Musik ini pengantar bacaanmu di blog RDM

Jadikan AKu Pendamping Hidupmu (bag.2)



 “Jadikanlah aku pedamping hidupmu.”bisikku pelan.

Tapi lelaki,tempat cintaku berlabuh setahun lebih ini,seperti tak mendengar.Hari-harinya selalu disibukkan dengan rutinitas di LAB dan dikampusnya.
Aku tahu semua itu,karena hampir tiap malam aku menunggunya dan kadang-kadang pagi-pagi dia baru pulang ke kostannya.Kesetiaan,yang membuahkan kantung yang membengkak dan menggelap dibawah mataku.Kesetiaan yang mengalahkan penglihatan fisik.Tiap kali kulihat handphoneku sedih dan bimbang sekali kalau sehari saja dia tidak memberiku kabar.Tak ada yang memahami apa yang kutunggu.Kecuali Rafli,tempat dimana cintaku bersandar selama ini.Walaupun tak akan ada kepastian. 

Tidak seperti pasangan-pasangan yang lain,dalam angan kebanyakan orang,kata-kata bual,kata-kata manis dan romantis yang seakan-akan mudah sekali lelaki ucapkan akan tetapi dia tak pernah terucap kata-kata itu dari bibirnya yang kecil itu.Meskipun begitu,pertemuan kami rutin.Walaupun hanya sebentar sekali.Itu juga kalau kami berpapasan jalan. 

Disamping dia kuliah,lelaki itu menyempatkan diri untuk mengajar di mesjid.Meskipun dia sangat sibuk untuk jaga praktikum.Itulah mengapa Rafli rajin berlama-lama di LAB.
Dan sebagai pasangan yang setia,aku harus mengerti dan memahaminya.Sosoknya yang ulet,dan pekerja keras,itu yang membuat hatiku makin terpikat.Jatuh hati kian dalam.Walaupun banyak rintangan dan masalah yang kami hadapi.Karena lelaki yang selama ini tempat cintaku berlabuh itu sudah memiliki tambatan hati yang lain.Mungkin itu yang sulit bagiku.Walaupun telah kudengar dari bibirnya,bahwa dia memilihku.Ratna adalah nama tambatan hatinya yang dulu pernah tersimpan di hatinya. 

Minggu sore itu,dengan pakaian gamis,aku menunggunya untuk mengerjakan ketikan tugasku.Tapi sudah hampir dua jam lamanya dia tak kunjung datang.Bimbang dan kesal menyelimuti hati dan perasaanku.
Setelah sholat ashar,handphoneku berdering,ternyata Raflilah yang menelponku,dia memberi kabar bahwa dia sedang berada di tempat lain.Dan yang membuat hatiku terbakar dan hancur berkeping-keping dia berkata bahwa dia sedang berada di salah satu stasiun untuk menjemput tambatan hatinya yaitu Ratna. 

“Bisakah sekarang kamu melepaskanku dan melupakanku dalam hidupmu.”
Kata-kata itu membuatku seperti dipetir disiang hari.
“Tapi kenapa,Rafli ? kamu berbicara seperti itu.Jawabku penuh tanya.
Kalimat konyolnya telah meresahkan jiwaku.
“Aku sekarang menyusulmu ke stasiun?pintaku tegas.
Tapi dia menolak permintaanku,dan dia memberikan tawaran bahwa dia akan membawa ratna untuk menemuiku.
Malam itu hujan turun deras sekali,mengguyur kota Bandung yang sejuk.Dengan mengayuh sepeda dan diliputi hati yang gundah gulana ku tunggu mereka di gerbang kampus Rafli.Hampir setengah jam lebih kumenunggu mereka,tetapi tak kunjung datang.Dengan menggigil kedinginan dan pikiran negatif  menyertaiku,kusetia menunggunya.Walaupun itu akan sangat melukai hatiku dan sia-sia saja.
“Jadikanlah aku pendamping hidupmu,kalimat itu tak akan bosan kuucapkan pada telinganya.Namun kalimat itu akan sia-sia saja bagiku.Dan mungkin itu hanya impian cinderela saja yang tak akan pernah menjadi kenyataan.
Malam itu,pertemuan kami yang tak kumengerti,karena waktu itu dia memberikan keputusan untuk berpisah dari hidupku.Ini memang sulit untuk kuterima tapi ini sudah menjadi kehendak-Nya.Dia memberikan keputusan untuk berpisah karena ratna telah berbicara kepada orang tuanya Rafli perihal kedekatan kami selama ini.Sehingga orang tuanya pun tidak menyetujui atas hubungan kami ini.Aku mengerti.Aku Paham.Rafli memutuskan semua ini.Karena cinta harusnya saling mengerti,hanya dengan menatap. 

“Ya sudah,kalau itu dah jadi keputusanmu,aku terima dengan ridho.Kalaupun kita berjodoh Insya Allah pasti kita akan dipertemukan dan dipersatukan-Nya kembali dengan cara yang baik.”Pintaku dengan derai air mata. 

Kalimat ini sulit sekali kuucapkan,aku menatapnya dengan perasaan terjerembab.Sekaligus merasa beruntung karena aku telah diberi kesempatan untuk mencintainya walaupun aku tak akan pernah memilikinya. 

“Aisyah,aku juga bingung atas persolan ini,karena aku tidak bisa melepasmu dan lebih memilihmu.”Katanya pelan. 

“Tapi ini tak mungkin,karena orang tuamu tidak merestui kita.Ingat Ridho Allah terletak pada Ridho mereka lebih baik sekarang turuti saja permintaan mereka dulu.”Pintaku tegas. 

Tanpa sepengetahuanku diam-diam Rafli sedang berusaha mempertahankanku  dihadapan orang tuanya.Selama itu,aku tak pernah lelah mengungkapkan dan menyatakan “Betapa aku ingin menjadi bunga dihatimu disetiap jalan untuk selalu bersamamu.” 

Rafli tak pernah menjawab keinginanku.Aku menenangkan diri dengan berbagai pikiran positif.Tapi kesabaran akan penantian,boleh jadi hanya milikku selamanya. 

Begitu banyak lelaki yang menyodorkan cintanya,kata-kata manis yang mudah terucap dari bibir mereka,”Ukhti Maukah kamu jadi pendamping hidupku” tp kepalaku semakin terlatih menggeleng dan melahirkan helaan nafas dengan berucap”Afwan,aku belum siap untuk nikah.”kalimat itulah yang keluar dari mulutku.Karena aku hanya menginginkan kalimat tersebut keluar dari bibir Rafli. 

Tapi selalu saja kutemukan nilai nol dan negatif pada mereka.Ramdan terlalu gaul karena dia anak band dan sifatnya kekanak-kanakan jadi belum pantas dia menjadi seorang pemimpin yang harus memikul sebuah tanggung jawab.Rifky,terlalu aktivis dan matematis buat seorang Aisyah yang pecinta rumah.Sementara Fauzi terlalu banyak kelebihan,untuk seorang Aisyah yang baru mendalami islam karena dia lulusan dari Mesir. 

Hanya Rafly,yang ulet dan cerdas,yang membuat semua nilai plus,bahkan dalam kesederhanaannya.
Hanya Rafly,yang selalu memberikan pemandangan yang membuatku jatuh hati,lagi dan lagi.Dengan berkali-kali mengungkapkan harapanku.Tak pernah aku bosan membisikkan kalimat itu ke telinganya.
“Jadikanlah aku pedamping hidupmu.”menjadi bunga penyejuk dihatimu disetiap jalan untuk selalu bersamamu.”
Tapi kalimat  itu hanya terbawa angin dan hilang tanpa bekas dilangit sana.


TAMAT.

Endingnya sengaja saya gantung..silahkan menebak-nebak sendiri ending kisah diatas.
atau ada yg mau menyambung ke bag. 3??? Silahkan..^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar