Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

Sebelum Cahaya










Bismillaah..

Kuteringat hati yg bertabur mimpi, kemana kau pergi Cinta..?
Perjalanan sunyi yg kau tempuh sendiri, kuatkanlah hati Cinta..
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya,

Ingatkah engkau kepada angin yg berhembus mesra
Yang ‘kan membelaimu Cinta.

Kekuatan hati yang berpegang janji, genggamlah tanganku cinta.
ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri,
Temani hatimu cinta.

(Letto)


Sahabatku..
Pernahkah engkau bangun pagi sebelum subuh, dan setelah mendirikan 2 rekaat sholat subuh kemudian engkau keluar rumah berjalan menyusuri pagi menuju sawah dan menikmati hamparan padi-padi yg menguning..?
Fajar mengintip di ufuk timur menyapa dengan semburat cahaya merahnya. Daun-daun masih basah oleh belaian embun yg jatuh selepas malam. Langit dihiasi awan putih, menggumpal bagai bulu domba. Burung-burungpun mulai berkicau menyambut datangnya mentari. Tanpa terasa seutas senyum menghiasi wajah kita, dan sebuah gumam lirih mengucap..”Subhanallah, indah nian pagi ini “.

Sayangnya, banyak orang masih memilih kembali tidur mendengkur sesudah subuh. Mereka kehilangan pagi yg indah, jarang bertafakur dengan alam untuk sekedar menikmati kuasa Allah dalam penciptaan alam semesta ini.dan julukan si Pemalas pun melekat pada mereka.
Sayang sekali jika kita dikaruniai mata yg utuh tetapi tidak dapat menghayati keindahan ciptaan Allah di alam raya ini, walau sekedar menikmati suasana pagi. Orang buta saja ingin melihat cakrawala, kenapa kita yg bisa melihat utuh dengan dua mata enggan untuk bertafakur dengan alam?

Orang yang buta, seperti yg disebutkan dalam lirik lagu diatas, diumpamakan seperti menempuh perjalanan sunyi, perjalanan yg ditempuh sendirian. Maka, kemudian hati mendorong..Kuatkanlah hati cinta. Karena hanya dengan kekuatan hati mereka akan bisa menyelesaikan perjalanannya yg sunyi. Suka atau tidak suka kita yang melek ini layak disebut buta hati jika tak pernah memahami dan menghayati apa arti penciptaan alam ini, salah satunya adalah adanya sesuatu yg merupakan bagian dari alam ini, yaitu suasana pagi.

Kita sering lupa pada embun pagi yg bersahaja atau angin yg berhembus mesra. Kita terlalu sibuk dengan tidur pulas kita selepas subuh. Terlelap oleh kemalasan dan terlalu menikmati mimpi-mimpi. Sehingga suka atau tidak suka, sebenarnya kita telah berada pada suatu keadaan yg disebut Sebelum Cahaya. Sebelum munculnya sang matahari penerang bumi yg sebelumnya tertutup gulita oleh malam.
Bagi yg mampu bangun pagi dan menikmati keindahan suasana pagi, sebelum cahaya adalah keadaan yg indah, dimana fajar sedang merekah dan udara sejuk embun pagi yg turun masih murni kandungan oksigennya dan bagus untuk kesehatan. Sedangkan bagi para pemalas yg ahli tidur, sebelum cahaya adalah keadaan jahiliyah, gelap tanpa arah, tanpa kehidupan. Karena tidur hakikatnya adalah kematian sementara.

Maka satu-satunya cara untuk merubahnya adalah dengan kekuatan hati yang berpegang janji. Bertekadlah untuk merubah kebiasaan malas bangun pagi dan gemar tidur. Berjanjilah pada dirimu sendiri untuk berubah, mengganti kebiasaan yg buruk menjadi kebiasaan yg baik. Mulailah belajar bertafakur dengan alam, agar kita bisa lebih mensyukuri nikmat Allah yg diberikan kepada kita. Dengan wujud nikmat mata ini salah satunya, yaitu dengan menikmati pagi, menikmati waktu yg senikmat-nikmatnya.
“..karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (Qs.Al baqarah, 152).

Dan jika kita gagal untuk merubah kebiasaan dari malas menjadi rajin maka Genggamlah tanganKU cinta. Yaa..genggamlah tangan Allah, maksudnya berpegang teguhlah pada tali Allah. Bersandarlah pada Allah dan minta tolonglah untuk diberi kekuatan dalam menjalani kehidupan. Allah tak pernah pergi meninggalkan kita, Allah tak akan pergi membiarkan kita sendirian.
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri.

Bukankah Allah sendiri yg berfirman”Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu” (Qs.Adh Dhuha, 3).

Nah, Allah sendiri yg berjanji tak akan pergi dan meninggalkan kita, tapi kita sendiri yg tak jarang pergi dan meninggalkanNya.
Maka, sebelum cahaya itu datang..temani hatimu cinta, temani hatimu cinta. Dan selamat mengarungi samudra cinta Allah yang tanpa batas.

Rasa cinta Allah kepada kita manusia adalah ibarat samudra cinta yang maha luas. Yang tak akan pernah habis airnya dan tak akan pernah sampai kita arungi.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang2 terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat” (Qs.Al baqarah, 214).


Barakallahufiikum..semoga bermanfaat

'Hati-hati Dengan Cinta Syubhat'










Bismillaah..

Dekat tapi bukan pacar. begitulah ceritanya.
Ketika ditanya, 'kamu pacaran ya sama dia? akrab banget..?',
Dijawab olehnya, 'enggak kok mbak. kami sahabatan, kami cuma berteman kok, tak lebih..'.

Tapii..berteman kok mencemburui.Tidak rela kalau ada orang ketiga ikut nimbrung. dan pada level puncaknya menganggapnya saudara sendiri. Si laki-laki dianggap sbagai kakak, si wanita dianggap sbagai adik. ataupun sebaliknya.
Konsekwensinya adlh saling berkorban, saling melindungi, saling menyayangi, benar2 layaknya seorang kakak kpd adiknya.
Hmm..adakah diantara kalian yg mengalami hal ini? Jika ada, Hati-hatilah. Inilah syubhatnya cinta!

Memang, kedengarannya indah skali. Si lelaki menjadi pelindung bagi si wanita. Si wanitapun merasa aman didekatnya.
'Kan ada kakak..!', bgitu kata si gadis sambil matanya mengerling malu-malu. Aih..manjanya..
Dan ikatan persaudaraanpun terjalin, meski awalnya tak saling kenal, cuma sebaai teman jalan dan diskusi.
Namun kmudian mnjadi akrab karena menemukan kecocokan dlm berkomunikasi. Padahal, keduanya BUKANLAH MAHRAM.

Menerjang rambu lalulintas, resikonya ditilang. Menerjang rambu-rambu Allah, hrus siap menanggung murkaNya. Maka..entah kamu menganggap dia sbagai sahabat, kakak, adik, atau apapun..selama bukan mahram, statusnya tetap haram. Jangankan bersentuhan kulit, berduaanpun tak boleh. Jangan berboncengan mepet dan nungging-nungging, mengobrol berdua saja tanpa udzur juga tidak dianjurkan.

Sahabat RDM fillah..
Itulah cinta yg syuhbat, yg samar-samar, yg tidak jelas apa nama ikatannya. Pacar, katanya bukan. Kakak atau adik, tp bukan terlahir dari rahim ibu yg sama. atau saudara angkat? ah yg benar saja. Kalau memang ingin membina persaudaraan yg tulus, mengapa tidak dgn sesama kaummu saja? Laki-laki dgn laki-laki, wanita dgn wanita. Bila itu telah kita lakukan, brarti telah kita ikuti jejak manusia mulia, Rasulullah Saw.

Dalam catatan sejarah Sirah Ibnu Hisyam, rasul mempersaudarakan sahabat Muhajirin dg sahabat Anshar sesama jenis.
Abu bakar dipersaudarakan dgn Kharijah bin Zaid. Abdurahman bin Auf dipersaudarakan dgn Sa'ad bin Rabi'. Utsman bin affan dgn Aus bin Tsabit.
Dan kisah yg paling indah adlh persaudaraan antara Salman al-Farisi dgn Abu Darda (pernah baca kan kisahnya?).
Dalam sejarahnya, rasul tidak pernah mempersaudarakan laki-laki muhajirin dgn wanita anshar, atau wanita muhajirin dipersaudarakan dgn lelaki anshar.

Sahabatku..
Bolehlah engkau menganggap si dia (lawan jenis) sebagai saudaramu, tapi saudara sesama muslim..ya itu pasti. tapi ada rambu-rambu yg tidak boleh dilanggar !
Sungguh, anggapan 'persaudaraan' dgn lawan jenis yg dibangun atas dasar kedekatan dari teman, atau sama-sama dari satu kota, atau karena senasib dalam bebrapa hal...akan sulit menemukan kata tulus.
Hal-hal semcam ini biasanya sering terjadi hanya di kisah2 sinetron sekuler di tivi-tivi, iya gak? Sebab masing2 ada kepentingan. dan tentu saja dibumbui dgn tipudaya setan. Akan ada timbul getar-getar dan zina-zina kecil serta zina hati jika tidak pandai memanajemen qalbu. Allah dan rasulNya sudah sangat memahami dimana letak keimanan paling lemah pada diri manusia, yaitu pada keindahan fisik wanita dan perhatian dari lakì-laki. Nah sampai hal-hal paling kecil gini saja islam sudah memperingatkan, maka sungguh disayangkan jika engkau tetap memprotes tulisan ini sbelum bener-bener paham apa yg saya maksud.

Kalau memang cuma dianggap sekedar hubungan kakak-adik, lalu bila saatnya salah satu menikah dgn orang laen, bisakah ikhlas dan legowo melepasnya? Saya yakin tidak.
Jangan bermain dgn api sobat. Bahaya. Kita bisa terbakar jadinya.
Antara lawan jenis yg mahram saja kadang berbahaya, apalagi berdekatan dgn yg bukan mahram.

Sebelum ada yg protes, saya ingin tegaskan: bahwa persaudaraan yg saya maksud disini adalah persaudaraan yg kemudian melanjutkan dgn sesuatu hal yg menerjang rambu-rambu syariat seperti yg sudah saya jelaskan diatas, yaitu layaknya sikap2 seperti orang berpacaran tapi bukan pacaran, seperti sikap seorang kakak kandung kepada adik kandung padahal bukan mahrom. BISA DIPAHAMI YAAAkkk...?

So..hati-hati dgn hatimu. Hati-hati dgn cintamu. Awas..Cinta Syuhbat !

Salam hangat dari pondok RDM,
~SenyuM~

“Saat Bayi-Bayi Palestina Bicara”










Bismillaah..

Sahabat2ku..tahukah engkau,
Di bumi jihad para nabi bernama palestina, bayi-bayi mungil yg tidak berdosa itu, anak-anak kecil yg polos itu, yg bersimbah darah dan kita anggap sudah mati itu…..mereka tidak mati ! tidak. Demi Allah mereka tidak mati. Tapi mereka abadi, abadi di surgaNya (aamin dan insyaAllah).

Mereka menjadi saksi nyata dan mengalami sendiri bagi timah-timah panas yg dipaksa merobek tubuh ayahnya dan menjadi saksi syahidnya para mujahid yg melindungi tubuh mungil mereka. Dengan mata terpejam dan senyum teduh diwajahnya, mereka bicara pada kita, pada semua umat islam di seluruh penjuru dunia.

‘Hai saudara-saudaraku sekalian, tidakkah kalian lihat kami wahai mukmin? Tidakkah kalian melihatku yg menjadi korban bagi kebiadaban Zionis..?”, dan kita Cuma bisa diam, membisu, tanpa bisa berbuat apa-apa meski kita mendengar ratapan mereka.

“Apakah yg telah kalian lakukan setiaphari ketika melihat kami menjadi mayat..? sedangkan para mujahid disini, di bumi Allah bernama palestina ini mereka selalu menjadikan kematian kami sebagai api pengobar semangat bagi perjuangan tanpa henti. Bahkan hanya untuk memberikan bantuan makanan bagi kami saja kalian enggan. Kami bicara atas nama kemanusiaan, jika kalian benar-benar mengaju sebgai manusia. Kami bertanya kpd kalian, dimanakah nurani kalian diletakkan? Blokade Gaza telah menyengsarakan kami selama bertahun-tahun wahai mukmin padahal ini adalah tanah moyang kami..!”.

Lalu kita disini hany abisa menangis, menangisi bayi-bayi tak berdosa yg dibantai itu. Kita semua telah mendengar jeritnya, telah melihat dari tayangan-tayangan media, bahwa bayi-bayi itu bicara kepada kita dengan mata terpejam dan senyum keteduhan diwajahnya. Tidakkah engkau mendengar nya…??

Dengarkan, mereka bicara lagi pada kita:
“Lihatlah di lubang tubu kami ini wahai mukmin ! lihatlah darah yg melumuri tubuh kami ini wahai mukmin ! kami bicara pada kalian atas nama ukhuwah islamiyah jika kalian masih percaya pada hadist rasulullah, bahwa tubuh kami ini, tubuh yg bersimbah darah dan penuh luka menganga adalah tubuh kalian juga wahai mukmin..!”.

Dan kita.., semua umat muslimin di seluruh penjuru dunia mendengarnya. Sebagian ada  yg justru tertawa, sebagian ada yg mencucurkan airmata, dan sebagian ada yg berjuang dengan harta dan jiwanya.
“Demi Allah wahai mukmin ! kami adalah bayi-bayi tanpa dosa yg menjadi korban dan tumbal keberingasan kaum laknat Yahudi. Tapi kalian malah sibuk berdamai dengan mereka. Kalian  mengadakan kerjasama dengan mereka. Kalian mengkonsumsi produk-produk mereka yg sebagiannya dipakai untuk melubangi tubuh-tubuh kami. Semoga Allah mengampunimu wahai mukmin, semoga Allah mengampunimu, semoga Allah mengampunimu..!”.

“Telah sampaikah kepadamu kalam Allah ini, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar “ (Qs.At Taubah, 111).

Dan sebelum meninggalak jasadnya, lidah bayi-bayi itu mengakhiri ucapan terakhirnya dengan sebaris kalimat tanya:
“Tidakkah ayat itu menjadi renungan buatmu wahai saudaraku mukmin…???”

Barakallahufiikum,
Renungan untuk kita,

'Singgasana Harta'



Bismillaah,
" Hai orang-orang yg beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi" (Qs.Al Munafiquun, 9).

Tulian singkat adalah ini adalah kisah imajinatif persahabatan antara dua sahabat yg bernama HARTA.

Harta pertama tertawa lebar..’Ha ha ha…’, mulutnya menganga dan menertawakan temannya yg bernama harta kedua. Harta kedua tampak cemberut dan tidak suka.
Harta kedua berkata, “Kau memang beruntung. Tapi janganlah menertawakanku seperti itu. Bisa jadi suatu saat kau akan menjadi seperti diriku. Dan bisa jadi pula aku akan menjadi seperti dirimu..”.

“Ah tidak mungkin, tidak mungkin. Kau jangan mengada-ada dong teman. Apa kau tidak melihat keadaanku sekarang heh..? aku berkuasa penuh atas hidup si fulan yang serakah itu. Korupsi, menipu pajak, menaikkan BBM, semua itu membuat si fulan makin kaya raya. Itu artinya aku telah menguasai hatinya. Ia tak akan mampu bisa hidup tanpa diriku. Aku telah menaklukkannya. Aku menang ! ha ha ha…”, tawa si harta pertama makin membahana.

“Saat ini kau memang menang dan ucapanmu juga benar. Memang saat ini kau sedang Berjaya. Kau yang menjadi raja dan si fulan itu adalah budakmu. Dan sebaliknya aku sedang bersedih karena si fulan yg bertakwa itu hanya meletakkanku dalam genggamannya. Aku hanya dijadikan budak yang diperintah seenaknya. Aku hanya diletakkan di panti asuhan, dimasukkan ke kotak amal yg sempit, sumbangan untuk yayasan, digenggamkan pada tangan-tangan lusuh para pengemis. Yaa aku tak berdaya. Tapi kau juga harus tahu bahwa hati manusia bisa terbolak-balik…”.

Kata-kata harta kedua itu membuat harta pertama terdiam bungkam. Harta pertama jadi kebingungan sendiri dan tak mengerti maksud ucapan harta kedua.

Lalu harta kedua melanjutkan, “Bisa jadi karena jumlahku hanya sedikit maka aku dijadikan budak. Tapi kalau ingat kisah cerita Tsalabah si penggembala itu, aku berharap nasibku sama dengan kambing-kambing gembalaannya itu. Dan aku berharap jika engkau tetap berjaya seperti sekarang ini, semoga kamu tidak akan mengalami seperti kisah Qarun, yg dengannya Allah mengubur dia hidup-hidup dengan menenggelamkan hartanya kedalam bumi..”. (*Kisah tentang Tsalabah akan saya posting menyusul suatu saat).

“Jadi kau ingin mengatakan bahwa jika jumlahku berkurang dan si fulan yg kukuasai itu mengalami kebangkrutan dan kemiskinan, maka dengan segera aku berubah menjadi budak..?”.

“Benar. Tapi mungkin kamu tidak menjadi budak seperti diriku ini, yg hanya diletakkan di genggaman tangan orang miskin atau di tempat-tempat amal kebaikan, tapi kamu mungkin akan dicaci maki dan dibodoh-bodohin oleh si fulan. Tapi semua tergantung pada tingkat ketakwaan si fulan, sejuh mana kecintaannya kepada kita. Karena sebenarnya kita ini hanyalah ujian yg ditrurunkan untuk menilai kadar keimanan seseorang…”, ungkap harta kedua dengan bijak.

Dan kini mereka sama-sama terdiam. Pikiran masing-masing dipenuhi tanda tanya dan harap-harap cemas menunggu nasib mereka selanjutnya.

Dan tulisan ini saya tutup dengan mengutip tiga hadist rasul berikut:


"Yang dinamakan harta kekayaan bukanlah banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati)” (HR. Abu Yu'la).

“Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka” (HR. Al Bukhari).

“Sesungguhnya orang-orang yang mengelola harta Allah dengan tidak benar maka bagi mereka api neraka pada hari kiamat” (HR. Al Bukhari).


Barakallahufiikum, semoga bermanfaat
TabassuM

MOTIVASI : Ukhti..Jaga Mutiaramu, dan Pertahankan Wangimu !


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat RDM yg dimuliakan Allah..
Kalian pasti pernah jalan2 ke pasar atau di mall-mall. Disana kan kau dapati berbagai tipe penjual. Ada yg ramah,ada yg menjual tanpa senyuman sedikitpun, ada yg transaksi hingga menawar harga yg serendah-rendahnya.
LAlau apa hubungannya dengan judul note diatas..?

Saya mencoba mengaitkan apa yg saya lihat, yaitu fenomena yg sedang terjadi di kehidupan sekarang ini. Sebuah pakaian yg dibungkus dgn rapi, labelnya masih melekat,segelnya pun masih utuh. Apalagi ditaruh di dalam etalase berkaca dan ditempat yg tinggi.  Memang, tentu harganya akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dgn pakaian yg sama namun telah dilepas segelnya. Dipajang diluar dan bebas dipegang siapa saja yg mau membeli. Jika tidak jadi, boleh tidak jadi membeli dan dikembalikan lagi.
Beda sekali dengan pakaian yg ditaruh di etalase yg tertutup rapat. Seolah-olah pemiliknya menganggap ia adalah mutiara yg sangat mahal dan berharga tinggi.

Nah, itulah ilustrasi yg ingin saya gambarkan kepadamu duhai ukhti muslimah. Seorang wanita memiliki mutiara yg harus dijaga sebaik-baiknya, jangan sampai ada yg merampasnya. Karena jika sampai kehilangan mutiara itu,maka bisa dikatakan seperti halnya pakaian yg sudah terlepas segelnya. Sehingga harganyapun akan rendah, orang boleh menawar seenaknya seolah ia adalah barang bekas. Dan mutiara tersebut adalah "Keperawanan".

Rasulullah pun mengajarkan kepada kita ( khusunya kaum lelaki ) yg ingin mencari pasangan hidup, agar mencari yg statusnya masih gadis atau perawan. Karena keperawanan adalah mahkota dan mutiara yg sangat-sangat berharga. Jika ia sudah terlepas sebelum waktunya, lalu dimana lagi kehormatan sebagai seorang wanita..? Keperawanan, Itulah kebanggaanmu, itulah Mahkota dan Mutiara dalam cangkang tubuhmu.

Rasulullah bersabda," Hendaklah kalian ( para lelaki ) menikah dgn seorang gadis, sebab ia lebih lembut sikap batinnya, lebih lengkap rahimnya, tidak terpikir utk berbuat serong dan lebih menerima keadaan " ( HR.Ibnu Majah ).

So..bagi saudariku para wanita pada umumnya, dan para akhwat pada khususnya, izinkan saya sedikit memberi nasehat: "Jagalah Mutiaramu! Bungkuslah dengan rapi. Jangan sampai dibuka sebelum waktunya !"

Lihatlah aktivitas cinta yg dilakukan oleh mereka yg berpacaran, seringkali pelakunya menuntut sesuatu yg diluar kewajaran batas etika sebagai seorang muslim dan muslimah. Dengan alasan membuktikan rasa cinta dan kesetiaan pada pasangan ( pacarnya ), maka apapun dikorbankan termasuk "mutiaramu" yg suci itu akhirnya diserahkan dengan GRATIS. Naudzubillah...:-(

Setelah mutiara hilang, bukan kesetiaan dari pasangan yg didapatkan namum kekecewaan dan sakit hati yg mendalam. Si wanita wanita menderita, dan sang bunga pun kehilangan wanginya.

Maka dari itu..kepada saudariku para akhwat, jagalah diri dan kehormatanmu. Itulah semerbak wangimu. Yakinlah bahwa kecantikanmu, kemulusan tubuhmu, dan semua pesonamu adalah anugrah Allah yg harus engkau jaga sebaik-baiknya, bukan untuk dipertontonkan dan dinikmati oleh setiap mata lelaki.
Namun hal itu disiapkan oleh Allah sebagai penghias mata suamimu kelak. Saya percaya..seorang muslimah seperti engkau, dengan IMAN dan pemahaman dienmu maka hidupmu akan terjaga sehingga kehormatan dan harga diripun ikut terpelihara dgn kuat.

Sang bunga pun akan tetap bersemi sepanjang hari, senantiasa dikelilingi oleh duri IMAN dan Agama Islam. Tidak sembarangan tangan bisa menyentuhnya. Sehingga engkau mewangi sepanjang musim.

Ukhti..sebagai penutup izinkan sebuah puisi kupersembahkan untukmu:

Ukhti saudariku muslimah..,
Aku mencintaimu dipagi hari, di siang hari, di malam hari, dan saat aku bekerja..
Pun saat aku sendiri dan saat aku bersama teman-temanku.
Aku mencintaimu di bulan Februari, April dan Mei, dan sepanjang musim hujan,
Juga dimusim kemarau dan selama hari-hari yg hangat di musim panas.
Dan bila aku jauh..kau tetap terasa dekat.
Karena engkau saudariku..yang Mutiaranya terjaga, dan wanginya memenuhi penjuru bumi.

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Banyak sayang dan cinta,
Wassalamualaikum

"Dinda...Apakah Engkau Masih Perawan..?



(Jika Pasangan Menanyakan Masa Lalu Kita)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PROLOG:

Sungguh, betapa bahagianya ketika sang pujaan benar-benar telah kau dapatkan saudaraku. Rasa-rasanya kesedihanmu sudah menemukan penawarnya. Kekecewaanmu sudah menemukan obatnya, dan kegelisahanmu selama inipun sudah menemukan penentramnya. Disaat itulah engkau akan lupa bahwa dirimu pernah terkapar, atau mungkin berprasangka yg macam-macam kepadaNya.

Mungkin engkau sempat menuduhNya berbuat dzalim terhadapmu. Tidak peduli terhadap doa yg engkau panjatkan dan mengabaikan apa yg engkau pinta. Padahal engkau merasa sudah menegakkan agamaNya, menjunjung tinggi sunah-sunah nabiNya. Tapi mengapa- pikirmu- hanya untuk satu makhluk saja, yakni pendamping hidup yg nyata-nyata jg demi menjaga kesucian agamaNya dan meneladani jejak RasulNya- seolah DIA mempersulit..??

Si dia yg diyakini adalah sebaik-baik pilihan,ternyata bukan dia yg menjadi jawaban. Si dia yg tidak diragukan lagi sebagai peneman perjuangan, ternyata mengecewakan. Hampir membuat diri ini kehilangan harapan dan putus asa terhadap rahmatNya.

Ya..ya..ya, mungkin sudah bermcam-macam prasangka buruk yg engkau tuduhkan padaNya. Seandainya didengar telinga, mungkin tidak akan kuat mendengarnya karena amat banyak yg engkau keluhkan.
Namun, kenyataannya Allah tidak pernah dzalim sedikitpun kepada hambaNya. DIA tidak pernah bosan mendengar rutukanmu. Sejelek apapun hambaNya, kasih sayangNya melebihi murkaNya. Walau bagaimanapun kurang ajar hambaNya, ampunanNya tetap lebih luas daripada murkaNya.

Lain halnya dengan sifat manusia. Kita hanya akan berbuat baik kepada mereka yg telah berbuat baik kepada kita. Namun kepada mereka yg pernah berbuat jahat kepada kita, kitapun akan berpikir seribu kali jika harus berbuat baik kepadanya.


KINI, SEKARANG INI...
Allahu Akbar. Betapa Allah Maha Segalanya. Saat itu, ketika sang pujaan belum hadir di hadapan sehingga engkau menyangka Allah tidak memperdulikan doa-doamu, maka ketika sekarang sudah berhasil kau dapatkan – meskipun saat ini baru tahap taaruf atau kitbah - , tapi masih belum terlambat untuk memohon ampunanNya. Allah lebih menyukai hambaNya yg jujur mengakui kesalahan dirinya daripada hambaNya yg berpura-pura tidak punya dosa.

KALI INI..bagaimana jika pendampingmu bertanya tentang masa lalumu? Tentang siapa saja mantan2 pacarmu atau mantan2 ikwan atau akhwat yg pernah engkau taarufi..??
atau yg lebih membuat kita tertohok adalah pertanyaan..bagaimana jika pasanganmu menanyakan apakah kita masih perawan atau tidak..? masih perjaka atau tidak..??

TENTUN HAL INI BUTUH JAWABAN YG MEMBUAT OTAK KITA HANGAT MEMIKIRKANNYA !
SIAP ATAU TIDAK SIAP..PERTANYAAN INI HARUS KAMU ANTISIPASI DARI SEKARANG !


Saudara dan saudariku fillah..
Suami adalah ‘pakaian’ bagi istri, dan istri adalah ‘pakaian’ bagi suami. Diantara keduanya sudah tiak boleh lagi menyembunyikan kekurangan diri. Bahkan terhadap hal-hal yg sifatnya sensitif sekalipun, selama tidak ada larangan syariat yg menyuruh untuk menutupinya.

Muhammad Ali Bakir pernah berkata: “ Wanita terbaik diantara kamu, adalah yang MEMBUANG periasai malu ketika membuka baju untuk suaminya, dan MEMASANG kembali perisai malu saat ia bepergian untuk keluar rumah”.

Ini artinya, bahwa diantara keduanya bukan orang asing lagi, yang harus malu menampakkan auratnya masing-masing. Setelah ijab qabul terucap, segalanya menjadi berubah. Awalnya saling memandang dan berpegangan diharamkan, setelah ijab qabul lantas dihalalkan. Bahkan pegangan tanganmu kepada suami atau istri akan menggugurkan dosa2 dari sela jarimu. Awalnya berbonceng-boncengan dilarang, sekarang hendak berputar-putar sepuasnya keliling kampung atau di jalanan bukan lagi menjadi persoalan.

Sahabatku, komitmen untuk saling terbuka dan tidak menyembunyikan rahasia kepada pasangan, pada saatnya akan diuji juga. Maka kepada saudaraku yg saat ini masih dalam taaruf atau sudah kitbah, antisipasilah jawabanmu dari sekarang jika suatu saat pasanganmu akan bertanya tentang masa lalumu ini. Tidak jarang, hanya karena masalalu yg disembunyikan, dan ketika sudah menikah baru diceritakan, hal itu akan menjadi api dalam sekam, menyulut pertengkaran2 kecil yg akibatnya akan membuat goyah biduk perkawinan.

Masalalu memang menjadi rahasia pribadi tiap orang. Tidak semua harus diceritakan atau dicurhatkan kepada siapa saja, meskipun kepada pasangan sendiri. Karena itu ketika suami atau istrimu nanti bertanya tentang masalalumu, saat itu engkau harus pandai-pandai menganalisa persoalan. Akan lebih baik jika engkau antisipasi jawabannya dari sekarang. Kalau memang baik untuk diceritakan dan tidak menimbulkan konflik, maka tidak masalah jika engkau menceritakannya.

Namun bila dikhawatirkan akan memicu pertengkaran, maka menyembunyikan mungkin merupakan langkah yg tepat dan mengandung maslahat.
Jadi..pada saat itulah kedewasaanmu benar2 diuji. Bagaimana jawabanmu terhadap pertanyaan pasangan tentang masalalumu dan bagaimana engkau bersikap saat itu, itu yg akan mempengaruhi jalannya perahu yg akan kalian kayuh bersama.

Maka ini hanyalah saran dari saya, tidak harus kalian ikuti. Karena setiap orang tentu mempunyai cara dan penyelesaian yg berbeda-beda..:

Saat pendampingmu bertanya tentang masalalumu, tidak semua yg pernah engkau alami harus engkau ceritakan pada pasanganmu kini. Ada hal-hal yg mungkin lebih mengandung kebaikan jika disembunyikan daripada harus diceritakan. Termasuk masalalumu ketika pernah mengalami kegagalan cinta, atau pernah memiliki tambatan hati yg ternyata bukan dia yg kini menjadi jodohmu.

Sekali lagi..pandai pandailah MEMILAH DAN MEMILIH, mana yg baik untuk diceritakan dan mana yang tidak. Kalau engkau tahu bahwa pasanagnmu termasuk tipe pencemburu berat, menyembunyikan akan lebih baik dan lebih mengandung maslahat darpda menceritakan. Lain halnya jika pasanganmu itu seperti dalam pengalaman saudara saya. Sebelum menikah dgn istrinya yang sekarang, saudara saya itu menceritakan bahwa dia pernah menyukai wanita lain, dan sudah 7x taaruf. Termasuk saat bertaaruf dengannya ( istrinya yg sekarang ), saaat itu dia juga sedang bertaaruf dengan 2 akhwat yang lain secara bersamaan. Kepada istrinya yg sekarang itu ia utarakan kisah masalalunya. Ternyata, si istri sama sekali tidak marah dan tidak mempersoalkan, malah lebih menganggapnya sekedar selingan untuk bercanda dalam rumah tangga.

Nah, saudaraku..
Kini engkau telah berlayar disamudra kehidupan bersama pasangan jiwamu. Atau mungkin ada yang masih taaruf, atau juga yg sudah kitbah dan sebentar lagi tinggal menunggu hari H akad nikah..,
INGATLAH: Persiapkan jawabanmu dari sekarang utk pertanyaan2 yg tidak akan kau duga yg mungkin ditanyakan oleh pasanganmu. Biasanya hal-hal seperti ini luput dari perhatian waktu taaruf dulu, atau mungkin dulu masih malu2 utk bertanya, tapi setelah dia benar2 menjadi belahan jiwamu peneman perjuanganmu, bahkan menjadi temanmu saat engkau tidur dan terjaga, kini pertanyaan itu akan muncul dg tiba-tiba.

Jika engaku tidak siap mengantisipasi hal itu dari sekarang, bis ajadi hal itu akan menjadi keriki-kerikil kecil yg nantinya menjadi batu besar yg menghadang.
Yang terakhir, saya ucapkan Selamat Berjuang Menggapai Ridho Allah bersama Pangeran dan Bidadari yang sudah dijanjikan Allah untukmu..

Barakallahufikum..semoga bermanfaat ya teman,
Wassalamualaikum

SenyuM

*.*

'Save Our Aqidah'








Bismillaah..

Ibarat bangunan, Islam itu trdiri dari 3 bagian: pondasi, bangunan, dan atapnya.
Gimana kalo sbuah bangunan itu pondasinya tidak kuat? atau ibarat pohon besar, akarnya tidak
menghunjam kedalam tanah? Tentu bangunan atau pohon itu akan mudah roboh diterpa angin. tul gak?
Dan dien ini, Islam, pondasinya adlh aqidah, bangunannya adlh ibadah dan akhlak, serta atapnya adlh
jihad dan amar ma'ruf nahi munkar.

Seseorg yg aqidahnya mantap, menghunjam dlm hati dan menancap dlm jantung, keyakinannya kpd Allah adlh 100%, maka tidak akan terselip sedikitpun syirik-syirik yg bikin hati ciut dan bikin kita menduakan Allah. So pasti akan mempengaruhi cara hidup, akhlak, dan smua hal dlm diri. Meskipun kemiskinan mendera, kesusahan yg sangat, ujian yg bertubi-tubi,bhkan seandainya ia tergencet hingga tinggal 1cm diatas tanah,  keyakinannya kpd Allah tdk akan prnh pudar.
Krn ia akan menjadikan ajaran Allah dan rasulNya serta orang-orang shalih sebagai kawan dekat. Alqur'an dan Sunnah juga menjadi rujukannya dlm berpikir dan pedoman hidup. Singkatnya, segala ucapan dan tingkah laku tidak semau gue, tp lihat dulu  bagaimana Allah dan rasul memberikan pedoman.

Karena itu, ijinkan sy mengajak kalian smua saudaraku seiman..
Kita masing-masing wajib mengatakan TIDAK untuk semua hal yg mnjadikan kita melecehkan Allah dan
rasul serta orang2 mukmin.
Dan ajakan ini saya TEKANKAN DAN TEGASKAN utk kalian yg saat ini lagi kesengsem atau jatuh cintrong sama cewek atau cowok diluar islam, apalagi yg sudah melakoni hubungan 'kelas berat' sama pacar-pacar diluar aqidah.

JANGAN SAMPAI..hanya krn sekardus indomie dan gepokan rupiah engkau gadaikan aqidahmu!
JANGAN SAMPAI..hanya krn dia brjanji menikahimu maka engkau rela menjadi pacarnya!
JANGAN SAMPAI..hanya krn cinta matimu padanya engkau terbujuk bhwa ia akan masuk islam stelah menikahimu!
JANGAN SAMPAI..kalimat Laa ilaha illallahu itu tercabut dari hatimu krn syurga Allah yg seluas langit dan bumi akan diharamkan untukmu!

Asal kamu tahu saja yaa, upaya 'pacaranisasi' yg skrg byk dilakukan oleh org2 diluar muslim trhadap para muda-mudi islam adlh bagian dr skenario besar mreka utk merusak aqidah kita. kalau sudah gitu, mana peduli kita dgn aturan2 islam yg menurut selera hawa nafsu memang seperti terasa dikekang.
Siapa lagi yg diserang kalau bukan kita-kita, eh maksudku kamu-kamu kaum muda!

Sudah saatnya skrg kita tegas mempertahankan prinsip.
Makanya, barengan yuk jaga aqidah. termasuk gak gampang2 kagum sama cowok tampan atau cewek cantik yg cuma tebar pesona, tp beda aqidah. Lha wong sama yg seaqidah aja tetep hrus dijagain sedemikian rupa kok. Apalagi yg beda aqidah.

Sy tidak sedang memprovokasi anda lho..
Memang, smua hubungan muamalah dg sesama manusia itu dibolehkan,
tp utk urusan nikah dan mencari partner hidup, serta sahabat dan kepercayaan..JANGAN PERNAH COBA-COBA !!!

"Wahai orang2 beriman, janganlah kamu jadikan orang-orang yahudi dan nasrani sebagai teman setia(mu), karena mereka satu sama laen saling melindungi. Barangsiapa diantara kamu menjadikan mereka teman setia maka ssungguhnya dia trmasuk golongan mereka. Sungguh Allah tidak akan member petunjuk bagi orang-orang yg dzalim" (Qs.Al-Maidah, 53).

Nah tuh Allah yg memperingatkan kita lho, jadi BUKAN sy yg memprovokasi.
Sooo...Save Our Aqidah !
Hoshh..tetep semangat,
~SenyuM~