Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

'Mengkhitbah atau Dikhitbah?' (bag.2)





Assalamualaikum wr.wb
Bismillaahirrahmaanirrahiim

" Hai orang2 yg beriman, jadiknlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dalam kesulitan. Sesungguhny Allah beserta org2 yg sabar" ( Qs.AL Baqarah,153). 

Sy masih ingat waktu masih aktif dikampus dulu, Ada seorg teman yg berkata dlm salah 1 dakwahny, sebuah kalimat yg sgt favorit utk memotivasi adik2 tingkatny dikelas, yaitu kalimat: "Berbahagialah bagi mereka yg cintany sering ditolak, krn itu artinya dirinya teraniaya. Dan org yg teraniaya,doanya dikabulkn oleh Allah".

Kontan saja smua jadi geeerr dg kata2nya itu. Sbuah gurauan yg sederhana,tp mengandung pelajarn brharga dan sgt memotivasi adik2 kelasny yg msh labil dlm kondisi baru awal2 masuk kuliah. Mengajarkan kpd kita agar slalu brsikap optimis dlm menghadapi kepahitan hdup, apalagi soal cinta. Tertolakny cinta, kegagalan pinangan,mencintai tp tak bisa menikahi,dll..memang sakit rasanya. Apalagi jika msh sering brtemu. 1 kampus. 1 skolah. 1 kantor. 1 desa. Atau bhkan 1 RT.,hehe

Mungkin ingatanmu tidak akan sampai mendalam,jika dia jauh darimu. Misal kau brada di bandung,si dia di medan atau kota lain yg jaraknya jauh. Ketika dirinya tdk brhasil mjdi suami atau istrimu, kitka dirinya tdk brjodoh dgn dirimu, ktika dirinya trnyata BUKAN yg trbaik bgimu, maka beban kepahitan itu tidak akan trlalu berat dirasakan.,dibandingkn jika dirinya didekatmu: 1 organisasi,1 desa,atau bhkn mantan teman brmain atau 1 cs dalam bergaul. Sudah psti rasanya sgt beda. Sakit..skit..dan sakit. iya apa iya?

Oleh krn itu, sy menitip pesan buat Saudariku,para ukhti dan akhwat yg disayangi Allah :
'ktika telah dtang seorg saudaramu, seorg ikhwan yg tlah engkau ridhoi dr segi agamanya dan kaupun telah memiliki kesiapan utk hdup brsmanya, kaupun jg memiliki kecenderungan kepadanya,maka JANGANLAH engkau menunda-nunda atau mmberikan jwaban semu penuh harapan jika ujungnya justru mengecewakan !'

Pun buat Saudaraku,para ikhwan yg dicintai Allah:
'jika memang tlah datang seorg saudarimu,seorg akhwat yg tlah engkau ridhoi dr segi agama, dan engkaupun siap mental lahir btin utk hdup brsmanya, mka JANGANLAH engkau enggan hanya lantaran dirinya yg lebih dulu mengajukan diri utk meminangmu. Perlu kau ingat saudaraku,seorg wnita yg mengajukan dirinya utk dilamar kpd seorg laki2 yg tlah diridhoi dr segi agama atau kesalehannya, bukanlah wanita yg hina atau murahan, skali lagi bukan ! Karena syariat agama islam pun tdk prnh memberikn larangan itu'.

Bukankah pd prnikahan yg mulia antara sang Rasul junjungan dgn ibunda Khadijah,yg mengajukan pinangan trlebih dahulu adlh ibunda khadijah? Jadi,bukan saatnya lagi utk malu atau gengsi2an. Percyalah,Allah Maha Tahu dg niat yg trbesit dlm hatimu,niat iklas dan kuat utk meneladani jejak sunah nabiNya dan menyempurnakn separuh agama.

Yaa akhi..engkau saudaraku, Percayalah jika saat ini engkau sedang mengalami kesendirian dalam menanti sang pujaan, yakinlah bahwa dirinya yg akan segera diberikan sedang melakukan hal yang sama. Si dia sedang dididik dan ditempa olehNya agar benar2 siap untuk menjadi pendamping lelaki pilihan sepertimu.

Ya ukhti..engkaupun demikian, engkau juga saudaraku. Jangan berkecil hati dan sempit pandangan hanya karena si dia yg pernah menjadi pujaan, diyakini menjadi teman perjuangan, ternyata justru bukan sebaik-baik pilihan. Allah pasti sudah menyiapkan gantinya yg jauh lebih baik, lebih saleh, jika engkau tetap berupaya menjaga dirimu.

Tiada yg salah dgn janjiNya. Tiada yg meleset dgn ketetapanNya. Tiada yg keliru dgn irodatNya. Semua telah dituliskan. Setiap kejadian telah dibukukan. Pena telah kering, lembaran2 telah dilipat. Semua sudah tertulis di Lauh Mahfuzh.

Oleh karena itu..sudah bukan saatnya lagi untuk menangis, merenung, menyesai diri,apalagi sampai menyalahkan takdir yg telah terjadi. Ciptakan mimpi dan raihlah prestasi. Jemputlah sang kekasih pujaan hati dengan penuh keyakinan dan tetap menjaga semangat tinggi. Engkau BERANI..???!


Barakallahufiikum..semoga manfaat.
Wassalamualaikum

(REF: Fadlan Ikhwani)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar