Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamualaikum
wr.wb
Saya
tahu diantara kita pasti juga diam-diam bertanya didalam hati,” Manakah jodoh
yg dijanjikan Allah kepadaku. Kok gak dateng2 sih..?”. Apalagi kalau usia kita sudah
mendekati kepala tiga, sedangkan tanda2 akan menemukan ‘sosok pendamping’ juga
belum muncul. Bisa-bisa kegelisahan itu selalu hadir bahkan hingga mengganggu
tidur.
Lalu
apa yg harus dilakukan bila hal itu menimpa diri kita. Apakah akan memilih
menunggu dan menunggu, sambil berharap penuh cemas? Atau kita justru melakukan
sesuatu, agar jodoh yg dijanjikan Allah itu akan segera menyapa. Semoga Allah
memberi hidayah kepada kita dan mempermudah pencarian jodoh kita. Kalau dalam
proses menunggudan mencari Soulmate ini kita bersabar, berusaha, dan berdoa,
dan tawakal kpd Allah, tidak akan byk persoalan yg muncul. Namun, jika pilihan
kita adalah mengunjungi dukun dan paranormal dan meramal nasib utk mencarikan
jodoh kita, maka hal itu melanggar syari dan mengundang perbuatan dosa.
Saudara
dan saudariku fillah..satu hal yg penting saya ingatkan kepada saudariku, dengan
adanya iklan2 menyesatkan yg bertebaran di televisi, bahwa dgn mengikuti adanya
kuis2 atau sms ke operator di media televisi yang bermaksud meramal siapa
jodohmu, atau peruntungan nasibmu, atau soal cintamu, maka saya katakan dengan
TEGAS bahwa itu adalah dosa dan sirik yg tidak kalian sadari. Jangan sekali
sekali kalian mengirimkan sms seperti itu. Karena itu berarti engkau telah
mempercayakan takdirmu dgn ramalan manusia. Kalau sudah begitu, lalu engkau
kemanakan Allah dan takdirNya?!
Kembali
ke soal jodoh manusia, saya tahu bagaimana perasaan seseorang yg menantikan
jodohnya datang, namun yg dinanti tidak datang juga. Ada perasaan cemas yg
perlahan mengubah ritme hidup. Kecemasan akan orang2 sekitar yg kadang
menyudutkan dan memojokkan kita. Tak ada yg bisa kita lakukan, kecuali menutup
muka didepan tangan kita. Meski terasa sangat sakit pukulan yg menerpa wajah
dan tubuh, tapi kita mencoba bertahan.
Hmm..,bukankah memang seperti itu
rasanya dikejar-kejar menikah oleh orang2 sekitar kita?
Kita
bertemu bapak dan ibu dirumah, mereka bertanya sampai kapan akan menjadi
bujangan. Berganti hari bukannya berganti pertanyaan, seolah tiada hari tanpa
pertanyaan “kapan menikah, kamu kan sudah berumur?”. Mencoba menghindari kedua
orang tua, kita bersilaturahmi kerumah kerabat dan handai taulan. Baru berjabat
tangan, mereka menyapa “apa kabar? Masih saja jomblo yach?”..Glodakz ! Mukapun
memerah dan lidah terkunci, hanya cengar cengir semata utk menghibur diri. Kita
beranjak, pergi kekampus, bertemu teman2 dan aktivis pengajian dan dakwah,
pertanyaan serupa bak kaset usangpun berulang,” Kamu betah banget sih
sendirian, nggak pengin nikah yah?”.
Sakit..teramat
sakit mungkin pertanyaan itu, karena langsung menohok kedalam hati. Menjatuhkan
vonis yg sama sekali tidak kita ingini. Tidakkah mereka tahu bahwa jauh dilubuk
hati yg paling dalam, kita merindukan sosok seorang belahan jiwa yg bisa
menemani hari-hari kita. Tidakkah mereka tahu, bahwa selama ini kita juga
menginginkan menikah layaknya teman2 sebaya yg sudah mendahului kita. Tidakkah
mereka juga tahu bahwa selama ini kita sudah berusaha mewujudkan itu? Lalu,
kenapa tiba2 pertanyaan itu begitu tiba-tiba memvonis dan menghabisi
sensitivitas hati kita?
KAPAN
NIKAH ?
Pertanyaan
ini seharusnya tidak perlu dirisaukan. Meski seringkali kita bakalan sewot
setengah mati dengan pertanyaan itu. Saking jengkelnya kita, seolah kita ingin
bertanya,” kenapa sih nanya-nanya, suka-suka dong saya mau nikah kapan. Apa
urusannya sama kamu…?”, Tapi karena kita adalah orang baik yg tidak ingin
menyakiti orang lain, maka ada baiknya hal itu tidak kita lakukan. Kenapa tidak
kita jawab dengan tersenyum dan berkata: “ Pernikahan adalah keinginan setiap
orang. Dan kapan kita menikah sudah ditentukan oleh Allah. Jadi kalau
pertanyaanmu adalah kapan, maka jawaban pastinya ada pada Allah. Karena Allah
lah yg paling tahu kapan kita akan menikah. Kita boleh saja berencana, tapi
Allah lah yg menentukan. Allah Maha Tahu kapan aku akan mendapat jodoh dan
kapan aku jadi pengantin”.
Nah,
saya rasa jawaban ini begitu dewasa. Karena sama sekali tidak menunjukkan sikap
emosional kita. Mereka yg bertanyapun akan menghargai jawaban kita. Jadi,
jangan bingung lagi bila seseorang bertanya,”kapan nikah?” Jawab saja dengan
tersenyum dgn kalimat seperti itu.
Terlebih
lagi, bukankah mengejar jodoh seperti mengejar rejeki. Tak perlu dikejar akan
datang bila memang sudah jatahnya. Namun,meskipun berupaya keras mengejarnya,
ia tak akan ada ditangan bila Allah mentakdirkan memang bukan hak kita. Berusah
terus semaksimal mungkin, namun bila ditolak, ya bersabar dan terus berusaha.
Sehingga adanya pertanyaan ‘kapan menikah’ adalah bersifat tentative, artinya
belum pasti. Orang yg sudah dilamar dan sudah jelas hari H pernikahannya, bisa
saja bubar dgn sebab tertentu karena suatu sebab yg Allah kehendaki, apalagi
kita yg baru mencari jodoh. Jadi bisa saja kita akan menikah besok, minggu
depan, bulan depan, atau bahkan 5 tahun lagi. Karena peluang selalu datang
secepat ia pergi. Datang dgn cepat dan hilangpun dalam sekejap. Jadi kenapa
pula mesti terus bersedih dan menangis diujung malam?
Mungkin
tawaran menikah datang ketika kita masih jual mahal. Disaat usia kita masih 20-an
tahun keatas, maka kita merasa masih layaknya seorang gadis yg bisa memilih
siapapun. Apalagi yg berpredikat sebagai mahasiswa atau mahasiswi, mentang2
seorang intelek dan terpelajar maka berpikiran: “ yang menikahiku jg HARUS
paling tidak bertitel sarjana, yg penting aku jadi sarjana, kalau sudah
bertitel jadi sarjana toh banyak yg akan melamarku.” Sehingga ketika ada pria
yg datang melamar dgn sangat teliti kita akan memeriksanya. Bahkan, kita
cenderung begitu cepat menolak begitu saja karena hanya beberapa criteria tidak
kita temukan pada diri pria itu. Akhirnya kesempatan itu hilang sudah. Dan
waktupun begitu cepat berlalu. Begitu lulus kuliah dan jadi sarjana, akhirnya
bekerja, saking semangat2nya bekerja mengumpulkan uang, lupa akan kodratnya sebagai
wanita. Sekarang usia sudah mencapai 30 tahun, ternyata kita masih sendiri. Dan
peluang menikah yg dulu pernah menyapa, kini tak pernah hadir lagi. Duh,
alangkah meruginya dirimu !
Oleh
karena itu, sedikit saya mengingatkan utk kembali ke pesan saya di notes sebelumnya
( episode 2 = Mengkitbah atau Dikitbah ), maka saya ingin berpesan kepadamu:
1.
Kepada
saudariku, para akhwat yg disayangi Allah: ketika telah datang seorang saudaramu,
seorang ikhwan yg telah engkau ridhoi dari segi agamanya, maisyahnya ( nafkah
), dan engkaupun telah memiliki kesiapan utk menikah, maka jangan ditunda-tunda
lagi. Berikan kepastian padanya dan jangan memberikan jawaban semu penuh
harapan jika ujungnya engkau tidak menerimanya. Karena itu akan menyakitkan
hati saudaramu.
(Ada pengecualian utk hal ini. Jika engkau tak memiliki
kecenderungan padanya maka engkau boleh menolaknya dgn cara yg ahsan).
2.
Pun
kepada saudaraku, para ikhwan yg dicintai Allah: Ketika memang telah datang
seorang saudarimu, seorang ukhti atau akhwat yg telah engkau ridhoi dari segi
agama, dan engkaupun telah siap utk hidup bersamanya, maka janganlah engkau
enggan dan menolak hanya lantaran dirinya yg lebih dulu mengajukan pinangan
atau mengajakmu menikah. Perlu engkau ingat saudaraku, seorang wanita yg mengajukan
diri kpd seorang laki2 yg telah diakui dari segi agama atau kesalehannya,
bukanlah wanita yg hina ataupun murahan. Justru dia adalah wanita yg MULIA,
karena dia menginginkan sesuatu yg halal dan diridhoi tuhannya. Dan syariat
agamapun tidak melarang hal itu. Bukankah pada pernikahan yg mulia antara sang
Rasul junjungan dengan Ibunda khadijah, yg mengajukan pinangan terlebih dahulu
adalah ibunda khadijah ?
So, tidak perlu lagi malu dan gengsi-gengsian. Untuk
sesuatu yg halal dan diridhoi Allah, tidak perlu kita malu. Percayalah, Allah
Maha Tahu niat kuat dan ikhlas dalam hatimu, yaitu niat utk meneladani
jejak sunah nabiNya dan menyempurnakan separuh agama. Barakallahu..doaku mnyertai kalian saudara
dan saudariku yg ingin menyegerakan menikah utk mnjadikan ladang pahala dlm
hidupnya. amin..
SAYA MUSLIMAH YANG
KUAT, TIDAK SECENGENG ITU..!
Wanita
memang akan selalu menjadi wanita. Sikapnya yg lembut dan mudah untuk merasa
malu membuatnya tak kuasa untuk bilang “Aku suka kamu..”, atau akan terlihat
tabu manakala ada seorng akhwat dgn sangat terus terang menyatakan “ya akhi.,aku
ingin menjadi istrimu..”. kalaupun ada, memang cuma 1 diantara 1000. Padahal
menurut saya itu adalah sikap mulia yg tinggi, yg mencerminkan seorang wanita
solehah sejati. Memang butuh komitmen tinggi dan perjuangan luarbiasa utk
mengeluarkan kata itu dari bibirnya.
“Saya
hanyalah seorang makhluk hawa...”, itulah kata mereka. Ingin rasanya
memanggil-manggil nama si ikhwan A atau B atau C agar dia menoleh ke kita,
sehingga dia akan tahu bahwa kita mencintainya. Tapi hati ini tak mampu, lidah
inipun terasa kelu. Justru yg datang malah perasaan malu yg datang hilir mudik
tak mau berhenti. “Aku sayang dia, dan aku ingin dia tahu perasaan ini “,
itulah kata2 yg selalu terbawa mimpi oleh kebanyakan akhwat sekarang ini. Kata2
yg hanya ada didasar hati tetapi tidak berani diungkapkan. Tak berani
dinyatakan, cuma dipendam dalam hati. Tetapi ketika si ikhwan yg dia harapkan
cintanya ternyata telah bersanding di pelaminan, diri ini hanya mendesah berat
dgn mata berkaca-kaca,” kenapa tidak kau pilih aku..?!”.
Nah,
kalau sudah begitu mulai sekarang tata dan perbarui hatimu ! Cengeng ? kenapa
harus mnjadi cengeng. Engkau muslimah sejati, generasi dakwah yg mumpuni, tidak
perlu selemah itu. Jika kau yakinkan dalam hati “Aku masih punya Allah Yang
Maha Menjawab Doa”, maka cengeng itu tidak perlu kau sandang. Kalau sekarang
tambatan hati dan belahan jiwa blm jg menyapa kita dgn senyum manisnya, kita
yakin suatu saat nanti akan tiba. Dia akan hadir dgn segepok cinta dan segebung
kasih sayang yg selalu kita nantikan.
Menambatkan
hati kepada Sang Pemegang Hidup, Allah Ta’ala, akan menentramkan hati dan
melembutkan jiwa kita. Rasa gelisah, gundah gulana dan payah akan tersapu sudah
oleh kuatnya keyakinan IMAN yg menancap didada.
“Saya
seorang muslimah, saya tegar, dan akan selalu tegar..”, katakanlah kalimat itu
dgn tatapan tajam ke cermin, kepalkan tangan dan tetaplah optimis. Kita adalah
muslimah sejati, bukan generasi islam yg mudah putus asa. Harapan yg kita
miliki akan selalu baru dan terbarui oleh jiwa yg kita miliki. Harapan kita
kepada Allah adalah bukan harapan yg main-main. Kita boleh saja berharap kepada
orang2 yg kita andalkan, tapi harapan kepada Allah tidak boleh pupus begitu
saja, justru harus terus dipupuk. Justru harapan kpd Allah inilah yg akan
menjadi bara api dalam hati yg tidak akan pernah padam, yg akan selalu
memotivasi kita. Allah tidak tidur, setiap hari DIA dalam kesibukan, maka akan
selalu mendengar doa kita.
Kita
hanya akan menyampaikan kepada Allah dalam shalat malam yg kita dirikan.
Berderai airmata tercurah, harapan yg begitu besar tertambat, hanya kepada Allah
sang penjawab doa. Sekali lagi, keresahan dan kegelisahan hatimu karena
menunggu sang kekasih hati belahan jantung yg belum juga datang, JANGANLAH
sampai mengubah pandanganmu kepada Sang Pemilik Cinta. DIA-lah yang
membolak-balikkan hati manusia.
Satu saat, doamu akan terjawab, dan belahan
hatimu akan datang kepadamu sambil berkata,” Yaa ukhti..maukah engkau menikah
denganku..?”. Nah, pada saat itu engkau akan tahu betapa Maha Besarnya Allah
karena telah mengirimkan padamu seorang Mujahid tangguh yg akan menyempurnakan
separuh agamamu dan memenuhi sunah rasulNya. Amin..allahumma amin.
Semoga
bermanfaat, jabat erat dan salam hangat..
Wassalam.wr.wb
Wassalam.wr.wb
(REF
: BURHAN SODDIQ)
assalamualaikum.. maaf, saya mau curhat.. krna saya lg bingung luar biasa.. saya umur 42 thn msh nganggur dan jomblo. dulu thn 2003 saat msh kerja di majalaya bdg saya sering dimutasi, diremehkan teman dan atasan krna otak dan tenaga saya payah, uang sering dipinjam teman teman tp bnyk yg tdk mau bayar, shg saya tdk betah dan mengundurkan diri, nyari kerja lg baru sebentar dipecat krna tdk becus kerja, nyari kerja lg sulit. di kampung saya di prwkerto buka usaha kecil kecilan bangkrut, jualan barang secara online tdk laku laku.. dulu saya di bdg kalau nyari jodoh sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dibohongi teman, dimanfaatkan teman, diancam org, dipukul orang dll.. di kampung saya nyari jodoh tambah sulit krna sepi dan cewe yg jarang ada yg cantik, kalau ada yg agak cantik saingannya bnyk.. akibatnya saya selama 15 thn tiap hari marah marah, berkata kotor, susah tidur, kdng banting barang barang, sering berdoa yg buruk buruk dll. apa saya kena gangguan ghaib? dulu kakek dan uwa saya paranormal sakti.. saya sdh 12thn agak rajin ibadah tp nasib tdk berubah.. dulu thn 2003 saat merantau ke bdg saya melamar cewe nama nya nurjanah (dkt bendungan andir ciparay) karyawati iwamatex, tp lamaran saya ditolak, saya sampai skrng blm mampu melupakan dia. yg bikin saya cinta mati dg nur krna dia cantik, pendiam, lugu, rajin sholat, tdk matre, jarang keluyuran, dia juga jadi tulang punggung keluarga krna ortu nya petani miskin. saya mengira nur jodoh saya, krna saya kalau ada di dkt dia hidup saya semangat, hati saya damai, tp ternyata dia cewe yg paling sulit saya dapatkan. saya ngejar dia 2 thn (2001-2003) tp saya ditolak habis habisan pdhl dia sdh putus dg pacarnya. saya bilang kpd dia saya tdk akan nikah atau akan bunuhdiri jika dia menolak saya terus, tp dia tetap menolak saya. nur mentang2 cantik shg sombong dan jual mahal. saya pernah diusir sama dia saat saya main ke rumahnya, mungkin dia sdh dipelet cowok lain shg kelakuan nya spt kemasukan jin.. dia memuja mantan cowoknya dan dia meremehkan saya. saya nyari cewe yg lain gagal lg. saya ditolak lagi, dibohongi teman, dimanfaatkan teman dll saat nyari cewe. saya sdh pernah ditolak cewe 7x. bukan krna saya kurang ganteng tp krna saya cupu dan loyo. cewe suka cowo yg jantan atau yg mapan. thn 2005 saat nur sdh nikah dg mantan pacar nya saya sering kirim surat berisi kata kata kasar dan ancaman kpda dia shg dia keguguran 3x krna sakit hati, kemudian thn 2009 dia cerai dg suaminya dan nur mencari cari saya supaya saya melamar dia, tp saya tdk berani datang krna saya yg merusak rumah tangga dia. selain itu saya sdh di kampung tdk merantau ke bdg lagi. tp saya sdh minta maaf kpd nur lewat surat. krna dulu saya lg stres berat krna saya merantau ke bdg sering dijahati org dan sering ditolak cewe. kemudian saya pulang kampung saya nganggur dan jomblo berthn thn. kalau nur bukan jodoh saya, kenapa saya seumur hidup cuma mencintai dia seorg. kpda cewe lain saya tdk pernah bsa mantap.. saya selalu ragu, minder dll.. saya yg berjuang dan berkorban mati matian utk mendapatkan nur, saya tdk dpt apa apa, tp cowok lain yg nyantai malah bsa nikah dg dia. mungkin krna saya cucu paranormal sakti shg nasib saya sial terus. meski saya terus meningkatkan ibadah tp nasib tdk pernah berubah. saya sejak kecil sering dibully teman. ada yg bilang saya bodoh dan lemah, manusia aneh, tdk punya masa depan, tdk berguna dll..saya kalau dihina, ditipu, dipukul, difitnah dll saya msh agak tegar tp saya kalau ditolak cewe, terutama cewe yg sangat saya cintai saya langsung terpuruk.. saya skrng males nyari cewe dan nyari kerja krna trauma. selain itu hati saya dipenuhi kemarahan, kebencian dan dendam.. solusinya bgmana? wassalam..
BalasHapus