Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

Ukhti..,Akankah Sayapmu Mesti Patah Sebelah..?






Bismilaah..

Ukhti, aku selalu mengagumi sayap2mu yg tak pernah berhenti mengepak dan senantiasa terbang tinggi dan kian tinggi. Kecepatan dan gelombang ruhiyahmu pun sangat luar biasa.

Dirimu, aktivis dakwah yang tak pernah kenal henti berjuang, dinamis, dan haroki, mewakili mottomu tentang jangan pernah diam dan berhenti bergerak, karena diam dapat mematikan.

'Ustadz, apakah usia perjuangan dakwah akhwat begitu terbatas? Terbatas oleh usianya, pekerjaannya, dan terbatas oleh amanahnya dalam rumah tangga?', tanyaku suatu hari pada murabiyahku.
'Kalau bener begitu, aku iri pada teman2 ikhwan seperjuanganku. Mereka dapat cuek untuk tidak memikirkan pernikahan. Toh setua apapun kelak mereka mau menikah, mereka dapat dgn mudah menikahi akhwat yg lebih muda. Jika akhwat, semakin tua… Adakah ikhwan yang berkenan padanya?'. Aku masih dgn pertanyaan polosku.

murobiyahku hanya tersenyum… I know.. Itu berarti aku sendiri sudah tahu jawabannya. Dung dung dung dung…..

Fenomena ini mungkin mengenai semua lini dakwah. Saat sebagian besar akhwat berhenti dari aktivitas dakwahnya justru setelah ia menikah. dan ini yg paling banyak terjadi. *ngaku wae...mau berkata tidak..??? :p

Akupun mencoba merenungi lebih dalam. Pasti ada yang salah, (bisa jadi pemahamanku, pola pikirku).
ya…, pasti ada yang dapat kujadikan pelajaran. Dalam benakku, pernikahan di jalan dakwah adalah pernikahan dua aktivis yg bertujuan memperkokoh tandzhim dakwah, menyatukan kekuatan, dan mencetak generasi baru jundullah. itu pointnya.,
namun dalam kenyataannya seringkali kondisi ini tidak se-idealis yang ku bayangkan… Ada berbagai situasi dan kondisi yg realistis yang harus dicermati. Dan aku belajar banyak, dari pernikahan saudaraku, sahabat2ku, dan patner2 dakwahku…

Bidadari,..
menikah adalah sunnatullah dan sunnah Rasulullah bagi setiap muslim. Ya, tentu saja, karena akhwat adalah tulang rusuk yang bengkok. Harus ada yang meluruskannya dn penuh kesabaran kalau tak ingin patah. Pernikahan sepasang aktivis dakwah haruslah karena dakwah (terlepas dari berbagai fenomena yang ada saat ini sperti VMJ, atau hubungan tanpa status). Dan saat menikah di jalan dakwah, maka proyek dakwah dalam keluarga adalah konsekuensi dari pernikahan para aktivis.

Namun bagi akhwat, ada banyak hal baru yg membuatnya harus berada dalam dunia yang mungkin berbeda. Tak jarang menghentikan sementara gerak langkahnya (terlebih saat buah hati telah hadir dalam kehidupannya). Namun ini hanya sementara, sampai jundi kecilnya mulai bisa diajak berjihad. benarkah ???
Maka menjadi amanah bagi keduanya untuk saling mengingatkan, agar mujahidah dakwah tidak seperti burung yg patah sayap.

Aku yakin engkau tahu benar bidadari, bahwa sebagai akhwat aktivis dirimu memiliki banyak potensi. Kemampuan manajerial, strategi dakwah, membina, kaderisasi, dan banyak hal lainnya yang sebenarnya tidak terbatas. Apakah harus berakhir di gerbang pernikahan? Meski ada amanah lain yang juga tak kalah menantangnya, menjadi madrasah terbaik, bidadari terbaik di rumahnya.

Entahlah, kadang tanya ini tak berujung jawaban. Satu hal yang pasti harus terus kita benahi adalah sebuah sistem yang terbaik untuk mengelola potensi para umahat. Dan tarbiyah sebenarnya telah menjadi wasilah yang tepat. sehingga kepak sayap itu akan terus berkembang dengan dua kekuatan besar (suami dan istri) dalam sebuah rumah tangga yg tak ubahnya bagai sebuah markas jihad. Bagai sayap burung, ia kan terus terbang lebih tinggi. Tak kenal henti, karena ada tujuan bersama yang begitu indah… Jannah dan pertemuan dengan-Nya.

Bidadari, sungguh…, tidak ada yang membedakan usia perjuangan dakwah akhwat dan ikhwan. Mungkin bentuk dan kadarnya saja yang berbeda. Namun semangat dan gelora jihadnya tidak boleh berbeda. Karena kelak dihadapan Allah, hanya ketaqwaanlah yang membedakan. Bukan gender, suku, rupa seseorang.

Dan aku tidak mau mengalah, tidak mau sayapku patah sebelah, juga tidak mau berhenti berfastabiqul khoirot dgn teman-temanku, walau aku sudah menikah. masa kalah ama yg jomblo..? :p
*Duuuh…. Nih kepala terbuat dari apa sih?..geregetan sendiri.
 
Barakallahufiikum
semoga bermanfaat.

Apa Itu CINTA ?







Bismillaah..

Apa itu CINTA ?

Tahukah engkau apa itu CINTA?
apakah ketika seorg pemuda mengatakan kepada seorg gadis I Love You?
apakah ketika engkau merelakan dirimu mnjadi tukang ojeg pacarmu yg setia mengantar kesana kemari?ataukah ketika engkau membawa buah2an dan kue kerumah si dia dimalam minggu dgn dalih kunjungan silaturahim?
itukah yg kita sebut dengan CINTA? Oh tidak.


CINTA adalah ketika penderitaan dan perih engkau jadikan nikmat..!
karena sesungguhnya tidak ada kenikmatan sejati di dunia ini.
Jika dunia adlh tempat kenikmatan, maka rasulullah tidak akan memilih hidup miskin dgn menjadi nabi dan hamba, padahal Allah menawarkan beliau menjadi nabi dan raja.
Jika dunia tempat kenikmatan, rasulullah tidak akan pernah mengganjal perutnya dengan batu untuk menahan lapar, padahal Allah menawarkan emas sebesar gunung uhud tapi beliau tolak.
Jika dunia tempat kenikmatan, Abu Bakar tidak akan menafkahkan seluruh hartanya untuk jihad, Umar tidak akan memanggul gandum dipundaknya sendiri dimalam hari dan berjalan mengendap-endap demi hajat hidup seorang janda,.

Jika dunia tempat kenikmatan, Fatimah tidak akan menimba air hingga telapak tangannya kasar, Bunda Khadijah tidak akan mendermakan hartanya untuk dakwah sang nabi,
dan Bunda Aisyah tidak akan berdarah-darah dlalam perang jamal.

Yaa..itulah baru yg namanya cinta.
yaitu ketika penderitaan dan perih dijadikan nikmat.
Ketika kesusahan dan kemiskinan diterima dgn kelapangan dada dan keridhoan hati, ketika akhirat menjadi tujuan.
itulah kenikmatan cinta yang sbenarnya. itulah makna cinta yang diajarkan oleh hamba2Nya yang terpilih.

Kau lihat disana, di bumi Allah yang lain, di Palestina..
saudara2 kita yang tiaphari suasananya dicekam dengan rentetan peluru, gemuruh tank dan hamtaman rudal..
apakah engkau melihat rasa ketakutan dimata mereka? oh tidak.
Justru itu yg mereka tunggu, hidup mulia atau mati syahid.
anak2 umur 9 tahun hafal alquran adalah hal biasa, ketika anak-anak kita disini justru dimanja dengan game online dan play station.
ibu2 yang merelakan suami dan anak lelakinya syahid justru tersenyum bangga, sedangkan kita disini kebingungan ketika suami dan anak jam 6 sore belum pulang.

Yaa.. itulah cinta. ketika segala penderitaan dan perih kau jadikan nikmat.
Dunia bukan tempat untuk bersenang-senang. Dunia adalah tempat kita utk berlelah-lelah, perih dan menangis.
karena kenikmatan yang sejati dan abadi hanya ada di surga.
Maka irilah kepada mereka, yang mampu menjadikan penderitaan dan perih sebagai nikmat, menuju CINTA yang hakiki, syahid dijalanNya dan menuju surga.

'...dan Kami adakan bagi mereka dinding yang mempunyai pintu. Disebelah dalamnya ada rahmat, dan disebelah luarnya disitu ada siksa' (Qs.Al Hadid, 13).
Wallahualam

Kisah Sahabat : Umar bin Khattab R.A



Bismillaah..

Riwayat dari Ibnu ‘Asakir telah meriwayatkan dari Ali, dia berkata,” Aku tidak mengetahui seorangpun yang hijrah dengan sembunyi sembunyi kecuali Umar bi al-Khaththab melakukan dengan terang terangan”. Dimana Umar seraya menyandang pedang dan busur anak panahnya di pundak lalu dia mendatangi Ka’bah dimana kaum Quraisy sedang berada di halamannya, lalu ia melakukan thawaf sebanyak 7 kali dan mengerjakan shalat 2 rakaat di maqam Ibrahim.

Kemudian ia mendatangi perkumpulan kaum Quraisy satu persatu dan berkata,” Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu”. Kesaksian tersebut menunjukan keberanian Umar bin Khaththab Radhiyallahu’Anhu.

Umar bin Khattab ra terkenal sebagai orang yang berwatak keras dan bertubuh tegap. Sering kali pada awalnya (sebelum masuk Islam) kaum muslimin mendapatkan perlakukan kasar darinya. Sebenarnya di dalam hati Umar sering berkecamuk perasaan-perasaan yang berlawanan, antara pengagungannya terhadap ajaran nenek moyang, kesenangan terhadap hiburan dan mabuk-mabukan dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum muslimin serta bisikan hatinya bahwa boleh jadi apa yang dibawa oleh Islam itu lebih mulia dan lebih baik.
Sampailah kemudian suatu hari, beliau berjalan dengan pedang terhunus untuk segera menghabisi Rasulullah SAW. Namun di tengah jalan, beliau dihadang oleh Abdullah an-Nahham al-‘Adawi seraya bertanya:

“Hendak kemana engkau ya Umar ?”,
“Aku hendak membunuh Muhammad”, jawabnya.
“Apakah engkau akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhroh jika engkau membunuh Muhammad ?”,
“Jangan-jangan engkau sudah murtad dan meninggalkan agama asal-mu?”. Tanya Umar.
“Maukah engkau ku tunjukkan yang lebih mengagetkan dari itu wahai Umar, sesungguhnya saudara perempuanmu dan iparmu telah murtad dan telah meninggalkan agamamu”, kata Abdullah.

Setelah mendengar hal tersebut, Umar langsung menuju ke rumah adiknya. Saat itu di dalam rumah tersebut terdapat Khabbab bin Art yang sedang mengajarkan al-Quran kepada keduanya (Fatimah, saudara perempuan Umar dan suaminya). Namun ketika Khabbab merasakan kedatangan Umar, dia segera bersembunyi di balik rumah. Sementara Fatimah, segera menutupi lembaran al-Quran.

Sebelum masuk rumah, rupanya Umar telah mendengar bacaan Khabbab, lalu dia bertanya :
“Suara apakah yang tadi saya dengar dari kalian?”,
“Tidak ada suara apa-apa kecuali obrolan kami berdua saja”, jawab mereka
“Pasti kalian telah murtad”, kata Umar dengan geram
“Wahai Umar, bagaimana pendapatmu jika kebenaran bukan berada pada agamamu ?”, jawab ipar Umar.

Mendengar jawaban tersebut, Umar langsung menendangnya dengan keras hingga jatuh dan berdarah. Fatimah segera memba-ngunkan suaminya yang berlumuran darah, namun Fatimah pun ditampar dengan keras hingga wajahnya berdarah, maka berkata-lah Fatimah kepada Umar dengan penuh amarah:

“Wahai Umar, jika kebenaran bukan terdapat pada agamamu, maka aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah”,

Melihat keadaan saudara perempuannya dalam keadaan ber-darah, timbul penyesalan dan rasa malu di hati Umar. Lalu dia meminta lembaran al-Quran tersebut. Namun Fatimah menolaknya seraya mengatakan bahwa Umar najis, dan al-Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang telah bersuci. Fatimah memerintahkan Umar untuk mandi jika ingin menyentuh mushaf tersebut dan Umar pun menurutinya.

Setelah mandi, Umar membaca lembaran tersebut, lalu membaca : Bismillahirrahmanirrahim.
Kemudian dia berkomentar: “Ini adalah nama-nama yang indah nan suci”
Kemudian beliau terus membaca :
طه
Hingga ayat :

إنني أنا الله لا إله إلا أنا فاعبدني وأقم الصلاة لذكري
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (QS. Thaha : 14)

Beliau berkata :“Betapa indah dan mulianya ucapan ini. Tunjukkan padaku di mana Muhammad”.

Mendengar ucapan tersebut, Khabab bin Art keluar dari balik rumah, seraya berkata: “Bergembiralah wahai Umar, saya berharap bahwa doa Rasulullah SAW pada malam Kamis lalu adalah untukmu, beliau SAW berdoa :
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Rasulullah SAW sekarang berada di sebuah rumah di kaki bukit Shafa”.

Umar bergegas menuju rumah tersebut seraya membawa pedangnya. Tiba di sana dia mengetuk pintu. Seseorang yang ber-ada di dalamnya, berupaya mengintipnya lewat celah pintu, dilihatnya Umar bin Khattab datang dengan garang bersama pedangnya. Segera dia beritahu Rasulullah SAW, dan merekapun berkumpul. 

Hamzah bertanya:
“Ada apa ?”.
“Umar” Jawab mereka.
“Umar ?!, bukakan pintu untuknya, jika dia datang membawa kebaikan, kita sambut. Tapi jika dia datang membawa keburukan, kita bunuh dia dengan pedangnya sendiri”.

Rasulullah SAW memberi isyarat agar Hamzah menemui Umar. Lalu Hamzah segera menemui Umar, dan membawanya menemui Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW memegang baju dan gagang pedangnya, lalu ditariknya dengan keras, seraya berkata :
“Engkau wahai Umar, akankah engkau terus begini hingga kehinaan dan adzab Allah diturunakan kepadamu sebagaimana yang dialami oleh Walid bin Mughirah ?, Ya Allah inilah Umar bin Khattab, Ya Allah, kokohkanlah Islam dengan Umar bin Khattab”.

Maka berkatalah Umar :
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah" .

Kesaksian Umar tersebut disambut gema takbir oleh orang-orang yang berada di dalam rumah saat itu, hingga suaranya terdengar ke Masjidil-Haram.
Masuk Islamnya Umar menimbulkan kegemparan di kalangan orang-orang musyrik, sebaliknya disambut suka cita oleh kaum muslimin.

Kisah masuk islamnya Umar bin Khattab, saya baca ketika saya kelas 1 SMP. Ketika itu, saya sedang iseng, dan main ke perpustakaan sekolah. Saya mendapatkan salah satu buku tipis.. tentang Umar bin Khattab san saya membacanya lembar demi lembar. Pada bagian ini sungguh saya merasa sangat tergugah… sehingga tampak terasa saya sempat meneteskan air mata.. Kenapa ? Saya pun tidak tahu sebabnya. 


Curhat: Aku Mantan Aktivis Pacaran dan Pezina



Bismillaah..

Ada pertanyaan yang mampir ke saya beberapa hari yang lalu.
sengaja saya share disini bukan bertujuan membuka aib siapapun, (jika yang saya sampaikan ini sebuah ghibah, hanya kepada Allah saya beristighfar dan memohon ampun). tapi hanya bermaksud memberikan sedikit pencerahan dan semoga ada ibroh yang bisa diambil untuk sahabat-sahabat pelangi RDM.

Seorang sahabat bertanya,
Mbak, Apakah seseorang yang taubat dari pacarannya itu, akan tetap dikatakan bekas, tidak orisinil lagi mbak? percuma dong tobat pacaran kalau tetep aja dianggap bekas?
saya pacaran sudah 3 tahun, dan kami pernah melakukan zina yang sesungguhnya. apakah jika saya bertaubat maka dosa saya akan terhapus? saya sedih dan menyesal sekali. hikz...Mohon penjeLasannya Mbak.

JAWAB:

Ukhti..pertama, perlu saya yakinkan dulu padamu bahwa Allah lebih menyukai hambaNya yang mengakui kesalahan, lalu bertaubat kemudian memperbaiki diri, DARIPADA hamba2Nya yang sudah tahu bahwa ia jelas-jelas telah melakukan maksiat (dengan pacaran) tapi tetep kekeh saja dan pura-pura merasa tidak punya dosa.

saya katakan begini BUKAN berarti lantas yang tidak pacaran itu pasti lebih baik dari yang pacaran, enggak..bukan begitu. tapi paling tidak, dengan tidak berpacaran maka ia sudah mematuhi perintah Allah dan telah menjaga dirinya dari dosa2 zina. insyaAllah itu lebih baik baginya.

Kedua, kalau anti bertanya yang pernah pacaran lalu bertobat, masihkah dikatakan bekas??? Hmmm..maaf, dengan sangat sedih dan berat hati tetep saya katakan : IYA.
Tapi tunggu dulu..kalimatku belum selesai.

Kalau dikatakan bekas kok kesannya jelek banget yak? bagaimana kalo saya katakan 'mantan'? kayaknya itu lebih terdengar agak lembut yah..*cieeeee emang tepung? :p
Kalau kita mengibaratkan sebuah mobil, MAAF,..mobil itu walaupun dibilang bekas, maka ia bisa tetep bisa terlihat BAGUS dan ENAK DIPANDANG jika ia terus dirawat, rutin dalam perbaikan mesin dan ganti oli secara teratur.

Walaupun mobil keluaran lama, memang ia pernah rusak disana sini, pernah penyok disana sini, tapi jika pemiliknya rajin merawatnya, yang rusak sudah diganti baru, lalu dipoles dan dicat dengan warna yang kinclong, maka ia akan terlihat tetep bagus, enak dipandang, tetep nyaman dikendarai, dan harga jualnya juga masih tinggi. dan pembelinya juga masih banyak.

jadi walaupun mobil bekas, tapi ia menjadi mobil bekas yang berkualitas.
paham kan maksudnya....? :B (maaf yak jika saya menganalogikan seperti ini).

Nah..begitupun dengan sahabat2ku yang pernah pacaran.
karena sekarang sudah bertaubat, sudah menyadari kesalahan lalu berusaha tidak mengulangi lagi kemudian memperbaiki diri, maka percayalah Allah Maha Penyayang kepada hamba2Nya yang menuju ke arahNya, walaupun si hamba menempuh dengan tertatih-tatih dan berdarah-darah. Karena ampunan dan rahmat Allah lebih besar daripada murkaNya, kasih sayangNya akan selalu mendahului azabNya. Yakinlah itu !

jika engkau masih ragu, maka berikut saya kutipkan ayat2 cintaNya dan sabda sang kekasih:

‘Katakanlah, Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dial-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Az Zumar: 54)

Dari Abu Dzarr al-Ghifary, dari rasulullah, meriwayatkannya dari Rabb-nya bahwa Allah berfirman (dalam hadits Qudsi) : Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan di malam dan siang hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepadaKu, niscaya Aku ampuni kalian. (H.R. Muslim)

Abu Dzar berkata, rasulullah bersabda : ‘Telah datang kepadaku utusan Tuhanku, dan memberitakan bahwa barang siapa yang mati dari umatku dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk surga’. Lalu aku bertanya : ‘Meskipun ia berzina dan mencuri?’,
Rasulullah menjawab :’Meskipun ia berzina dan mencuri’
. (H.R. Bukhari Muslim I/59).

Nah..begitu Maha Penyayangnya Allah kepada kita, maka betapa dzalimnya kita jika masih juga menunda-nunda taubat dan bangga dengan dosa.
Tapi sebaliknya, jika kita kekeh dengan kemaksiatan, segala nasehat sudah masuk ke telinga, dakwah para penyeru kebaikan tidak kau gubris, dan larangan2NYa tetep kau langgar, maka azabNya juga tokcer lho...

Masih belum puas dengan jawaban saya diatas? Oke, mari saya ajak engkau menengok sebuah kisah dijaman rasul.

Adalah seorang bernama Ma’iz bin Malik berlari menghampiri rasulullah sambil menjabat tangan beliau dan berkata,” Yaa rasulullah, lemparilah aku dengan batu-batu sampai aku mati”.
rupanya Maiz menginginkan hukum Allah ditegakkan yaitu hukum rajam bagi dirinya yg telah berzina dengan seorang wanita.

Maka syariat Allah pun ditegakkan. Ma’iz dirajam selama 3 hari. Kemudian setelah itu rasulullah bersabda kepada para sahabatnya,” Mintakanlah ampunan kepada Allah SWT untuk Ma’iz bin Malik. Sungguh ia telah benar2 bertobat kepada Allah, yang seandainya tobatnya itu kamu bagi-bagikan kepada satu umat pasti akan mencukupinya”.
Subhanallah..Allahuakbar..

Lihatlah..Keberanian seorang Maiz utk menemui rasul, lalu mengadukan kesalahannya dan menerima dengan ikhlas dihukum rajam adalah keberanian yg luarbiasa, keberanian sejati seorang mukmin yang BENAR2 MENGHARAP AMPUNAN TUHANNYA.

Dijaman sekarang, berbuat dosa zina (baik dalam pacaran maupun zina yg sesungguhnya) tidak ada hukuman rajam, bayangkan jika hukuman rajam saat ini juga berlaku buat kita, maka dalam sebulan kita bisa menyaksikan di televisi puluhan manusia yg mati dilempari batu dengan dipendam didalam tanah dari leher ke bawah. Astaghfirullah..,sanggupkah dirimu?

Nah bagaimana sobatku....???

Barakallahufiikum..semoga bermanfaat,
Banyak sayang dan cinta,
Wassalamualaikum




MOTIVASI : Menjemput Hidayah Allah




Bismillaah
Assalamualaikum...
Allah berfirman, ‘Barangsiapa yg berbuat sesuai dgn hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat maka Sesungguhnya ia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul’ (Qs.Al Israa, 15)

Sahabatku..
Sesungguhnya Allah telah memberikan hidayahNya kepada kita semua, sebagai hamba2Nya yg begitu dicintainya, tanpa kecuali. Yang menjadi persoalan adalah, maukah kita menjemput hidayahNya itu? Sungguh telah nyata petunjuk Allah di seluruh alam semesta ini, dan juga ada pada diri kita sendiri.
tidakkah kita memikirkannya..? yang sering terjadi adalah kita yg malas berfikir.

Ada seorang gadis cantik yg sangat supel dalam bergaul sehingga mempunyai banyak teman. Gadis itu senang senang mengikuti berbagai kontes kecantikan dan sering mendapat juara pertama. Karirnya semakin berkembang ketika ia diminta membintangi sebuah serial sinetron disebuah televisi swasta. Dan dia ditawari menjadi pemeran utama. Setelah itu, tawaran2 lain pun berdatangan bak jamur dimusim hujan.

Dan saat itu, mulai godaan demi godaan menghampiri. Suatu hari, seorang fotografer yg akan memotretnya berkata, ‘ayo buka sedikit dong kancing bajunya..!’

dengan mengerenyitkan dahinya ia bertanya kpd fotografer itu, ‘kenapa sih mas harus pake buka-bukaan segala?’

fotografernya menjawab, ‘kalau pendatang baru memang harus begitu. Kalau gak begitu gak akan laku...’.
Maka si gadis menjawab tegas,’Maaf mas, kalau begitu saya gak mau. Berikan saja peran ini untuk yg lain, dan saya mengundurkan diri sekarang juga..!’ kata gadis itu tegas.

Di hari yang lain, godaan dan ujian Allah kembali menghampirinya. Ia diajak oleh teman2nya pergi berlibur dan menginap di sebuah villa. Malam harinya, mereka mengadakan pesta minum khamer dan bahkan ada yg menggunakan obat terlarang. Ia menolak dengan tegas setiap minuman dan obat yg ditawarkan kepadanya. Ketika semua teman2nya tak sadarkan diri, ia dalam kesendirian dan dicekam rasa ketakutan tiba-tiba teringat kepada Allah dan orangtuanya.

Hari berganti hari, bulan berganti musim, tahun pun berbilang. Sang gadis tetap masih berada dalam komunitasnya, tetap menjadi gadis yg supel, banyak teman, dan bergaul dengan siapa saja. Diajak teman2nya ke diskotik, ia mau ikut. Diajak nonton konser musik dan nonton bioskop, ia juga tak pernah menolak. Namun ketika suara adzan berkumandang, ia langsung pergi menjauhi teman2nya untuk melakukan sholat. Tak peduli saat itu sedang didalam gedung bioskop dan filmnya lagi seru-serunya, tak peduli saat itu lagi ditengah lerumunan konser musik yg heboh, tapi ketika jam waktu sholat tiba, ia meninggalkan teman2nya begitu saja. Pergi menunaikan sholat.

Suatu hari, salah seorang temannya menceritakan keanehan sikap perilaku gadis tersebut kepada seorang ustad dikampungnya. Dan gadis itu dibawa oleh temannya kepada sang ustadz. Melalui ustadz itulah, perlahan ia mulai mendapat pencerahan hidup, batinnya menjadi lebih tenang. Ia lalu memutuskan untuk mengenakan jilbab, dan semakin rajin ibadah.

Suatu hari, ustadz tersebut mengenalkannya kepada seorang ikhwan yg sedang mencari calon isteri. Keduanya dipertemukan oleh ustdz, dan ternyata mereka sama-sama saling menaruh hati. Tujuh hari mereka saling berkenalan, lalu mereka meminta restu orangtua masing2 dan memutuskan untuk menikah. Subhanallah..
Berbekal dunia fashion yg dulu pernah digelutinya, membawa ia menjadi seorang perancang busana muslimah yang terkenal. Saat lebaran tiba, ia sering menghadiahkan baju muslimah rancangannya kepada ibu dan mertuanya, serta saudara2nya, juga membagi-bagikan hadiah kepada semua keponakannya. Ia begitu dermawan dan baik hati.

Sahabatku..
begitulah Allah dalam menolong hambaNya, yang berusaha keras mencari jalan kebenaran, teguh dijalan yg lurus.

Pesan yg ingin kusampaikan adalah...:
Bergaullah. bermuamallah-lah, tapi jangan pernah kau terjang rambu2 syariat. Allah memang menjadikan bumi ini berbangsa-bangsa dan bersuku-suku utk kita saling mengenal dan mencintai, tapi jangan diartikan sebgai sebuah cinta yg subyektif. Cinta yg universal ini jangan kau jadikan alasan untuk mencintai seseorang dengan jalan pacaran ataupun semacamnya.

Lihatlah gadis dalam kisah diatas, dalam kesupelannya, ia tetap memegang prinsip kebenaran, walaupun saat itu ia belum mengetahui secara pasti hakikat sebuah hidayah, tetapi ia mengedepankan akalnya daripada nafsunya. Hal itu tercermin dari kejadian saat pemotretan dan dia diminta membuka kancing bajunya, dengan tegas ia menolak karena ia tahu itu tidak benar. 

Yaa..hidayah Allah sebenarnya sudah datang dalam diri kita, jauh sebelum kita sendiri mengenal hakikat sebuah kebenaran dari hukum syariat. Tapi kita sendiri yang enggan menggunakan akal untuk berfikir dan lebih mementingkan hawa nafsu. Jadi bukannya menjemput hidayah, tapi kita sendiri yg menjauhinya.

Ingatlah..barangsiapa yg berjihad untuk mencari keridhoanNya, DIA pasti akan memberikan pertolongan.
‘..dan orang2 yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan2 Kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik’ (Qs.Al Ankabut, 69).

Barakallahufiikum..semoga bermanfaat
Wassalamualaikum.


MOTIVASI : Ubahlah Mindset Anda Tentang CINTA !




Bismillaah..

'Belajar mencintaimu..karenaNya'.
mindset ini harus diubah dari sekarang. karena ungkapan tersebut sangat mungkin masih terkotori dengan nafsu dan syahwat.
karena aplikasi dan prakteknya dalam menerjemahkan kalimat itu tidak sesederhana yang dikira.
awalnya mungkin masih bisa komitmen, tapi begitu cinta berbalas, niat dan tujuan semula akan berbelok. Karena setan bukan hanya menggoda dari luar, tapi juga mengalir didalam aliran darah.

'Belajar mencintaiMU..karena dia dalam genggamanNya'.
mindset ini yang sekarang harus jadi acuan. biarkan DIA yang akan mendekatkanmu kepadanya.
jika cintamu berbalas, DIA akan memberikannya sebelum engkau meminta.
biarkan kehendakNya yang berjalan diatas kehendakmu. karena Dia memang Irodat, dzat yang Maha Berkehendak.
kun fayakun. jadilah, maka terjadilah !

banyak orang berkata..CINTAI IA DALAM DIAM.
Karena tidak mustahil meski cinta tersimpan dalam diam...isyarat2 cinta itu malah tersibak, entah pelakunya sadar ataupun tidak...

Sahabatku..
setiap kalimat ungkapan pasti mengandung mkasud tertentu. Tapi maksud tersebut diterjemahkan berbeda-beda dari masing-masing orang karena meski kepala sama hitam tapi isi pemikirannya tentu berbeda.
Tahukah engkau? cinta dalam diam itu lebih berbahaya daripada cinta yangg diungkapkan.
tapi tentu saja itu tergantung bagaimana individunya dalam menyikapi hal tersebut.
 
jika salah menyikapi, maka cinta dalam diam justru akan jadi bomerang dan balik menyerang dirinya sendiri.
karena itu lebih baik ungkapkanlah cintamu baik secara langsung atau tidak langsung.
 
secara langsung yaitu ya kepada orangnya langsung, tentu saja dengan niat yang benar dan sudah matang dengan kesiapan semuanya. tau kan maksudnya?
dan ungkapkan secara tidak langsung, maksudnya curhatkan pada sahabatmu yang terpercaya bahwa saat ini kamu sedang jatuh cinta sama si fulan. sahabat yang baik akan menjadi 'jembatan' bagimu untuk mengcounter tindakanmu jika kamu salah arah.

Ada yg mengatakan: ternyata godaan syetan begitu dahsyat ya mbak.
ketika diri ingin menikah, namun kesiapan dalam segi ilmu dan finansial belum dicapai.
berusaha tuk istiqomah. Dan berpuasa sebagai perisai..
Lalu adakah usaha lain mbak..? agar tak berat menjalani masa penantian ini..??

Sahabatku..
usaha lain tetap harus diusahakan. karena jodoh adalah takdir ikhtiar, tak ubahnya seperti rejeki. ia memang harus diusahakan untuk mendapatkannya. Bukan hanya ditunggu dengan doa dan ratapan.

akan tetapi antara laki-laki dan wanita bentuk usahanya pasti berbeda.
Jika laki2-laki bentuk usahanya cenderung aktif dan atraktif, pantang menyerah.
sedangkan bagi wanita bentuk usahanya adalah aktif tapi cenderung defensif. berusaha tapi tidak terkesan 'mengejar-ngejar'. istilahnya 'sedikit jual mahal'.

Dan lebih dari itu, ini yg paling penting, curhatkan ke Allah.
umumnya sih, yang syaa pelajari berdasarkan pengataman saya pribadi, mencintai dalam diam ada 2 pilihan (sekali lagi, ini hanya menurut saya pribadi, sangat bisa salah).
Begini:


1. Mencintai dalam diam, yg teraplikasi dengann sikap negatif.
sehingga mengartikan kalimat tersebut hanya bisa BENAR2 DIAM. akhirnya ya cuma bisa diam. tanpa usaha dan hanya menjadi orang yang pasif. akhirnya jadilah ia si pelamun kelas tinggi.
Didalam kamar hanya bisa melamun dan berandai-andai, membayangkan wajah si dia, merinduinya. kalau sudah begitu yang namanya zina hati bisa dihindari gak kira-kira?
mau ngungkapin cinta gak berani. nah akhirnya jadi tekanan batin sendiri kan? Bisa-bisa stress bin stroke malah hehe..

2. Mencintai dalam diam. yang teraplikasi dengan sikap positif.
ada lagi yang mengartikan mencintai si dia cuma dalam hati, karena memang ia sadar dengan keadaan dirinya yang tidak memungkinkan mengungkapkan cintanya pada saat ini. tapi ia berkomtmen satu saat akan mengungkapkannya, yaitu setelah ia merasa memiliki Baat's (kemampuan). maksudnya BUKAN kemampuan untuk mengatakan cinta, tapi kemampuan pada segi mental, ilmu dan finansial. ketika semua itu sudah dia miliki, maka dia akan maju,mengungkapkan cintanya untuk menikahinya.

nah,termasuk kategori yg mana dirimu ukhti...??