Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

MOTIVASI : Tadabur Ayat, QS.An-Nur; 26


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Asssalamualikum warahmatullahi wabarakatuh
-------------------------------------------------------


Sahabat2ku fillah..Tentu masih ingat dengan firman Allah berikut ini: "Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (QS An Nur:26).



Bagaimana kita memahami ayat ini..??Mari kita simak cerita fiktif berikut:



Ada seorang wanita, namanya Dewi, sedang curhat kepada sahabatnya yg bernama Nanda.



"Aku udah pernah pacaran 9 kali, Nda... dan tak terhitung sudah berapa ratus kali beberapa laki2 dari pacarku itu menyentuh kulitku. Berarti aku ini dah kotor dan hina banget ya Nda..hikz hikz.."



Duh..Ckckckk.. sungguh temanku itu memang berparas cantik. Ya Allah....



"Ya gapapa itu masa lalu, yang penting jangan diulang lagi dan bertobat mulai sekarang...", hibur nanda menenangkan.



Tiba-tiba teringat sebuah cerita dari seseorang. Nanda pun menceritakannya pada Dewi, dia mendengarkan dengan seksama, serius, sesekali gulir airmata mengalir dari sudut matanya. Cantik, subhanallah...tasbihku dalam hati. Ya Allah, semoga airmata itu tanda perwujudan datangnya hidayahMu padanya. Bidadari. Sungguh, dia cantik sekali...



Nanda lalu menceritakan padanya tentang seorang wanita yang begituuu cantik, kulitnya putih mulus, dandannnya sexi, setiap dia berjalan melewati orang, setiap matapun melirik kepadanya bahkan melotot hehe ^.^. sampai-sampai hampir seluruh lelaki di kampusnya berlomba untuk mendapatkan cinta si gadis tersebut. Akan tetapi, ada seorang lelaki yang menarik perhatian si gadis. Seorang lelaki yang tak pernah sekalipun terlihat memandang dirinya. Jangankan menoleh, melirikpun tidak. Lelaki yang hampir selalu terlihat menundukkan pandangannya. Gadis itu pun heran, ada apa dengan lelaki tersebut, apakah dia tak tertarik dengan kecantikan dirinya itu?



Suatu ketika, sang gadis bertanya pada sang lelaki tersebut di sebuah perpustakaan. Sang gadis bertanya, apakah sang lelaki tak mau seperti para lelaki di kampus tersebut yang berusaha merebut hati dirinya? Dengan pandangan menunduk laki-laki itu menjelaskan semuanya. Tentang aurat wanita tersebut, tentang bagaimana seharusnya wanita tersebut bersikap, dan lain2nya, sampai sang gadis tersebut menangis dan pergi dengan perasaan yang tak menentu di hati.



Beberapa waktu berselang, suatu hari sang lelaki disuruh pergi ke perpustakaan karena ada seseorang yang menunggunya. Betapa terkejutnya sang lelaki ketika melihat bahwa seorang akhwat bercadar-lah yang sedang menunggunya. Dengan perasaan tak menentu sang lelaki tersebut bertanya:



"Assalamualaikum..Siapakah anda?"



Hanya diam. Dan akhwat tersebut menyingkap cadar yang menutupi wajahnya. Betapa shocknya sang lelaki, bahwa ternyata akhwat yang ada dihadapannya adalah sang gadis primadona kampus tersebut!

Lelaki yang heran dengan perubahan gadis tersebut hanya bisa diam.



"Kamu harus bertanggung jawab..", ucap sang gadis.



Sang lelaki kaget, bertanggung jawab untuk apa?



"Kamu yang sudah membuatku jadi seperti ini..."



In the end, sang lelaki itu pun menikah dengan sang gadis.

Kuakhiri cerita tersebut dengan sungging senyum di wajahnya.



"Indah sekali Nda...", lirihnya.

"Iya..mau nggak kayak gitu, dapet laki2 sholeh?", tanyaku sambil nyengir. Suasana sudah lebih mencair.

"Mau lah, Nda...", jawabnya sambil tersenyum

"Makanya, yuk, kita sama-sama jadi akhwat shalihah, jaga diri baik-baik, jaga hijab dan tutup aurat, biar layak dijemput pangeran shalih.."

"Iya, Nda... Bantuin ya, aku mau belajar dikit-dikit dulu, semoga nanti aku bisa segera berjilbab.."

"Aamiin.....!!!",. Duh, senangnya...

"Tapi serius nih Nanda belum pernah pacaran?", tanyanya lagi, masih penasaran.

"Belum, gak laku ya..hehehe..." jawab nanda sambil nyengir.

"Ya gak gitu juga kali, Nda..”sanggahnya.

"Heheh, iya, jodoh di tangan Allah, pacaran mah nanti aja, mending nikah..", mulai deh pembicaraan menjurus ke arah yang lebih serius.

"Iya ya, kayak ibuku tuh Nda, nikah umur 19 tahun, eh terus kalo mau nikah gimana? masa gak pacaran dulu?", pertanyaanya masih bersambung.

"Namanya bukan pacaran, tapi ta'aruf..."

"O, gitu.. beda ya ama pacaran? Kalo gitu, Nanda udah pernah ta'aruf?



Toeeengsss! Gubraaaaksss... Au ah gelap..! :D



Dewi akhirnya pulang karena sudah dijemput kakaknya. Kini nanda sendirian, terngiang kembali pertnyaan sahabatnya tadi,



"Kamu udah pernah pacaran, Nda..? Gak mau atau Gak laku?".



Pertanyaan itu terngiang terus-menerus di telingaku. Menggetarkan hati dan menimbulkan kesan yang berkepanjangan. Sampai saat ini masih bisa kurasakan...



Ah, mengapa pertanyaan itu harus ada...

Belum saatnya kumemikirkannya...

Terserah orang mau bilang aku nggak laku atau apa, yang pasti aku tak mau berpacaran, dan tak pernah akan bangga menyandang status pernah berpacaran, titik!



Karena ku ingin tetap utuh

Tetap suci jasad lahir dan batinku

Hanya untuk suamiku kelak,

Dimana akad telah terucap, cinta terikat dalam sebuah pernikahan...

-----------------------------------------------------------------------------



Epilog:



Dan alhamdulillah puji syukur bagi Allah, Allah lah yang menjagaku hingga sampai detik-detik ketika aku menikah 3 bulan yg lalu, seumur hidup sebelum ini aku belum pernah merasakan pacaran. Kini aku malah melakukan pacaran itu, tentu saja setelah aku menikah, dengan suamiku yg halal yg sudah dikirimkan Allah untukku.



Mau tahu rasanya pacaran setelah menikah..? Subhanallah..Allahu Akbar. Sangat indah..sungguh indah. Segala sesuatu yg dulu haram sekarang menjadi halal, bernilai ibadah pula.



Subhanallah, begini indahnya pacaran setelah menikah. Semua tindakan sekecil apapun adalah barokah dan bernilai pahala. Kalu sudah begini, lalu dimanakah sebenarnya nikmatnya berpacaran..?



Maka benarlah janji Allah di surat An-Nur ayat 26 tersebut. Siapa yg masih meragukannya? Maha benar Allah dengan segala firmanNya.



Barakallahu..jabat erat dan salam hangat

Wassalamualaikum

1 komentar: