Bismillaahirrahmaanirrahiim
Aku teringat sebuah
peristiwa saat aku masih SMA dulu, aku menjenguk tante (adiknya ayah) yg baru
saja melahirkan anak pertamanya. Kebetulan tante dirawat dirumah sakit yang
tidak begitu jauh dari tempatku ngekost saat sekolah. Setiba disana, ternyata
ayah dan ibuku sudah ada. Kudengar baik-baik percakapan mereka.
“MasyaAllah..sakitnya
melahirkan. Cukup sekali ini saja aku merasakannya..!”, ucap tanteku.
“Ah yang bener?
Memang cuma mau punya anak satu saja..?”, canda ibuku waktu itu.
“Coba tanya Anas, apa
dia mau punya anak satu saja..?” tanya ayahku ikut menimpali dengan bercanda.
Anas adalah nama suaminya tante. Mas anas kulihat hanya diam tersenyum malu
diledek ayah.
“Mas anas kan cuma
ngerasain enaknya saja, sedangkan aku merasakan sakitnya luarbiasa….”, sanggah
tante tak mau kalah. Aku hanya tersenyum sambil menunduk mendengar perbincangan
mereka.
Tante lalu
menceritakan proses persalinannya. Menceritakan dengan detail dari saat awal
proses persalinan hingga lahir si kecil yg mungil dan cantik. Dari cerita tante
itu, aku lalu berpikir…Duuhhh betapa menderitanya ibuku saat melahirkanku.
Dengan anugrah 4 orang anak, berarti telah 4 kali pula ibu merasakan sakit yg
luarbiasa itu. Subhanallah.
Ibu juga menerangkan
padaku yg masih kuingat betul, bahwa ketika seorang wanita melahirkan, 40
uratnya terputus. Karena itulah seorang wanita dianjurkan istirahat selama 40
hari setelah melahirkan guna memulihkan kondisinya. Satu hari satu uratnya akan
tersambung kembali. Dan dengan menyusui anaknya maka dapat mempercepat proses
penyembuhan.
Terbayang dalam
pikiranku betapa repotnya ibu saat itu mengurusku. Sejak aku dilahirkan, dalam
buaian dan sampai aku dewasa, begitu dalam kusarasakan kasih sayangnya.
Terlebih ketika aku sakit, beliau selalu memperhatikanku. Mengantar ke dokter,
memleikan obat dan telaten merawat sampai kondisiku membaik dan bener-bener
sembuh.
Bahkan aku maish
ingat betul saat aku kelas 1 SMP, aku pernah sakit demam berdarah dan dirawat
di rumah sakit hampir seminggu. Betapa repot dan sabarnya ibu menungguiku yg
cuma bisa berbaring di ranjang. Ketika tengah malam aku terjaga dari tidur
karena haus, kulihat ibu sedang sholat disamping ranjangku dan dengan suara
terisak-isak berdoa kepada Allah memohon kesembuhanku. Ah ibu…, terimaksih,
kasih sayangmu sepanjang jalan…! Hiksz..L
Ketika aku kuliah di
solo, dan terpisah dengan ayah ibu, aku biasa pulang kerumah sebulan sekali. tiapkali
aku telpon, beliau ibuku sering
mengatakan: “Kalau ibu lagi makan enak dirumah, ibu selalu ingat kamu nduk…”,
dan suara ibu selalu mengandung kesedihan yg berusaha disembunyikan dariku.
Tapi satu isaknya tidak pernah luput dari telingaku. Ah ibu..lagi-lagi ada
Kristal bening mengembang disudut mataku jika mendengar ibu berkata begitu.
Ketika lulus kuliah,
aku sempet bekerja sebagai Asisiten Dosen di kampus almamaterku, jadi aku sudah
punya penghasilan sendiri. Tiapkali menerima gaji, aku berusaha menyenangkan
hati ibu dengan membelikan sesuatu. Tapi aku jadi malu karena setiap bulannya
ibu masih memberiku uang saku untuk sewa rumah kost, karena memang gajiku
sebgai Asisiten dosen yg tak seberapa hanya cukup untuk makan dan keperluanku
sehari-hari selama sebulan.
“Kamu kan belum
menikah nduk, jadi masih tanggungjawab orangtua..pakailah uangmu untuk
kebutuhanmu sendiri”, katanya.
Oh bundaku tersayang,
betapa airmataku selalu membanjir jika ananda mengenang kebaikanmu, kasih
sayangmu yang tak putus-putus dan tak pernah habis.
Sungguh, ananda tak bisa membalas apa-apa walau dengan emas sebesar gunung, kecuali hanya seuntai doa untukmu…:
Yaa Allah, tolong kasihi ibuku, seperti kasih sayang yg beliau berikan padaku ketika aku masih kecil, pun ketika aku sudah dewasa.
Yaa Allah, tolong jaga ibuku, tempatkan beliau di sisiMu, tolong ampuni segala dosa-dosanya, semoga surga menjadi tempat peristirahatan yg abadi buat beliau kelak. Aamiin.
Sungguh, ananda tak bisa membalas apa-apa walau dengan emas sebesar gunung, kecuali hanya seuntai doa untukmu…:
Yaa Allah, tolong kasihi ibuku, seperti kasih sayang yg beliau berikan padaku ketika aku masih kecil, pun ketika aku sudah dewasa.
Yaa Allah, tolong jaga ibuku, tempatkan beliau di sisiMu, tolong ampuni segala dosa-dosanya, semoga surga menjadi tempat peristirahatan yg abadi buat beliau kelak. Aamiin.
Ibu..adalah salah
satu inspirasiku dalam menulis, salah satunya adalah tulisanku yg akan
berlanjut setelah ini…berjudul “engkau sangat istimewa..”.
Barakallahufiikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar