melamarmu karena syarat yg kamu ajukan.,bukan karena Allah. Seandainya kamu tak mengajukan syarat itu, aku tak mungkin menjadi seperti sekarang ini. Aku menyadari kekhilafanku. Syukron..jazakillah ukhti atas semuanya. Sungguh pelajaran yang berharga baru untukku.. “.

“ Wa iyyakum. Dion, menikah dengan orang yang kamu cintai adalah pilihan, tapi mencintai orang yang kamu nikahi adalah keharusan. Pilihlah yang kedua, moga Allah melimpahkan barakah-Nya”.! Pesan Aira kepda Dion untuk kesekian kalinya.

“ Aamiin. Insyaallah. Tapi kita masih tetap berteman kan?”. Giliran Dion mengajukan pertanyaan.

“ Kita sesama muslim adalah saudara dan kita tetap berteman. Tapi ada batas-batas syar’i yang harus kita patuhi.” Jawab Aira tegas.

“ Pasti ya ukhti. Jazakillah “ ucap Dion pendek.

“ Wa iyyakum...” Aira tersenyum senang.

“ Kalau begitu, besok kamu harus menemaniku ke rumah mbak ratih. Aku akan melamarnya. Eh tapi gak perlu taaruf  lagi kan...? kan kamu sudah merokemdasikan...?” tanya Dion menggoda. Ada senyum kini dibibirnya, tidak cemberut lagi seperti tadi.

“InsyaAllah....kita kesana besok bersama-sama” jawab Aira.

“Baiklah...aku pamit pulang Aira. Assalamualaikum....”

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..”.


Malam harinya Aira benar2 sulit memejamkan mata. Bayangan tadi siang akan percakapannya dengan dion bagaikan slide-slide kehidupannya yg berjalan dan menari-nari dikepalanya. Terekam jelas di memori otaknya.

“Ah..Dion..”, gumam bibir Aira, “adalah munafik jika kukatakan aku tidak mendambakanmu.
Tapi mbak ratih lebih membutuhkanmu daripada aku.
Yaa Allah, ampunilah aku atas terabainya sebuah janjiku kepada Dion.
Jika itu memang sebuah dosa, maka aku tahu rahmatMu lebih besar daripada murkaMu.

Engkau Maha Tahu yang ada dalam hati hambaMu ini..
Semua aku lakukan untk kebahagiann saudaraku yg lain,
Apakah menjadi sebuah dosa jika aku mendahulukan saudaraku daripada kepentingan diriku sendiri...?
Allah..Engkau Maha tahu yang terbaik lebih dari apa yg hamba mau.
Berikan keberkahan dan ridhoMU kepada saudaraku Dion, dan mbak ratih.
Jadikan mereka berdua sebagai hambaMu yg akan saling mencintai dikala dekat, saling menghormati dikala jauh, saling mengingatkan untuk kebaikan dan ketakwaan, serta saling menyempurnakan dala mkekurangan dan beribadah..
Aamiin..Aamiin yaa Rabbal Alamiin.

Lalu Aira bangkit sejenak dari ranjangnya, mengambil buku diarinya, dan menuliskan sesuatu disitu:

Allah..PadaMu ku titipkan cintaku. PadaMu ku titipkan rinduku..
PadaMu pula ku pasrahkan raga ini, meskipun aku masih dalam tahap belajar untuk mencintaiMu.
Tanamkan dalam diriku kesabaran, ketulusan, dan rasa cinta yang akan datang dariMU, dan akan bermuara kembali kepadaMU.

Bagiku cukup Engkaulah dihatiku, yaa Allah..
Dan aku yakin , Engkau aka nmempertemukan aku dgn hambaMu yg lain..
Yang lebih baik daripada Dion.
Dan seseorang itu..siapapun dia...

Biarlah takdirMu jua yang akan mempertemukan kami,
Jika bukan disini didunia ini, tapi di surgaMu yang tinggi..

17, februari 2012..
Untuk saudaraku: Dion Satya At
maja..Valentine Ini, Aku Ingat Kamu !

---TAMAT—TAMAT---TAMAT--

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Banyak sayang dan cinta
Wassalamualaikum..
---------------------------

:: Alhamdulillaaaahhhh..haah selesai juga akhirnya “Beban Moralku” dalam perjalanan panjang menulis note ini.
Tahu bagaimana perasaan hatiku saat ini..? Kayak abis bayar utang semilyar ! :D
Yaa..udah 3hari ini diriku merasa berdosa kpd teman2 dumay karena menggantung janji tentang kisah ini. Dan akhirnya terbayar sudah hari ini..