Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Senang deh
rasanya kalau hidup kita dikelilingi banyak teman. Kita yang diciptain Allah
Swt sebagai manusia sebagai makhluk sosial, pasti bakal jadi 'lonely' kalau
nggak ada orang yang mau nemenin perjalanan hidup kita, dengan segala suka dan
dukanya, dengan semua cerita dan pengalamannya. Kalau punya teman kan jadi ada
orang yang bisa kita curhatin.
Kita
bisa cerita ke mereka apa yang kita rasain, yang kita pikirin. Dan sebaliknya,
kita juga mesti siap untuk dijadiin tempat curhat mereka. Untuk bisa dapat
temen yang sehati dan sevisi emang nggak gampang. Pastinya nih kita kudu
ngelakuin “audisi” dulu untuk bisa sampe dapet sahabat yang terbaik buat
kita. Kita kudu punya standar valid untuk sahabat terbaik.
Apa
saja sih standar valid utk 'Sahabat Terbaik' itu ? Nah ini dia:
1.
Pertama, mau saling menasihati dan membantu dalam kebenaran.
Bahasa
kerennya mau ber-‘amar ma’ruf nahi munkar, dan yang jelas benar atau salahnya
didasarkan pada ketentuan Allah Ta’ala semata. Nyari sahabat yang tipe begini
jaman sekarang susah-susah gampang. Yang ada kebanyakan maunya pake aturan
sendiri-sendiri. Kriteria benar atau salah ya menurut kesepakatan saja.
Nah,
sekalinya ada sahabat yang kasih saran atau nasihat dengan aturan Islam
seringnya malah dibilang sok alim.
“Udah deh
elo nggak usah kebanyakan dalil! Hari gini masih ngomongin dalil!” Atau …
“Elo tuh
rese ya! Nggak bisa liat orang seneng!” Atau …
“Udahlah
jadi orang Islam yang biasa-biasa aja, nggak usah ekstrim kayak gitu!
Dikit-dikit al Quran! Dikit-dikit syari’ah! Dikit-dikit hadist..huft, biasa aja
sih”. Astagfirullah…
Padahal
sahabat yang mau ikhlas amar ma’ruf nahi munkar ke kita adalah harta yang tak
ternilai harganya. Sahabat kayak gini yang bisa bikin selamat dunia akhirat.
Malah, seharusnya sebelum minta orang lain melakukannya buat kita, kita yang
lebih dulu melakukannya buat orang lain.
2. Kedua,
selalu mendoakan kita saat kita tidak bersamanya.
Rasulullah
bersabda: “Doanya seorang muslim kepada saudaranya yang tidak bersamanya pasti
dikabulkan. Di dekat kepalanya ada malaikat yang menjaganya. Setiap kali ia
berdoa minta kebaikan untuk saudaraya, malaikat itu berkata “amin”. Dan engkau
akan mendapatkan yang serupa (dengan saudaramu tadi).”(Muslim: 48-Kitab
adz-Dzikr wad Du’aa’, hlm. 88)
Senengnya
deh kalau kita punya sahabat yang kayak gitu. Keberadaan sahabat yang kayak
gitu bakal bikin kita jadi orang yang paling beruntung sedunia!
3.
Ketiga, melindungi kehormatan kita, menutupi aib kita saat kita tidak
bersamanya.
Rasulullah
bersabda: “Seorang mukmin adalah cermin mukmin yang lain. Seorang mukmin adalah
saudara mukmin yang lain, di mana saja dia bertemu dengannya, ia akan mencegah
tindakan yang mencemari kehormatan saudaranya, dan akan melindunginya dari
baliknya.” (HR Abu Dawud dan al-Bukhari, dengan isnad hasan dari Abu Hurairah)
Aman,
tentram, gemah ripah loh jinawi kalo punya sohib yang kayak gini. Kita nggak
jadi was-was kalau punya rahasia. Hepi, nggak makan ati.
Nah, kalau
kita udah bikin standar kayak gitu, terus kita hunting ke sana ke sini eh
teryata yang punya kriteria kayak gitu justru ada di temen kita yang lawan
jenis. Gimana ya? Apa iya bakal lebih baik kalo sahabatan sama dia ( lawan
jenis )?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita filter dulu argumen2 berikut. Setelah itu
akan kita putuskan, benarkah sahabatan dgn lawan jenis itu BENAR dan AMAN ??
Argument
1: Para akhwat bicara soal sahabat wanita
“Para akhwat yang lebih milih cowok
jadi sahabatnya biasanya karena punya pendapat atau bahkan pengalaman sahabat
ceweknya tipe ember”.
Udah kesohor banget kalau cewek tuh, katanya, biangnya gossip ( afwan jangan tersinggung). Hobi nonton acara gosip. Habis itu dengan ceria bagi-bagi gosip. Susah bagi rahasia ke temen akhwat. Bisa-bisa seluruh aib kebongkar habis-habisan. Mendingan sahabatan sama cowok atau ikhwan aja. Cowok kan nggak ember. Kalo pun ngerumpi paling juga urusan sepakbola, otomotif, sama komputer. Jadi, aman..hehe
Alasan
lainnya, karena punya sohib cewek lebih sering main perasaan. Lebih ngeduluin
emosi daripada rasio. Orang lagi panik, lagi butuh pikiran yang tenang, yang ada
kalo sama sohib cewek situasi malah jadi lebih genting, karena dia ikutan
panik.
Kita lagi sedih, eh dia entar malah ikutan mewek. Kan , nggak nyelesein persoalan yak? Atau pas kita lagi marah, dia lebih sensi lagi. Yang ada entar malah main jambak-jambakan, cakar-cakaran, atau dendam tiada akhir.
Karena itu mendingan juga punya sahabat cowok. Beda kalo sama sahabat cowok. Cowok kan tipe manusia yang ngeduluin rasio. Jadi enak untuk diajak tuker pikiran. Nggak panikan juga. Jadi ada yang bisa bikin suasana jadi calm down. Hmmmm…
Alasan
berikutnya, karena cewek itu fisiknya nggak sekuat cowok. Kalau punya sohib
cowok kan ada yang melindungi. Kalau lagi
takut ada yang ngejagain. Paling nggak nih kalau pas ke sekolah atau kuliah
lagi bawa buku banyak ada yang bisa diandelin *emang babu? :p.
Kalau pas ketemu sama preman ada yang ngebelain *mbelain lari kali yaa..:p.
Kalau cewek mana bisa? Begitu biasanya para akhwat beralasan.
Kalau pas ketemu sama preman ada yang ngebelain *mbelain lari kali yaa..:p.
Kalau cewek mana bisa? Begitu biasanya para akhwat beralasan.
Argumen 2: Para cowok bicara soal sohib cowok
“Kalau para cowok lebih milih sahabat
cewek karena cewek itu lembut. Jadi, kalau lagi emosi ada yang bisa sabar
ngeredam”.
Sebaliknya
Cowok kan biasanya main otot. Kalau cowok sohiban sama cowok bisa bermasalah.
Terus belum lagi masalah logika yang juga sering jadi bahan bakar berantem.
Awalnya niatnya diskusi, terus jadi debat, terus … berantem! Marah dikit gebrak
meja. Marah banyak meja hancur, muka babak belur. Berabe. Mendingan punya sohib
cewek. So, dengan kelembutannya, bisa bikin hati panas jadi dingin.
Alasan
lainnya, karena cewek itu orangnya teliti dan tekun. Kalau punya sohib cewek
ada yang ngingetin hal-hal yang detil. Catatan sekolah pasti lebih rapi, lebih
enak dibaca, lebih enak dipelajari. Cewek juga biasanya rapi. Nah, kalo punya
sohib cewek kan bisa bantu menilai sesuatu udah rapi atau belum, bisa kasih
saran supaya rapi gimana. Kalo sohib kita cowok juga? Aduuuh yang ada pada
kayak gembel semua tampangnya. Semaunya sih habisnya.
Jadi,
bagaimana kesimpulannya ? Sahabatan ama lawan jenis? Baca dulu ini…
Berbagai
alasan di atas adalah alasan yang sering banget diutarakan oleh orang-orang
yang akhirnya memilih lawan jenis sebagai sohib mereka. Dua kutub yang berbeda
bikin cepet nyambung. Gitu konklusinya. Sumpah itu bener? Nggak malah
complicated alias rumit?
Cari sohib
atau sahabat itu nggak cuma persoalan gampang KLIK satu sama lain atau nggak.
Bukan hanya persoalan gampang nyambung atau nggak. Tapi sebagai muslim, ketika
kita bicara tentang sosok sahabat, berarti kita bicara sosok yang bikin kita
aman.Emang mungkin aja sih ada saatnya kita ngobrol sama lawan jenis ternyata
lebih nyambung, koneksinya cepet. Tapi, kalau sampai kebablasan, hubungan yang
kayak gitu udah pasti nggak aman lagi untuk dijalanin.
Bukan aman
dalam pengertian dilindungi dan melindungi dari penjahat, tapi aman dalam arti
terhindar dari fitnah! Yang pasti sulit banget bisa menghindar kalo kita
sohiban sama lawan jenis.
Mungkin
masih ada yang kasih argumen: “Loh kan itu bisa-bisanya kita aja jaga diri.
Jaga rasa. Kalo udah deal dari awal kita sohiban ya udah sampe situ aja. Nggak
lebih!”
Saudara dan
saudaraiku fillah.., berapa banyak sih orang yang sok ngomong gitu tapi
kejadian juga...?? Awalnya temenan eh terus jadi demenan. TTT alias Teman Tetap
Teman jadi TTM alias Teman Tapi Mesra. Padahal udah jelaslah Allah mengatur cara gaul kita sama lawan jenis.
Sebagai yang bukan mahram, nggak boleh berdua-duaan (berkhalwat), yang cowok
mesti jaga pandangan.
Yang namanya
sohiban dgn lawan jenis, yg banyak terjadi adalah seperti ini:
1. Mau ke
kampus, fotocopy, ke kantin, jalan2..minta dianter.
2. Mau kondangan, nonton bioskop, ke mall..minta dianter.
3. Mau ke rumah saudara, beli kado buat ultah temen..minta dianter.
2. Mau kondangan, nonton bioskop, ke mall..minta dianter.
3. Mau ke rumah saudara, beli kado buat ultah temen..minta dianter.
Dan
masih banyak lagi...Dan Virus Merah Jambu itu akan hadir krn sering bersama
tadi. Terbiasa bersama, terbiasa diantar kemana-kemana, terbiasa jalan2 bareng,
terbiasa ke mall bareng, nonton bareng..dll...
Bila sudah begitu, sadarkah engkau bahwa setan sudah mencengkeramkan kuku2nya? Dan perempuan adalah senjata setan yg dipakainya.
Bila sudah begitu, sadarkah engkau bahwa setan sudah mencengkeramkan kuku2nya? Dan perempuan adalah senjata setan yg dipakainya.
Seperti sabda Nabi:"
Wanita adalah senjata iblis. Ia merupakan satu dari anak panah iblis. Sekali ia
dilepaskan,maka jarang meleset". Nah, peringatan sabda nabi ini
tidakkah menjadikan kita berpikir ??
Rasulullah
saw. bersabda:”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai
dengan mahram-nya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan.” (HR Ahmad)
Allah
Swt. berfirman dalam al-Quran surat an-Nur ayat 30, yang artinya: “Katakanlah
kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka.”
Nah
kalau sohiban nggak mungkin kan jauh-jauhan? Kalau “rasa” alias cinta itu
datang, jadinya persahabatan bukan malah bikin nyaman tapi bikin pusiing! engkau masih bisa bilang nggak
mungkin ada rasa? Coba deh perhatiin salah seorang pengakuan “aktivis”
persahabatan lawan jenis berikut ini:
Si Fulan (
sahabat saya satu komunitas dakwah ), bikin pengakuan dalam sebuah forum. Dia bilang
gini:"Saya ngalamin juga sohiban sama lawan jenis. Ada rasa? Pastinya ada,
tapi sekarang gimana kita ngelola rasa itu. Ada lagi pengakuan dari orang yang
berbeda di forum yang sama. Si Aldi namanya. Dia bilang dia udah punya beberapa
sahabat. Dan, seiring umur dan pergaulan yang nambah pengen juga nambah
sahabat. Ada satu orang yang dia coba jadiin sahabat. Masalahnya orang itu
lawan jenis. Belakangan dia ngerasain perasaan aneh. Dia sih berusaha
mengontrolnya karena dia nggak pengen ngerusak persahabatan dia, tapi yaa…
terkadang ada saatnya berat juga menahannya".
Tuh, kan .
Sohiban sama lawan jenis banyak ribetnya. Ngelola “rasa” itu aja udah bikin
kerjaan lagi. Dan, yang paling efektif untuk ngilangin rasa adalah dengan
menurunkan level sohib jadi sekadar temen. Ya iya dong. Nggak sohiban sama
lawan jenis bukan berarti kita nyari musuh. Temenan sih tetep harus. Silakan
sama siapa aja. Tapi untuk sahabat? Mendingan dipikir dulu deh.
Yang
cewek sohiban sama cewek, yang cowok sohiban sama yang cowok. Itu lebih pas.
Karena yang tahu detail masalah cewek dan dunianya ya cewek. Begitu juga sebaliknya..!!!
Kalau
ada sifat-sifat cewek yang ember dan hal-hal negatif lainnya, cowok juga banyak
minusnya. Ada juga cowok yang rumpi. Ada juga cowok yang secara fisik emang
lemah. Kalau ada yang bilang cowok itu nggak rapi, emosian, suka main otot,
cewek juga ada yang gitu. Buktinya tuh Genk Nero.
Banyak
kok cewek yang smart, bisa mikir taktis, nggak panikan. Ada kok cowok yang
teliti banget, tekun, sabar. Artinya, setiap orang itu pasti ada kelebihan dan
kekurangan, nggak lihat jenis kelaminnya apa. Allah Swt. udah tentuin
masing-masing orang dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Lagipula
untuk saling mengingatkan dan saling melindungi nggak perlu jadi sohib dulu.
Sesama muslim kan bersaudara. Iya nggak sih?
Jadi,
please deh jangan dijadiin alasan untuk cari sahabat yang ngertiin kita, yang
bisa ngelengkapin hidup kita dengan kelebihan yang mereka punya, lantas kita
pilih sahabat lawan jenis. Kekurangan pada diri seseorang itu lazim, namanya
juga manusia. Sifat buruk juga kadang menginfeksi. Manusia kan tempat
ngumpulnya kekurangan dan kekhilafan. Dan, yang bisa jadi salah satu solusi
adalah persahabatan yang diridhai oleh Allah Ta’ala. Persahabatan yang dijalani
di atas jalan Allah. Sip kan ?
Barakallahufikum..semoga
bermanfaat
Wassalam
Wassalam
jadi
KESIMPULANNYA:
please deh jangan dijadiin alasan untuk cari sahabat yang ngertiin kita, yang bisa ngelengkapin hidup kita dengan kelebihan yang mereka punya, dan jika itu kau temukan pada diri lawan jenis lantas kita pilih dia (lawan jenismu) jadi sahabat. maka coba periksa lagi dan pikirkan lagi..!
Mau bukti yg lain?
Coba baca siroh sahabat. dalam catatan siroh belum pernah rasulullah mempersahabatkan antara laki2 anshor dgn wanita2 muhajirin. atau sebaliknya belum pernah terjadi nabi saw mempersahabatkan wanita2 anshor dgn laki2 muhajirin.
KENAPA..?
Krn rasul mengetahui bhwa WANITA adalah fitnah paling berbahaya bagi laki, dan nabi jg mengetahui kelemahan manusia adlah pada wanita.
Ingat lho sabda beliau:“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki melainkan fitnah datang dari wanita.” HR Bukhari, Muslim).
Nahhh...??
Akan tetapiiiiii...1 hal perlu digaris bawahi: utk hal2 yg berhubungan dgn muamalah, interaksi dgn lwan jenis tetap dibolehkan kok. ini memang satu pengecualian.
yg jelas DILARANG adalah ketika engkau menempatkan seorg sahabat dalam arti yg sempit dan sudah mengarah pada hubungan personal.
memang sih Kekurangan di diri seseorang itu lazim, namanya juga manusia. Sifat buruk juga kadang menginfeksi. Manusia kan tempat ngumpulnya kekurangan dan kekhilafan. Dan, yang bisa jadi salah satu solusi adalah persahabatan yang diridhai oleh Allah Ta’ala. Persahabatan yang dijalani di atas jalan Allah. Sip kan ?
Semoga bisa dimengerti sahabat2ku.
kurang lebihnya mohon maaf..wallahualam :) :)
please deh jangan dijadiin alasan untuk cari sahabat yang ngertiin kita, yang bisa ngelengkapin hidup kita dengan kelebihan yang mereka punya, dan jika itu kau temukan pada diri lawan jenis lantas kita pilih dia (lawan jenismu) jadi sahabat. maka coba periksa lagi dan pikirkan lagi..!
Mau bukti yg lain?
Coba baca siroh sahabat. dalam catatan siroh belum pernah rasulullah mempersahabatkan antara laki2 anshor dgn wanita2 muhajirin. atau sebaliknya belum pernah terjadi nabi saw mempersahabatkan wanita2 anshor dgn laki2 muhajirin.
KENAPA..?
Krn rasul mengetahui bhwa WANITA adalah fitnah paling berbahaya bagi laki, dan nabi jg mengetahui kelemahan manusia adlah pada wanita.
Ingat lho sabda beliau:“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki melainkan fitnah datang dari wanita.” HR Bukhari, Muslim).
Nahhh...??
Akan tetapiiiiii...1 hal perlu digaris bawahi: utk hal2 yg berhubungan dgn muamalah, interaksi dgn lwan jenis tetap dibolehkan kok. ini memang satu pengecualian.
yg jelas DILARANG adalah ketika engkau menempatkan seorg sahabat dalam arti yg sempit dan sudah mengarah pada hubungan personal.
memang sih Kekurangan di diri seseorang itu lazim, namanya juga manusia. Sifat buruk juga kadang menginfeksi. Manusia kan tempat ngumpulnya kekurangan dan kekhilafan. Dan, yang bisa jadi salah satu solusi adalah persahabatan yang diridhai oleh Allah Ta’ala. Persahabatan yang dijalani di atas jalan Allah. Sip kan ?
Semoga bisa dimengerti sahabat2ku.
kurang lebihnya mohon maaf..wallahualam :) :)
Wassalamualaikum
Masya Allah barakallahufikum
BalasHapusAna izin share