Bismillahirrohmaanirroohiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebuah
kisah sejati, penuh inspirasi dan motivasi..agar kita bisa lebih memaknai
syukur dan sabar menjdi sebuah keniscayaan yang mampu mengantarkan pada
indahnya cinta dari Sang Pemilik kehidupan. Dibalik kesulitan pasti ada
kemudahan..dibalik penderitaan pasti akan ada kebahagiaan ketika kita mampu
bersikap atas kehendak dan perintahNya...
Bukan dengan mengeluh..bukan dengan bersedih
setiap saat..
Bukan dengan mengobral cerita duka hati agar mendapatkan simpati ...
Tapi bersandar kepadaNya..berharap kepadaNya..dan bersahabat denganNya..
Karena tiada tempat mengadu terbaik selainNya..
Tiada tempat berharap seindah kepadaNya..
Tiada sahabat terbaik selain Dia....
------------------------------------------------
Bukan dengan mengobral cerita duka hati agar mendapatkan simpati ...
Tapi bersandar kepadaNya..berharap kepadaNya..dan bersahabat denganNya..
Karena tiada tempat mengadu terbaik selainNya..
Tiada tempat berharap seindah kepadaNya..
Tiada sahabat terbaik selain Dia....
------------------------------------------------
"Sesungguhnya Allah
tidak akan memandang pada rupa-rupamu, bentuk tubuhmu, dan harta bendamu,
tetapi Allah akan memandang kepada hati dan kelakuanmu.” ( HR.Thabrani )
Iqbal. sebut saja demikian. Sosok pemuda luar biasa yang
mungkin sempurna merasakan indahnya cinta dariNya. Walau berupa ujian derita
dan kesulitan hidup..yang mungkin tidak semua orang bisa menghadapinya dengan
begitu ikhlas dan shabar...
Terlahir dengan fisik yang kurang
sempurna, tinggi badan yang tak lebih dari 100 cm, dan 2 pasang kaki yang tidak
sama..tapi Iqbal melalui hari-harinya dengan keikhlasan dan ketawadhu'an tinggi
terhadap taqdir Allah untuknya. Tidak pernah mengeluh, atau putus asa.Tak ada rasa
rendah diri, tapi tetap tawadhu dan begitu santun dalam pergaulannya.Iqbal
terlahir tanpa tahu siapa orangtuanya. Tinggal disebuah panti asuhan,
hingga usia SMP. Dan mengikhlaskan dirinya keluar, disaat seharusnya ia
menikmati bangku SMA, memberikan tempatnya untuk adik-adik yang datang ke panti
asuhan dengan nasib serupa.
Melakoni hidup dengan perjuangan
namun tetap memilih pekerjaan apapun yang halal. Dari seorang tukang sampah,
penjual koran, penjual minuman di pinggir jalan, hingga akhirnya ia mengabdikan
dirinya di sebuah masjid . Allah pun membawanya menjadi seorang aktivis da'wah,
yang tak pernah absen menunaikan amanah, dan selalu menjaga komitmennya nyaris
sempurna. Sering ia yang menjadi motivasi para ikhwan ketika mereka stagnan
dalam kefuturan dan merasa lelah melewati setiap episode perjuangan da'wah.
Ketika satu persatu para ikhwan
menjalankan amanah, menggenapkan setengah dien..Iqbal tidak pernah memaparkan
kegundahannya. Walaupun semua tahu, Iqbal juga hanyalah manusia biasa,
laki-laki biasa..yang Allah karuniakan keinginan untuk bisa membentuk mahligai
rumah tangga bersama wanita shalihah. Namun, sepertinya Iqbal mencoba untuk
" tahu diri" dengan keadaan dirinya.Maka dia pun tidak pernah
menguataran keinginannya, bahkan walau hanya dengan kata-kata "
kiasan".
Suatu ketika, pernah ia ditanya.
Adakah kriteria akhwat yang dia kehendaki sebagai istri? Iqbal hanya tersenyum
malu. Jawabannya saat itu ," Allah lebih tahu yang terbaik untuk saya,
menikah atau tidak..Rasanya tidak berhak saya meminta atau menentukan ..karena
sudah terlalu banyak nikmat Allah untuk saya..."..
Subhanallah... inilah jawaban
seorang iqbal.
Semua tetap berusaha , berikhtiar menemukan taqdir siapa
pendampingnya. Walau berkali-kali pula terpaksa harus menahan rasa. Memang
tidak bisa memaksa para akhwat yang belum siap menerima kondisinya. Karena ,
bagaimanapun juga..pernikahan pada akhirnya harus terangkum kecendrungan antara
2 pihak yang akan melakukannya.
Tapi janji dan Cinta Allah memang
tak bisa menjauh dari hamba-hambaNya yang ikhlas dan selalu bersyukur atas
semua taqdir yang ditetapkan padanya.
Seorang akhwat shalihah, dengan
fisik sempurna, nyaris tanpa cela..yang bisa saja memilih seorang ikhwan yang
sekufu dengan nya..pada akhirnya mengazzamkan diri, mengikhlaskan diri untuk
menetapi taqdir , menjadi bidadari untuk seorang akhi Iqbal.
Melewati proses meyakinkan
diri..berkali-kali kami mencoba memastikan keputusannya. Dengan menjelaskan
detail bagaimna dan seperti apa Iqbal sebenarnya..juga kepada keluarganya. Dan kehendak
Allah memang tidak pernah kita bisa menduganya. Aisyah nama akhwat itu,
menjawab dengan mantap, " InsyaAllah...dia yang terbaik. Saya tidak
melihat dari fisiknya.Tapi saya melihat ada mutiara indah dari Allah yang akan
bersinar bersama saya di dunia dan akan mengantarkan saya bersamanya ke surga,
InsyaAllah..."
Sekali lagi..kami hanya mampu
bertasbih, bertakbir dan bertahmid. Pun dengan Iqbal setelah kami beritahukan
tentang hasilnya. Seketika airmatanya mengalir deras.Terangkai dengan sujud
syukur yang begitu lama...
Indahnya karunia keshabaran dan
keikhlasan seorang hamba...
Aisyah,mungkin mutiara yang memang diperuntukkan untuk
seorang " mutiara" seperti Iqbal. Ia menjadi sosok akhwat yang begitu
luar biasa..bukan hanya mengkondisikan dirinya..tapi mampu mengkondisikan
keluarganya..walau harus dengan perjuangan yang berat untuk bisa meyakinkan
mereka bisa menerima Iqbal.
Selanjutnya..semua proses pernikahan
itu berlangsung dengan indah..Dan semua yang mengetahuinya pun tak lepas
terus melafazkan tasbih dan syukur..
Betapa Allah tak pernah melalaikan
hamba-hambaNya yang ikhlas ..tak mudah mengeluh dan memiliki
keyakinan utuh kepadaNya..MenjadikanNya satu-satunya tempat mengadu..tempat
bersandar dan tempat memasrahkan asa dan keyakinan...
Iqbal dan Aisyah menjadi
mutiara-mutiara indah yang mungkin keelokannya tak semua bisa melihat dengan
jelas..Tapi Allah, tak pernah salah memilih makhluknya menjadi mutiara-mutiara
penuh cahaya..walau ia berkubang dalam lumpur kekurangan"...
Mereka tetaplah mutiara.. Hingga
detik ini, sekian tahun Allah mengumpulkan mereka dalam mahligai
pernikahan..Mereka tak pernah berubah...Semakin kokoh dalam biduk rumah
tangga..semakin kuat saling mendukung ..tak surut dalam setiap perjalanan
da'wah..dan telah terlahir mutiara-mutiara indah dari mereka ..yang begitu
santun, tawadhu, cerdas dan InsyaAllah, mereka azzam-kan menjadikan
mutiara-mutiara itu bagian dari pengusung da'wah , dai-daiyah yang menjaga Al
Qur'an dengan hafalannya...
Subhanallah...
Mereka bisa..Maka kita yang diberi
kelebihan , pasti juga bisa..InsyaAllah..Biidznillah..
Semoga Allah memberkahi
mereka...Dan semoga kitapun bisa menjadi mutiara seperti mereka...
"Barangsiapa yang bertaqwa
kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (dari urusanya),
dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya". [QS. At
Thalaq: 2 - 3]
Barakallahufikum..semoga
bermanfaat
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar