Bismillah..
Assalamualaikum..
Tut..tut..tut..sms diketik. klunthing. SEND. Bunyi sms Dikirim.
30 detik berlalu. Diujung belahan bumi sana, ditempat yg lain.
Grombyang...gubrak..plenting... Bunyi sms diterima.
Sms dibuka. Nampaklah kalimat2 indah di layar Hp:
“ Ukhti, jangan lupa nanti bangun qiaymullail ya” ,
“ Akhi, kalau boleh berilah nasihat-nasihat atau motivasi buat ana. Ana lagi galau akh..” ,
“ Ana uhibbuka fillah” , “ana uhibbuki fillah”. dibalas: 'Uhibbuki fillah aidon'.
“ Salam, akhi tidak masuk kelas ya hari ini? lagi sakitkah?..kan sudah ana bilang kemarin jangan menerobos hujan”.
“ Mudah-mudahan ukhuwah kita langgeng,insyaAllah yaa ukhti..."
-----------------------------------------------------------------------
Sahabat2ku..
Biasa dengar kan ayat-ayat ‘Islamic’ diatas? Kalau tidak biasa dengar, coba baca berulang kali sambil pejamkan mata dan ingat baik-baik dimana, siapa dan kepada siapa kata-kata sms ini pernah kau kirimkan atau kau ucapkan. Tentunya kepada selain mahram dan sesama jenis kelamin.
Sahabatku, memang benar...Orang yang menolak cinta adalah orang yang sedang 'sakit'. Cinta adalah perasaan yang dianugerahkan oleh Allah kepada semua manusia. Jika hewan yang tidak berakal itu pun dikaruniakan perasaan cinta, maka mana mungkin manusia yang diberi akal, agama, roh dan nafsu ini tidak diberikan nikmat cinta. Masalahnya sekarang, bagaimana cinta itu dilaksanakan agar bersesuaian dengan kehendak Allah ? Kita bukan hewan yang bisa membuang najisnya sesuka hati tanpa mengira tempat, bukan?
Maka, begitulah cinta tidak boleh sesuka hati diletakkan atau digunakan semaunya tanpa aturan yang benar.
Sejarah telah menunjukkan betapa agungnya cinta antara Nabi dan para sahabat, antara sahabat Ansar dan Muhajirin, antara nabi dan ahli keluarganya dan sebagainya. Semuanya atas keperluan dan ikatan aqidah Islamiyyah.
Dalam sejarah kita tahu, bahwa nabi tidak pernah mempersaudarakan seorang ikhwan dari kalangan Anshar dengan akhwat dari kalangan muhajirin.
Sebaliknya..nabi saw juga tidak pernah mempersaudarakan akhwat dari kalangan Anshar dengan ikhwan dari kaum muhajirin.
Tapi perlu diingat lho...
Konteknya pada saat itu berbeda dengan jaman sekarang. JANGAN karena saya mengutip tindakan nabi tersebut, lantas engkau berpikir 'berarti kalau kita bersaudara atau menganggap saudara dengan lawan jenis gak boleh, mbak..?'. hadewh bukan bgitu atuh.
boleh banget kok menganggap lawan jenis kita itu saudara, tapi saudara dalam islam. BUKAN saudara seperti layaknya saudara kandung lalu bebas ngapain aja ngobrol berdua, begini dan bgitu..hehe saya rasa dah pada pinter deh klo masalah kyak gini..hoho.
Sekarang kita kembali kepada tema,
Inikah yang kau sebut dengan CINTA itu.....? :
Seorang lelaki sudah tentu mencari perempuan dan perempuan sudah tentu mencari lelaki. Jika selain itu yang dicarinya, benar orang itu sedang stress dalam dunia yang terbalik hehe. Namun, dalam pencarian ini, Allah menetapkan kaidah, cara atau sistem dan aturan yang sangat baik walaupun mungkin itu bertentangan dengan nafsu kita yang cenderung sering memberontak dan membangkang.
Apabila perasaan suka kepada ‘si dia’ itu hadir, maka kita akan melihat seorang yang biasa saja menjadi gagah, yang penakut menjadi pemberani, yang bakhil akan menjadi pemurah, yang bodoh nampak semakin pintar, yang gagap berbicara menjadi lincah dan fasih menyusun kata, yang buruk menulis menjadi hebat menulis..itulah situasi orang yang sedang dilanda badai ‘saling mencintai’…akhirnya, muncullah dorongan perasaan untuk tampil super dihadapan sahabat dan teman..terlebih kepada orang yg kita cintai tersebut.
Saat sudah mabuk kepayang itu, maka yang buruk nampak baik..yang busuk tercium wangi..yang nista terdengar mulia. Jika ada yang berani menyebut ‘si dia’ itu begitu dan begini, maka kita sanggup menjadi pembual hebat mempertahankan ‘orang yg kita cintai itu’. “Kamu mana tahu, aku sudah lama kenal dia tau !"..begitu katanya. Duh sombongnya engkau berlagak sahabat.
Jika mata dan telinga sudah tertutup oleh cinta kepada si dia, kemudian yang terjadi adalah seperti ini…:
Setiap hari jika pergi kuliah, tidak bertemu atau berbincang ditengah jalan, rasanya sakit deh semua badan. Jiwa tak tenteram, kepala cenat cenut, rasa tak enak duduk…makan tak kenyang tidur tak pulas mandi tak basah...,de el el. yang pasti HARUS ketemu si dia hari ini meskipun cuma 2 menit dan ditengah pasar sekalipun. halahhhh..
Dapat melihat wajahnya saja tak apalah, paling tidak melihat dikiiiiiiiit senyumnya aja deh..*hehe lebay yak*. lalu muncullah ungkapan “inilah cinta abadi antara kita berdua”..yailah tuh…cinta abadi kayak begitu..? itu cinta ala setan kalau engkau mau tahu.
Padahal semua itu hanya karena kecantikan dan ketampanan yang fana’, kekayaan sementara atau perangai sandiwara.. Biasanya jika tidak bertemu, rasanya ada sesuatu yang hilang dan harus segera dicari. Katanya 'hilang duit seratus ribu tak apalah yg penting hari ini bisa ketemu si dia'. * yakin hilang duit seratus ribu tak apa..? :D
Ada kekhawatiran yang berlebihan dan keinginan yang kuat untuk berjumpa atau paling tidak, tahu kondisi dia saja deh udah puas kok..
dalam hati berkata ”sehatkah kamu hari ini?”..*hemmm uhuk uhuk uhuk..:D
Kalau tidak berkomunikasi seminggu saja mungkin akan bilang ‘kamu mau mutus silaturrahim, mau mutus ukhuwah dengan aku?’..itu lah kata-kata yang biasa dijadikan alasan..tepatynya sih bukan alasan, tapi merajuk ! :D, ngaku ajalah :p
Kita sering mengatakan cinta karena Allah pada si dia yg bukan siapa2mu. Buktinya saling nasehat menasihati dalam kesholihan. Tetapi tanpa ikatan apapun, kita memberi perhatian khusus HANYA pada sebuah nama, entah engkau sadari atau tidak. Betul gaaaakkkkkk…?
Tidakkah kita berpikir bahwa yang harus dicintai karena Allah banyak jumlahnya? Tidak hanya dia seorang. Pengkhususan kepada satu nama adalah pemfokusan jaring alias ranjau2 pesona setan yang berbahaya.
Saling memberi nasihat dan tazkirah satu sama lain, saling memberi hadiah kaset nasyid dan murattal..tetapi ternyata merusak hati..bukan itu yang kita inginkan sobat.
Ketika awal hati terbesit ingin bercinta, maka pandangan pertama seringkali hanya nampak kesholihan, kemuliaan akhlak dan kesamaan visi dalam dakwah. Biasa dengar ucapan ini kan…?? *yang biasa terjun dalam dakwah kampus atau rohis sekolah pasti merasa, xixixi kena lagi deh…map deh maaaaapppp..:B
Biasanya bila sudah terjalin komunikasi yg lancar, maka timbullah perasaan keinginan untuk saling memberi perhatian, sekedar memahami atau bahkan berusaha memberikan protect agar si dia senantiasa dalam kesholihan..*ehemmmmm uhuk uhuk…
Kadang-kadang sampai ada yang berpesan kepada temen akhwat yg diincarnya: “ukhti, tolong tengokkan dia ya, dijaga, diperhatikan dan dinasihati agar tetap istiqomah dijalan dakwah.."
Jujurlah saudaraku ! Ini cinta atau ‘cinta’..??? ini bentuk perhatian tulus sebagai saudara atau sebagai rasa cinta yg lain..??? hati kecilmu yg bisa JUJUR!
Bentuk hubungan cinta antara lawan jenis yang lepas dari nilai-nilai syar’i, tidak pernah ada cinta. Yang ada hanya nafsu dan zina dengan segala topeng yang mungkin sulit dikenali kecuali orang yang berhati jernih yang siap menerima kebenaran..
Ketika sholat kita karena dia dan bukan karena DIA. Ketika tahajud kita karena takut besok ditanya oleh dia. Ternyata puasa sunat kita pun karena dia juga. Kita jadi pemberani dan jagoan pun kerana dia dekat dengan kita. Kita jadi rajin belajar kerana dia. Jadi apa2 karena si dia. Astaghfirullah..kalau semua karena dia dan untuk si dia, lalu yang kita simpan untuk bekal akhirat apa?
tapi walau bagaimanapun saya harus tetap berhuznudzon kepada mereka. Kalimat2 yg saya sajikan ini hanya sebagai RENUNGAN saja, benarkah sudah ada ridho Allah dalam cintamu itu? Tak salah kan jika saya disini sekedar mengingatkan…? hehe
Barakallahufikum,,semoga bermanfaat.
Wassalam
Assalamualaikum..
Tut..tut..tut..sms diketik. klunthing. SEND. Bunyi sms Dikirim.
30 detik berlalu. Diujung belahan bumi sana, ditempat yg lain.
Grombyang...gubrak..plenting... Bunyi sms diterima.
Sms dibuka. Nampaklah kalimat2 indah di layar Hp:
“ Ukhti, jangan lupa nanti bangun qiaymullail ya” ,
“ Akhi, kalau boleh berilah nasihat-nasihat atau motivasi buat ana. Ana lagi galau akh..” ,
“ Ana uhibbuka fillah” , “ana uhibbuki fillah”. dibalas: 'Uhibbuki fillah aidon'.
“ Salam, akhi tidak masuk kelas ya hari ini? lagi sakitkah?..kan sudah ana bilang kemarin jangan menerobos hujan”.
“ Mudah-mudahan ukhuwah kita langgeng,insyaAllah yaa ukhti..."
-----------------------------------------------------------------------
Sahabat2ku..
Biasa dengar kan ayat-ayat ‘Islamic’ diatas? Kalau tidak biasa dengar, coba baca berulang kali sambil pejamkan mata dan ingat baik-baik dimana, siapa dan kepada siapa kata-kata sms ini pernah kau kirimkan atau kau ucapkan. Tentunya kepada selain mahram dan sesama jenis kelamin.
Sahabatku, memang benar...Orang yang menolak cinta adalah orang yang sedang 'sakit'. Cinta adalah perasaan yang dianugerahkan oleh Allah kepada semua manusia. Jika hewan yang tidak berakal itu pun dikaruniakan perasaan cinta, maka mana mungkin manusia yang diberi akal, agama, roh dan nafsu ini tidak diberikan nikmat cinta. Masalahnya sekarang, bagaimana cinta itu dilaksanakan agar bersesuaian dengan kehendak Allah ? Kita bukan hewan yang bisa membuang najisnya sesuka hati tanpa mengira tempat, bukan?
Maka, begitulah cinta tidak boleh sesuka hati diletakkan atau digunakan semaunya tanpa aturan yang benar.
Sejarah telah menunjukkan betapa agungnya cinta antara Nabi dan para sahabat, antara sahabat Ansar dan Muhajirin, antara nabi dan ahli keluarganya dan sebagainya. Semuanya atas keperluan dan ikatan aqidah Islamiyyah.
Dalam sejarah kita tahu, bahwa nabi tidak pernah mempersaudarakan seorang ikhwan dari kalangan Anshar dengan akhwat dari kalangan muhajirin.
Sebaliknya..nabi saw juga tidak pernah mempersaudarakan akhwat dari kalangan Anshar dengan ikhwan dari kaum muhajirin.
Tapi perlu diingat lho...
Konteknya pada saat itu berbeda dengan jaman sekarang. JANGAN karena saya mengutip tindakan nabi tersebut, lantas engkau berpikir 'berarti kalau kita bersaudara atau menganggap saudara dengan lawan jenis gak boleh, mbak..?'. hadewh bukan bgitu atuh.
boleh banget kok menganggap lawan jenis kita itu saudara, tapi saudara dalam islam. BUKAN saudara seperti layaknya saudara kandung lalu bebas ngapain aja ngobrol berdua, begini dan bgitu..hehe saya rasa dah pada pinter deh klo masalah kyak gini..hoho.
Sekarang kita kembali kepada tema,
Inikah yang kau sebut dengan CINTA itu.....? :
Seorang lelaki sudah tentu mencari perempuan dan perempuan sudah tentu mencari lelaki. Jika selain itu yang dicarinya, benar orang itu sedang stress dalam dunia yang terbalik hehe. Namun, dalam pencarian ini, Allah menetapkan kaidah, cara atau sistem dan aturan yang sangat baik walaupun mungkin itu bertentangan dengan nafsu kita yang cenderung sering memberontak dan membangkang.
Apabila perasaan suka kepada ‘si dia’ itu hadir, maka kita akan melihat seorang yang biasa saja menjadi gagah, yang penakut menjadi pemberani, yang bakhil akan menjadi pemurah, yang bodoh nampak semakin pintar, yang gagap berbicara menjadi lincah dan fasih menyusun kata, yang buruk menulis menjadi hebat menulis..itulah situasi orang yang sedang dilanda badai ‘saling mencintai’…akhirnya, muncullah dorongan perasaan untuk tampil super dihadapan sahabat dan teman..terlebih kepada orang yg kita cintai tersebut.
Saat sudah mabuk kepayang itu, maka yang buruk nampak baik..yang busuk tercium wangi..yang nista terdengar mulia. Jika ada yang berani menyebut ‘si dia’ itu begitu dan begini, maka kita sanggup menjadi pembual hebat mempertahankan ‘orang yg kita cintai itu’. “Kamu mana tahu, aku sudah lama kenal dia tau !"..begitu katanya. Duh sombongnya engkau berlagak sahabat.
Jika mata dan telinga sudah tertutup oleh cinta kepada si dia, kemudian yang terjadi adalah seperti ini…:
Setiap hari jika pergi kuliah, tidak bertemu atau berbincang ditengah jalan, rasanya sakit deh semua badan. Jiwa tak tenteram, kepala cenat cenut, rasa tak enak duduk…makan tak kenyang tidur tak pulas mandi tak basah...,de el el. yang pasti HARUS ketemu si dia hari ini meskipun cuma 2 menit dan ditengah pasar sekalipun. halahhhh..
Dapat melihat wajahnya saja tak apalah, paling tidak melihat dikiiiiiiiit senyumnya aja deh..*hehe lebay yak*. lalu muncullah ungkapan “inilah cinta abadi antara kita berdua”..yailah tuh…cinta abadi kayak begitu..? itu cinta ala setan kalau engkau mau tahu.
Padahal semua itu hanya karena kecantikan dan ketampanan yang fana’, kekayaan sementara atau perangai sandiwara.. Biasanya jika tidak bertemu, rasanya ada sesuatu yang hilang dan harus segera dicari. Katanya 'hilang duit seratus ribu tak apalah yg penting hari ini bisa ketemu si dia'. * yakin hilang duit seratus ribu tak apa..? :D
Ada kekhawatiran yang berlebihan dan keinginan yang kuat untuk berjumpa atau paling tidak, tahu kondisi dia saja deh udah puas kok..
dalam hati berkata ”sehatkah kamu hari ini?”..*hemmm uhuk uhuk uhuk..:D
Kalau tidak berkomunikasi seminggu saja mungkin akan bilang ‘kamu mau mutus silaturrahim, mau mutus ukhuwah dengan aku?’..itu lah kata-kata yang biasa dijadikan alasan..tepatynya sih bukan alasan, tapi merajuk ! :D, ngaku ajalah :p
Kita sering mengatakan cinta karena Allah pada si dia yg bukan siapa2mu. Buktinya saling nasehat menasihati dalam kesholihan. Tetapi tanpa ikatan apapun, kita memberi perhatian khusus HANYA pada sebuah nama, entah engkau sadari atau tidak. Betul gaaaakkkkkk…?
Tidakkah kita berpikir bahwa yang harus dicintai karena Allah banyak jumlahnya? Tidak hanya dia seorang. Pengkhususan kepada satu nama adalah pemfokusan jaring alias ranjau2 pesona setan yang berbahaya.
Saling memberi nasihat dan tazkirah satu sama lain, saling memberi hadiah kaset nasyid dan murattal..tetapi ternyata merusak hati..bukan itu yang kita inginkan sobat.
Ketika awal hati terbesit ingin bercinta, maka pandangan pertama seringkali hanya nampak kesholihan, kemuliaan akhlak dan kesamaan visi dalam dakwah. Biasa dengar ucapan ini kan…?? *yang biasa terjun dalam dakwah kampus atau rohis sekolah pasti merasa, xixixi kena lagi deh…map deh maaaaapppp..:B
Biasanya bila sudah terjalin komunikasi yg lancar, maka timbullah perasaan keinginan untuk saling memberi perhatian, sekedar memahami atau bahkan berusaha memberikan protect agar si dia senantiasa dalam kesholihan..*ehemmmmm uhuk uhuk…
Kadang-kadang sampai ada yang berpesan kepada temen akhwat yg diincarnya: “ukhti, tolong tengokkan dia ya, dijaga, diperhatikan dan dinasihati agar tetap istiqomah dijalan dakwah.."
Jujurlah saudaraku ! Ini cinta atau ‘cinta’..??? ini bentuk perhatian tulus sebagai saudara atau sebagai rasa cinta yg lain..??? hati kecilmu yg bisa JUJUR!
Bentuk hubungan cinta antara lawan jenis yang lepas dari nilai-nilai syar’i, tidak pernah ada cinta. Yang ada hanya nafsu dan zina dengan segala topeng yang mungkin sulit dikenali kecuali orang yang berhati jernih yang siap menerima kebenaran..
Ketika sholat kita karena dia dan bukan karena DIA. Ketika tahajud kita karena takut besok ditanya oleh dia. Ternyata puasa sunat kita pun karena dia juga. Kita jadi pemberani dan jagoan pun kerana dia dekat dengan kita. Kita jadi rajin belajar kerana dia. Jadi apa2 karena si dia. Astaghfirullah..kalau semua karena dia dan untuk si dia, lalu yang kita simpan untuk bekal akhirat apa?
tapi walau bagaimanapun saya harus tetap berhuznudzon kepada mereka. Kalimat2 yg saya sajikan ini hanya sebagai RENUNGAN saja, benarkah sudah ada ridho Allah dalam cintamu itu? Tak salah kan jika saya disini sekedar mengingatkan…? hehe
Barakallahufikum,,semoga bermanfaat.
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar