Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

'RENUNGAN : Bagaimana Kita Diciptakan..?'


Bismillah..
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Prolog:

Hasil mentadaburi surat yaasin dan terjemahannya, kudapatkan tulisan ini dengan mengambil beberapa referensi yg relevan.
Saya berurai airmata ketika menulis ini. Jika setelah membaca note ini engkau tidak menangis dan merenungi betapa banyak kita telah berbuat dzalim dan dosa-dosa kepada Allah, maka merugilah dirimu ! 

Sungguh, saya khawatir, jangan2 kita adalah salah satu yg dimaksud rasulullah dalam sabdanya," Sesungguhnya butanya seseorang adalah bukan buta kedua matanya, tapi buta mata hatinya..".
Siapakah saya, engkau, dia, dan mereka.. sehingga berani bersikap sombong di hadapan Allah Azza Wa Jalla?
Siapakah saya, engkau, dia, dan mereka.. sehingga menolak mengenakan jilbab?
Siapakah saya, engkau, dia, dan mereka.. sehingga enggan mengerjakan shalat?
Apakah kita semua lupa bahwa telah datang kepada kita beberapa masa ketika kita tak ada nilainya sama sekali? 

Permulaan kita adalah setetes mani. Renungkanlah wajah dan tubuh kita.
Perhatikanlah kekuatan, pendengaran, penglihatan, dan rasio.
Kita yang telah menikmati semua ini, dari apakah asalnya?
Sesungguhnya, asal kita adalah dari setetes mani. Tahukah anda? Dari setets mani ! T.T
Lalu Allah  berfirman, “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani)? Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” (QS. Yaasin: 77). Astaghfirullah..:’((

Wahai engkau yg merasa cantik..
Wahai engkau yg merasa tampan..
Wahai engkau yg merasa berotak brilliant..
Wahai engkau yg mengaku keturunan ningrat..
Wahai engkau yg mengaku pembuat gedung2 bertingkat..
Wahai engkau yg mengaku jutawan dan milyader..
Wahai engkau yg bangga dgn mobil mewah, rumah megah, dan uang melimpah..
Sudahkah kau pahami makna Qs.Yaasin ayat 77 diatas…??

Apakah engkau ingin tahu siapakah dirimu yg sebenarnya..???
Baik, aku katakan..

Katakan pada orang-orang yg sombong ketika di dunia, apa asalmu? Dan apa jenismu? Dan katakan padanya, sesungguhnya asalmu dari tanah dan jenismu dari sperma. Asalmu di injak-injak oleh kaki, dan jenismu berasal dari kotoran tubuhmu yg dibersihkan.

“Dan dari apa kamu tumbuh? Katakanlah, dari setetes mani yg hina, lalu Allah menciptakan dan menghidupkannya” (Qs.Abasa,19). 

Al-Ahnaf bin Qais berkata: ‘Sungguh mengherankan anak adam, dia takabur kepada Allah, padahal dia keluar dari lubang kencing 2x, sekali sebagai mani yg hina dan sekali lagi sebagai jabang bayi !’
Apakah kita yang dulunya setetes mani sekarang menjadi penantang Allah Azza Wajalla?
Allah berfirman, “Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama, dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yasin: 78-79).

Allah telah menentukan segala komponen dalam diri kita dan segala unsur dalam pembentukan jasad ini. Marilah kita mulai dari nuthfah (setetes air mani).
Allah menciptakan sel sperma dan menunjukkan jalannya hingga bisa menembus masuk ke dalam rahim. Allah lalu berfirman “Dan bahwasanya, Dialah yang menciptakan manusia berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. Dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS. an-Najm: 45-46).

Setetes air mani bisa mengeluarkan laki-laki dan perempuan. Pernahkah suatu hari kita memikirkan hal ini dan mengingat asal usul kita?
Apa asal-usul kita, wahai manusia yang berasal dari setetes air mani? setetes air yg menjijikkan..???! :'(
Para ilmuwan berkata bahwa sel sperma yang telah masuk ke ovum akhirnya melebur dan bercampur dengan sel telur. Keduanya menyatu sehingga menjadi sel campuran antara sel sperma dan sel telur. 

Kita tentu pernah mendengar firman Allah, “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat.” (QS. al Insan: 2).

Sel sperma bercampur dengan sel telur di dalam rahim. Lantas apakah yang dimaksud dengan rahim?
Perhatikanlah bagaimana Allah melindungi rahim.
Rahim adalah tempat yang dipilih Allah demi penciptaan manusia. Ia dikelilingi tulang rusuk perempuan dari segala penjuru. Namun demikian, tidak hanya tulang rusuk saja yang melindungi rahim, otot-otot yang memperkuat tulang rusuk pun juga melindungi rahim.

Karena begitu kokohnya tulang rusuk dan kuatnya otot yang melindungi rahim, sampai-sampai beberapa dokter berkata, “Jika seseorang hendak membunuh seorang perempuan kemudian merobek-robeknya dengan pisau, niscaya ia tidak akan mampu merobek rahim. Jikalau seorang perempuan terjatuh dari tempat yang tinggi lalu tulang belulangnya patah, maka rahim akan tetap terjaga.” Subhanallah..Allahu akbar..:'(
Perhatikan firman Allah berikut, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS. al Mukminun: 12-13).

Daaaaannnnnn.....
Wahai, manusia yang berasal dari setetes mani..
Wahai, manusia yang berasal dari seonggok tanah...
Masih beranikah engkau menantang Rabbmu? Siapakah pelindungmu?
Wahai diriku...
Wahai para Ibu..
Apakah kita menjaga para bayi dengan kemampuan kita sendiri? 

Seorang wanita yang melahirkan enam kali atau tujuh kali, namun ia tidak mengetahui sedikit pun, kecuali hanya melahirkan.
Perhatikanlah siapa yang menjaga, siapa yang membesarkan janin ini di perut, siapa yg memberinya makan? dan siapa yang melindunginya di tempat yang kokoh?
Betapa lemahnya diriku, dirimu..kaum ibu, dan para wanita..
Bagaimana mungkin kita berani berkata, “Kalahkanlah aku dulu dengan dalil-dalil, karena aku tidak akan menaati Allah sebelum aku puas terlebih dahulu dengan dalil-dalil itu.”

Lalu bagaimana bisa setelah itu seorang pemuda datang seraya berkata, “Aku tidak mampu meninggalkan dosa. Saya menyesal sekali. Saya tahu, tetapi saya tak mampu meninggalkannya.” 

Siapakah kamu sehingga berani berkata TIDAK kepada Allah?
Siapakah kita sehingga berani melanggengkan kemaksiatan..?
Lihatlah dirimu ! Lihatlah di depan cermin, perhatikan dan pikirkan asal usulmu. PIKIRKAN..!!!
Dahulu kita seperti itu. Hanya setets mani dan seonggok tanah. 

Tapi sekarang telah berani berkata, “Tidak, aku belum siap mengenakan jilbab.”
Allah berfirman, “Ketahuilah! Bahwa Ia mempunyai hak menciptakan dan memerintahkan.”(QS. al A’raf: 54).
Zat yang menciptakan kita, Dialah yang memerintahkan kita berjilbab.

Wahai segumpal daging..
Wahai setetes mani..
Berapa ukuran kita pada waktu itu? Panjang kita waktu itu tak lebih dari 8 milimeter. Ketika daging ini membesar, ukurannya bisa mencapai 16 mm. Sedikit demi sedikit mulailah terjadi pemisahan daging ini. Subhanallah. Allah berfirman “Sesungguh-nya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu.” (QS. al A’raf: 11).

“Hai, manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha pemurah, yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang? dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”(QS. al Infithaar: 6-8).

Bersamaan dengan umur janin yang menginjak pekan kedelapan, mulailah muncul beberapa otot. Muncul pula kerangka-kerangka besar dan kecil yang dibalut dengan daging yang ringan dan tipis. Allah Azza Wajalla berfirman, artinya, “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. al Mu’minuun: 14).

Janin ini terus mengalami perkembangan, hingga pada usianya yang ke empat puluh pekan, hadirlah salah seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Kemudian lahirlah seorang anak.
Marilah kita mengingat asal pertama kalinya. Berawal dari setetes mani, hingga keluar menjadi dua mata, dua telinga, lidah yang bisa berbicara, urat-urat saraf, dan seterusnya. Kemudian ia mampu mendengar, berbicara, dan memiliki kemampuan untuk bergerak dan berpikir. 

Siapakah yang menyuruh mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar?
Lalu kau pakai utk melihat apa sepasang matamu..?
Lalu kau pakai utk mendengar apa sepasang telingamu..?
Lalu kau pakai utk berjalan kemana kedua kakimu..?
Lalu kau pakai utk berbuat apa sepasang tanganmu..?
Lalau kau pakai utk mengucap apa mulut dan lidahmu..?

Pernahkah kita memperhatikan betapa jauhnya diri kita dari Allah setelah Dia menciptakan kita? Padahal asal muasal kita adalah setetes mani yang menjijikkan. Setetes mani yang jika terkena udara sedikit saja, niscaya akan rusak dan mati. Setetes mani ini kemudian dijaga oleh Allah sehingga lahirlah diriku, engkau, dia, mereka, dan kita semua. 

Maka..... 'Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. al Mu’minuun: 14).
 
Wallahua'lam

Barakallahufikum..
Wassalam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar