Oleh: Onion Chibi
Ketika kita sudah memilih islam sebagai jalan hidup.. dan sudah
berusaha menjadi muslim yang lebih baik, maka tak ada yang salah dalam
diri kita.. Tapi terkadang ada yang salah dengan sistem kehidupan kita
sekarang.. saat islam sebagai the way of life sudah dilupakan, maka saat
itu lah sistem berasas sekuler menjadi dasar dn acuan.. Sistem ini
lah yang memisahkan agama dari kehidupan.. perempuan yang memakai
jilbab panjang dianggap gk modis dn kampungan.. laki-laki yang sering
pergi ke masjid dianggap gk gaul dan kolot.. orang yang hendak shalat,
seolah-olah dibuat tidak cukup waktu karena terlalu disibukan dengan
urusan kerjaan.. islam hanya dipakai ketika hari-hari tertentu,, da
digembar gemborkan ketika bulan ramadhan tiba, dan itu pun juga dengan
setengah hati.. setelah'y.. dilupakan..
sebagai ganti'y,, sistem sekuler lah yang mendominasi.. sekuler
kapitalis yang segala sesuatu'y dinilai dengan materi.. sebagai
contoh.. jaman sekarang nikah identik dengan biaya yang cukup besar..
keinginan seorang laki-laki untuk menyempurnakn separuh agama harus
dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa ada sejumlah uang yang harus ia
persiapkan.. "tidak ada yang gratis".. yaa.. memang, jargon ini lah
salah satu ciri khas dari sistem ini,, mulai dari mengurus surat-surat
nikah.. hingga memanggil penghulu, semua'y butuh uang yang gk sedikit..
belum lagi tuntutan dari orng tua calon yang mayoritas belum paham
islam, yang minta persyaratan ini dan itu.. maka tak sedikit laki-laki
yang menunda menikah dan lebih memilih pacaran dulu sambil menunggu
biaya cukup..
mungkin,, untuk sebagian orang yang memang notaben'y dilahirkan dan
dibesarkan di lingkungan islam.. semisal anak pak kyai atau jebolan
pesantren,, gk terlalu bnyak neko-neko tentang kriteria calon pasangan'y
(meskipun ini kadang gk mnjadi jaminan juga).. namun, bagaimana dengan
kita yang minim pemahaman tentang islam.. tentu'y yang menjadi tolak
ukur bukan lagi apa yang Allah mau.. tapi apa yang orang lain mau..
ada suatu kisah tentang pengalaman seorang ikhwan yang ingin melamar
seorang akhwat.. ketika harus menghadapi camer, ternyata persyaratan
yang diajukan begitu berat.. dy harus menyiapkan uang sekian puluh juta
untuk biaya pernikahan.. dan dy pun juga disuguhkan dngn pertnyaan
mengenai pekerjaan dan pendidikan'y.. jika tidak sebanding dengan akhwat
yng mau dilamar, maka tidak akan direstui oleh orang tua'y.. padahal
dari segi agama'y sudah baik.. tapi akhr'y ikhwan tersebut mundur dan
memilih menikah dengan akhwat lain yang tidak mengajukan persyaratan
yang memberatkan bagi'y.. dan si akhwat yang tidak jadi menikah dengan
ikhwan itu pun akhir'y kecewa.. malah yang lebih parah terkadang bila
cinta sudah menyentuh perasaan,, mereka berani mengambil resiko apapun
demi berstu'y cinta mereka.. yaitu dngn kawin lari.. bahkan gk sedikit
akhwat yang bisa merusak rumah tangga si ikhwan yng meninggalkan'y dn
menikah dnegan orang lain.. agar mereka tidak bahagia.. naudzubillah..
naahh.. bagi kita yang sekarang sudah mulai mengerti hakikat pernikahan
itu apa,, dan mulai memperbaiki kehidupan kita sesuai jalan islam..
memang, banyak sekali tantangan'y.. mulai dari pandangan lingkungan dan
masyarakat yang mengartikan jalur ta'aruf sebagai cara yang meragukan
dan aneh-aneh.. dimana cara ini dianggap seperti menikahi orang yg gk
dkenal dn gk dicintai, terlalu kolot dn kaku karena tidak ada'y hubungan
kontak langsung.. terlalu mengekang karena gk bisa pergi berduaan..
perjodohan yang dipaksakan dn sebagai'y pemahaman yang kurang ttg
ta'aruf.. mungkin, bisa aja kita ngeles dan cuek dari pendapat mereka,,
tapi bagamana dengan pendapat orang tua?,, jika orang tua kita
memiliki pemahaman ttg ta'aruf, yang cukup sehingga bisa sejalan..
namun, bagaimana bila orang tua kita kurang pemahaman'y.. bisa2 kita
dianggap aneh-aneh.. wajar memang orang tua ingin anak'y bahagia, ingin
menikahkan anak'y dengan orang yang dikemudian hari tdk mengecewakan..
polemik ini sering terjadi, jika bukan dari orang tua maka dai
lingkungan yang membuat kita merasa terintimidasi..
saat kita ingin menuju pernikahan dengan jalur yang benar yaitu
ta'aruf.. tapi banyak yang malah sanksi.. jika sudah begini harus
bagaimana ya?.. mari kita menyusun puzzle bersama-sama.. ^^
pertama,, inget rumus'y AA gym.. 3M,, MULAI dari diri sendiri.. yaitu
kita harus membenahi diri kita sendiri dulu, pemahaman kita ttg tujuan
pernikahan yang seperti apa.. agar sikap kita bisa selaras dengan
tujuan'y.. ingin menikah dnegn orang sholeh, maka harus berusaha
menjadi sholeha juga,,, tunjukan kepada mereka bahwa kesholehan kita
bisa membahagiakan mereka, maka insya Allah dengan bgitu mereka bisa
mengerti kenapa kita memilih kriteria yang sholeh... kemudian MULAI
dari hal yang kecil.. menjadikan islam sebagai the way of life,,
membiasakan diri kita dengan aktivitas-aktivitas ibadah.. agar mereka
paham,, begini lah kehidupan yang kita inginkan.. dan MULAI Sekarang...
gk perlu menunda lagi untuk bergerak.. jangan jadi katak dalam
tempurung, yang hanya diam.. bnyak2 sharing dan tukar pemahaman kepada
yang lain,,,
kedua,, tawakal.. bila segala upaya udah dilakukan, dan masih terasa
sulit.. maka tinggal memasrahkan segala'y kepada Allah.. jika bukan
Allah,, siapa lagi yang lebih mengenal dan memahami perasaan kita serta
yang dapat membantu segala urusan lebih dari siapa pun..?
"Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka
tidak ada seorangpun yang dapat menahannya, dan apa saja yang ditahan
oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu
(kecuali Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai
manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain
Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka mengapakah kamu
berpaling (dari ketauhidan)?. Dan jika mereka mendustakan kamu
(sesudah kamu beri peringatan), maka sungguh telah didustakan pula
rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allah lah dikembalikan
segala urusan." (QS. Fathir : 2-4)
semoga Allah selalu memudahkan jalan kita dan memberikan jawaban yang terbaik atas segala doa kita.. barakallahufik..
^hamasah^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar