Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

'Merancang DeadLine Hidup'



Bismillah..
Assalamualaikum,

Orang tua kita sering bilang bahwa waktu itu sangat berharga. Yaa itu benar sekali. Karena mereka sadar ketika rambutnya telah memutih, tulang-tulangnya telah rapuh dan kulit nya menjadi keriput. Orang-orang tua kita juga banyak yg bilang waktu itu berjalan sangat cepat. Tahu-tahu sudah tua padahal rasanya baru kemarin menjadi anak muda, baru kemarin merasa cantik dan tampan, tahu-tahu sekarang sudah menjadi kakek dan nenek. waktu berjalan bgitu cepat dan tak terasa.
KARENA APA..? KARENA KITA TERBUAI DENGAN DUNIA.

PAdahal Allah sudah memperingatkan dalam firmanNya:
"Setiap diri akan merasakan kematian. Sesungguhnya imbalanmu akan dipenuhi pada hari kiamat. Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sungguh beruntunglah dia. Kehidupan dunia itu tiada lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan". (QS. Ali Imran: 185).

Juga sabda nabi yg mengingatkan: "Demi Allah, dunia dibandingkan dengan akhirat ibarat salah seorang diantara kamu mencelupkan jarinya kedalam laut dan lihatlah berapa banyak air yang dibawa oleh jari itu" (HR.Bukhari-Muslim).

Bagi kita neh, yang merasa masih muda dan kinyis-kinyis, masih cantik dan sexy, imut (kayak marmut) maupun manis (kayak permen)...tentu tidak bisa merasakan bahwa waktu berjalan bgitu cepat. Selain sekolah,kuliah atau kerja yg menjadi prioritas, setelah itu kita sibuk dengan bermain, pacaran, bonceng sana bonceng sini, nonton bioskop, JJS alias jalan-jalan sayang bersama pacar. Duhhh dunia kayak milik berdua, yg lain minggir sono...:D
intinya..bersenang-senang hingga waktu terlupakan begitu saja. Tidak pernah mencoba mencari ilmu (terutama ilmu agama), dan enggan menambah ibadah-ibadah sunnah. Seakan akan hidup didunia selama-lamanya.

Ada ungkapan: "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya. dan beribadahlah untuk akheratmu seakan-akan kamu akan mati besok pagi".

Nah ungkapan ini mengajarkan kita agar seimbang dalam menjalani hidup. seimbang dalam urusan dunia dan akherat. bukan hanya dunia yg dicari karena kita akan pulang kampung yg sesungguhnya yaitu kampung akherat.

Kita tidak pernah punya deadline hidup. tidak pernah mencoba merancang masadepan dengan berfikir 'aku mau gimana yaa? aku diciptakan Allah utk apa ya? aku di dunia ini mau apa ya?'. Jarang sekali bertafakur memikirkan itu. Kita tidak pernah punya batas waktu yg coba kita rancang sendiri untuk meraih sesuatu yg kita cita-citakan.
Dan tahu-tahu deadline dari Allah utk jatah hidup kita didunia sudah habis berupa KEMATIAN datang menjelang. Kalau sudah begini, mau apa kita??? untuk apa hartamu yg berlimpah..? mana ketampanan dan kecantikanmu yg kau banggakan..? ketika nyawa sudah sampai ditenggorokan, taubat akan ditolak. Penyesalan seumur hidup akan terasa menyengat dalam sakaratul maut.

Dan manusia yg paling merugi di dunia ini adalah ia yg tidak membawa manfaat bagi kehidupannya, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Amal-amalnya kurang tapi dosa-dosanya menumpuk. Hingga di akherat balasannya adlah api neraka yg panas membakar yg bahan bakarnya manusia dan batu.

“Wahai orang2 yg beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs.At-Tahrim: 6).

Duh sahabat-sahabat pelangiku yg kucintai..
Saya mengajak khususnya kepada diri saya sendiri dan kalian semua, yuk mulai merancang DEADLINE hidup kita masing2. Jangan terlena dgn dunia yg fana ini. MArilah mencari surga dan berusaha menjauhi neraka.

KARENA APA...?
Karena.. "Tiap-tiap yg berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tak lain hanyalah kesenangan yg memperdayakan" (Qs.Al Imran, 185)

Wallahualam bishowab
Wassalamualaikum

Jabat erat dan salam hangat,
-Ifta Nanda-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar