Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Sebuah kisah nyata dari seorang
sahabat saya yg trjadi sekitar 2 tahun lalu. Begini ceritanya:
Falsafah Jawa menyiratkan bahwa
kehidupan itu adalah "Wang Sinawang" ; Rumputnya tetangga kok
terlihat lebih hijau, ngliat rumputnya sendiri kok lebih kucel, Melihat Orang
Lain rasanya kok selalu lebih Enak!!!
Seorang temanku katakanlah namanya
"X", Ketika kuliah dulu ..melihat aku dia berkata: jadi pengajar itu enak ya....? makanya setelah
lulus dia jadi pengajar di salah satu perguruan tinggi..Begitu ada di dalam
komunitas itu ... ah ternyata ngumpulin tabungan untuk bisa punya rumah sendiri
kok merasa susah ya.....Lantas dia merenung dan berfikir ...Kayaknya ngliat
orang kerja di oil kompeni ...enak ya....bayarannya relatif lebih banyak bisa
nabung untuk beli rumah dll..
maka pindahlah "X" menjadi
pegawai oil kompeni..terus dalam perjalananya dia melihat orang lain kerja di
luar negri ....kelihatannya enak ya kerja di luar negri, bisa jalan2 kesana
kemari...bisa nabung lumayan lagi...
Maka pindahlah dia kerja di luar,
mulailah kehidupan mulai dari nol lagi untuk membentuk suatu komunitas baru,
dalam perjalanan hidup dengan komunitas itu akrablah dia sama seseorang, bahkan
sempat Umrah bersama-sama ke Tanah suci yang dalam perjalanan pergi dan
pulangnya selalu bercanda & berdiskusi bersama, 3 hari setelah itu kawan
tadi main tenis sama2 jam 6 sampai jam 7 malam, selesai main tennis itu
pulanglah kerumah masing2 dan tidur. Pas jam 12 malam itu juga "X"
dapat telpon yang mengabarkan bahwa teman main tennisnya dipanggil Alloh SWT.
Merenunglah temanku "X"
tadi : kawan itu sore masih sehat, segar bugar...masih bisa main
tennis...beberapa jam kemudian nyawanya dicabut...membujur kaku.... cari nafkah
jauh2 ke luar negri supaya dapat nabung untuk persiapan hari tua, tabungan
sudah ada, namun belum sempat mengenyam tabungan yang dikirim ke Indonesia, dia
sudah dipanggil Allah, dan peti mati + almarhum dikirim ke Indonesia untuk
dikuburkan.. ..emmmm.. ....mati itu tidak bawa apa2 ya ....,eemmmm. .apakah
sebenarnya yang dicari dalam hidup ini?????
Setelah dalam rutinitas beberapa
tahun..."X" tadi sudah mulai merasa ada rasa jenuh, ketika cuti ke
Indonesia ....dia melihat orang lain jalan2 di tempat2 wisata yang sejuk,
orang2 tiap sabtu & minggu pagi pada jalan2 sambil nongkrong dipinggir
jalan makan ketoprak, bubur ayam, soto, tempe mendoan di tempat tukang jualan
pakai gerobak dorong..ngliat itu semua kok rasanya lebih enak &
menyenangkan, inilah suasana hati yang tidak ada di negri lain..
Setelah masa cutinya habis
"X" tadi dengan berat hati harus balik ketempat kerja lagi di luar
Indonesia... .......dan dia merenung lagi...dan bertanya lagi....apakah
sebenarnya yang dicari dalam hidup ini????????? .. "X" tadi terus
berfalsafah: Hemmmmm dalam setiap langkah ....termasuk dalam mengambil
kebijakan terutama yang menyangkut kehidupan seyogyanyalah jangan hanya ditujukan
pada materi....materi tidak akan dibawa mati ...kita semua sebenarnya adalah
roh yang diciptakan yang menggenggam roh (Allah swt).
Pada hakekatnya, detik detik kita ke
depan sebenarnya hanyalah antri menunggu MATI...!!! Itulah yang mesti kita persiapkan
dengan sebaik-baiknya persiapan. Sudah siapkah bekal kita menyambutnya..? Kita
bukanlah sedang antri menunggu kapan kita akan menjadi kaya, kapan kita akan
menjadi selebriti, atau kapan kita akan bekerja dengan gaji selangit. Kita
semua hanyalah pak camat dan bu camat (CALON MAYAT) yang sedang menunggu giliran untuk MATI.
Tidak adakah pelajaran yg kita ambil saat kita berziarah ke makam sudara kita
yg telah meninggal, tidak adakah terbetik pikiran untuk menambah ketakwaan kita
kepada Allah saat kita melihat usung-usungan keranda ygmengantar jenazah...???
ataukah kita akan mengira akan hidup selamanya sehingga hanya akan menumpuk
materi dan kekayaan: Mobil mewah, rumah megah, uang melimpah, semua itu tidak
akan kita bawa ke alam kubur.
Ada seorang bijak berkata,"
Dunia ini sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh makhluk di bumi,
tapi tidak akan cukup hanya untuk memenuhi keserakahan seorang anak adam
".
Saudaraku fillah..kita sesungguhnya
bukan materi, pun juga bukan fikiran, tidak terikat (tidak boleh di/terikat)
dengan apapun dari dunia materi ini, termasuk sesama manusia,.... namun ada
sesuatu yang sangat penting yang selalu melekat pada kita yaitu yang
berhubungan dengan spiritual, keheningan hati dan kedekatan kita pada Illahi
sang pencipta, yang selalu membimbing dan merahmati kita semua...sang hyang
widi kang hakaryo jagad ..........kang hangayomi lan welas asih.... yaitu Gusti
Allah..Dialah Tuhanku dan Tuhanmu..Dan aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan yg
wajib kita sembah kecuali Allah, dan Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan
utusanNya.
Barakallahufikum..semoga
bermanfaat
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar