Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk
Ikhwan Yang Hendak Ta’aruf sama Akhwat :
Tatkala
Akhwat di tolak ikhwan, buang jauh-jauh rasa kecewa, harus siap menerima
dengan keikhlasan, kesabaran, qana’ah, beriman dengan qadha Dan Qadharnya
Allah..!!
Tatkala
Ikhwan di tolak Akhwat, buang jauh-jauh rasa kecewa, harus siap menerima
dengan keikhlasan, kesabaran, qana’ah Dan beriman dengan qadha Dan Qadharnya
Allah..!!
Kedua
fenomena itu banyak terjadi Dan akan selalu terjadi, kita harus bijak
menanggapi, kita harus cari ilmu yang mesti dipelajari.
Yang celaka
Adalah hamba penampilan, hamba bangsawan, hamba dinar … Yang selamat Adalah
hamba Allah yang mengutamakan Tauhid Dalam hidupnya.
Taaruf
secara harfiah diartikan sebagai perkenalan. Taaruf yang akan saya obrolkan
dalam tulisan ini adalah perkenalan menuju pernikahan. Perkenalan sebagaimana
perkenalan dalam pertemanan adalah sebuah pembukaan dalam berteman. Pembukaan
berarti belum melakukan berteman. Jadi kalo selama taaruf sudah mencicipi apa
yang ada dalam pernikahan berarti sudah bukan masuk kategori taaruf lagi.
Metode
taaruf secara islami yang saya pahami yaitu mencari tahu kepribadian calon
pasangan dengan memasang detektif-detektif untuk mengorek informasi dari
orang-orang terdekatnya. Dari cerita beberapa keluarga yang sukses dengan
metode ini mengaku metode tersebut lebih efektif daripada mengorek langsung
pada orangnya karena:
1. perasaan
cinta seringkali muncul terlalu awal meski sudah menyadari bahwa dia bukan
orang yang tepat untuknya sehingga mekso untuk tetap memilih dia.
2. sulit
sekali bagi orang lain untuk melalukan pengakuan dosa (aib) saat ini di depan
orang lain, kecuali mengakui dosa yang lalu-lalu.
Dulu seorang
teman yang ingin menggunakan metode taaruf, jadi bingung daftar pertanyaan apa
yang harus saya titipkan kepada detektif saya agar pertanyaan tersebut mengena
dan mewakili seluruh informasi yang seharusnya saya peroleh.
Buat
priotitas dulu, yaitu hal prinsip apa yang diinginkan? dan hal apa yang tidak
disenangi? Contoh yang prinsip, biasanya cuma sedikit misal 3 buah: agama,
akhlak, pemikiran. Hal yang tidak disenangi: buruk rupa, pemboros, penggosip,
perokok.
Berikut
Contoh Membuat Daftar Pertanyaannya (tentunya dengan mengaca pada diri sendiri
dahulu):
1. Agama:
Kalo ingin yang ahli ibadah “Adakah amalan sunnah yang sudah jadi kebiasaan?”, karena mereka yang mampu merawat amalan sunnah, sudah hampir dipastikan amalan wajibnya tidak terbengkalai.
2. Akhlak:
Detektif saya dulu yang kreatif memberi saran pertanyaan “Bagaimana perhatiannya dengan keluarganya?”. Ini pertanyaan bagus menurut saya, karena dia yang sangat perhatian dengan keluarga sudah barang tentu besoknya keluarga akan jadi perhatian utama.
“Apakah emosinya
stabil?”. .,Ini juga masukan dari salah seorang adek kelas. Kalo 'emotional
stablenya' bagus dia sudah mulai masuk area kedewasaan yang matang.
3. Pemikiran:
Menyatukan visi itu sangat penting sehingga tau mau dibawa kemana keluarga ini? Atau pendidikan semacam apa yang diberikan kepada anak. Visi bisa ditanyakan langung kpd yg bersangkutan, “apa visimu wahai calon teman setiaku?”.
Untuk ngecek
dia ngegombal atau gak, cek melalui detektif lewat pertanyaan, “Bahasan apa
yang sering diperbincangkan? Agama? Pendidikan? Sepak Bola?”. Kalo pengen yang
sama-sama berjuang dalam berdakwah pilih yang mengutamakan bahasan agama.
Tambahan, kalo pengen yang cerdas selidiki sekritis apa dia menilai sesuatu.
4. Wajah:
Kalo ini… foto tidak menjamin sama dengan kualitas fisiknya. Baiknya ketemu langsung atau kalo cari aman (dari penyakit hati), lihat dari kejauhan bagaimana sebenarnya fisiknya. Kalo anaknya berjilbab gak mungkin donk minta dibuka gitu, tanya ke temen deketnya apakah ada yang minus? misal ada yang tidak normal atau punya penyakit kulit? dll..
5. Pemboros:
“Bagaimana model belanjanya? Membeli tanpa pikir panjang? Sering ngutang?”
“Bagaimana model belanjanya? Membeli tanpa pikir panjang? Sering ngutang?”
6.
Penggosip:
Pancing orangnya dengan membeberkan atau menanyakan salah satu kejelekan orang . Kalo dia tidak berminat ngomongin soal itu...oohh aman, dia tidak termasuk org yg suka membicarakan aib orang.
Pancing orangnya dengan membeberkan atau menanyakan salah satu kejelekan orang . Kalo dia tidak berminat ngomongin soal itu...oohh aman, dia tidak termasuk org yg suka membicarakan aib orang.
7. Perokok:
“Berapa batang rokok yang dihabiskan setiap hari? Tipe social smoker atau 'sak karepe dewe smoker'..?”
“Berapa batang rokok yang dihabiskan setiap hari? Tipe social smoker atau 'sak karepe dewe smoker'..?”
Mulai
centang dan uncentang jawaban, yang prinsip wajib terpenuhi semua, kalo gak
ntar bisa stress lho. Yang tidak disenangi masih bisa ditoleransi jika ada 1
atau 2 tidak sesuai maunya kita, kita bisa bersabar untuk membentuk dia
dikemudian hari. Karena mau yang 100% sesuai kemauan susah sahabatku.
Yang perlu digarisbawahi
jangan berharap yang muluk-muluk jika kamu atau calon teman setiamu tidak
memenuhi salah satu kriteriamu lalu berikrar: “Saya saat ini memang
masih…... Tapi saya akan mencoba dari sekarang dan besok untuk tidak begini
lagi”.
Mungkin niatnya terlaksana untuk 1-2 bulan setelah menikah, tapi setelah itu kembali lagi ke asal. Karena kebiasaan baik itu dipupuk selama paling tidak 2 tahun.
Mungkin niatnya terlaksana untuk 1-2 bulan setelah menikah, tapi setelah itu kembali lagi ke asal. Karena kebiasaan baik itu dipupuk selama paling tidak 2 tahun.
Semoga pesan
ini bisa menjadi bahan renungan antum, para ikhwan, calon qowwam kami dalam
mengarungi bahtera rumah tangga Islami yang akan melahirkan generasi penyeru
dan pembela agama ALLAH. Akhirnya saya minta maaf, afwan jiddan bila dalam
pesan ini ada hal-hal yg kurang akhsan.
.
Yang paling
utama adalah memohon jawaban kepada Allah lewat sholat istikharah berkali-kali.
Sebelum ijab qabul baiknya niat ingsun, “Ya Rabb inilah orang terbaik yang
Engkau pilihkan untukku. Jika kelak ada yang tidak puas aku tidak akan
mengungkit-ngungkit masa taarufku dahulu.”.
Mungkin ada
yang ingin menambahkan bagaimana sebaiknya model pertanyaan taaruf? Atau ada
yang kontra? Sumonggo di feedback..kami menerima sharing apapun disini.
Barakallahufikum..semoga
bermanfaat
Wassalam..
Wassalam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar