Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa
tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan
meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa
secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya
dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya
nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
“Sakitnya sakaratul maut itu,
kira-kira tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang”. (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Wahb bin Munabbih berkata,
Dikisahkan bahwa Malaikat berjumpa
dengan seorang beriman yang membalas salamnya ketika dia mengucapkan salam
kepadanya. ‘Aku punya permintaan yang ingin kubisikkan ke telingamu,’ kata
Malaikat. ‘Baiklah, akan kudengarkan,’ kata orang itu. Si malaikat pun
membisikkan rahasianya dan berkata, ‘Aku adalah malaikat maut!’ Orang beriman
itu menjawab, ‘Selamat datang, wahai siapa yang telah lama kunanti-nantikan.
Demi Allah, tak ada siapapun di muka bumi ini yang lebih kunanti daripada
dirimu.’
Mendengar itu, malaikat maut berkata
kepadanya, ‘Selesaikanlah urusanmu yang telah menjadi maksud keberangkatanmu.’
Namun, orang itu menjawab, ‘Aku tidak mempunyai urusan lain yang lebih penting
dan lebih kucintai daripada bertemu dengan Allah SWT'.
Dan malaikat berkata kepadanya, ‘Kalau
begitu, pilihlah keadaanmu yang paling kau sukai untuk aku mengambil nyawamu.’
‘Apakah engkau bisa melakukannya?’
orang itu bertanya.
Malaikat menjawab, ‘Ya, demikianlah
aku diperintahkan.’
‘Kalau begitu, tunggulah aku sebentar,
agar aku bisa berwudhu dan shalat, lalu ambillah nyawaku selagi aku bersujud.’
Dan Malaikat pun melakukan hal yang diminta oleh orang beriman itu.”
Syaddad bin Aus berkata, “Kematian
adalah penderitaan yang paling menakutkan yang dialami oleh seorang yang
beriman di dunia ini atau di akhirat nanti. Ia lebih menyakitkan daripada
dipotong-potong dengan gergaji, disayat dengan gunting, atau digodok dalam
belanga. Seandainya seseorang yang sudah mati bisa dihidupkan kembali untuk
menceritakan kepada manusia di dunia ini tentang kematian, niscaya mereka tidak
mempunyai gairah hidup dan tidak akan bisa merasakan nikmatnya tidur.”
Diriwayatkan dari cucu rasulullah Al-Hasan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW
menyebut-nyebut kematian, cekikan, dan rasa pedih. Beliau bersabda, “Sakitnya
sama dengan tiga ratus kali tusukan pedang.” (Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut,
Zabiidii, X.260).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau
adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka’at
dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari.
Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke
langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail.
Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt
agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt,
mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan
menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
“Assalamu’alaikum, yaa Nabi Allah”
Salam Malaikat Izrail, “Wa’alaikum salam wa rahmatulloh” Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui,
bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu
yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat
berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh
Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s
mengkhususkan waktunya “menghadap”.
Allah sampai keesokan harinya. Semua
itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris
terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya
berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris
a.s mengajak jalan-jalan “tamunya”. Itu ke sebuah perkebunan di mana
pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
“Izinkanlah saya memetik buah-buahan
ini untuk kita”. pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
“Subhanallah..” kata Nabi Idris a.s.
“Kenapa ?” Malaikat Izrail pura-pura
terkejut.
“Buah-buahan ini bukan milik kita”.
Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: “Semalam anda menolak makanan
yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”. Malaikat Izrail tidak
menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah.
Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah
gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
“Siapakah engkau sebenarnya ?” tanya
Nabi Idris a.s.
“Aku Malaikat Izrail”. Jawab Malaikat
Izrail. Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar
tak berdaya. “Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?” selidik Nabi Idris
a.s serius.
“Tidak” Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
“Atas izin Allah, aku sekedar berziarah(berkunjung) kepadamu”. Jawab Malaikat
Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa
lama kemudian beliau hanya terdiam.
“Aku punya keinginan kepadamu”. Tutur
Nabi Idris a.s
“Apa itu ? katakanlah !”. Jawab
Malaikat Izrail.
“Kumohon engkau bersedia mencabut
nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali,
agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku”. Pinta
Nabi Idris a.s.
“Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat
melakukannya”, tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT
memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s.
Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah
itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar
menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah
dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku
?” Tanya Malaikat Izrail. “Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup
dikuliti”. Jawab Nabi Idris a.s.
“Caraku yang lemah lembut itu, baru
kulakukan terhadapmu”. Kata Malaikat Izrail.
MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat
Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu
datang kepada kita ? Siapkah kita untuk menghadapinya ?
MATI ITU PASTI ! TAPI APAKAH BEKAL
YANG SUDAH ENGKAU PERSIAPKAN..??!!
Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalamualaikum
(Sumber :"Metode Menjemput Maut"
Karya: Imam Al-Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar