Assalamualaikum
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Saya
mengawali tulisan ini dengan mengutip kalam cintaNya berikut:
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya Dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul” (Qs.Al-Isra, 15).
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya Dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul” (Qs.Al-Isra, 15).
Sesungguhnya Allah telah memberikan hidayahNya kepada
umat manusia selaku hamba-hamba yg dicintaiNya. Yang menjadi pertanyaan, maukah
kita menjemput hidayah tersebut? Karena hidayah itu memang BUKAN dicari, sekali
lagi…bukan dicari, tapi dijemput! Karena sungguh telah nyata petunjuk Allah ada
dimana-mana di alam semesta ini, juga ada pada diri kita. Tidakkah kita
memikirkannya wahai saudaraku..?
Ada seorang gadis yg sangat supel dalam bergaul dan punya
banyak teman. Gadis itu ternyata senang mengikuti berbagai kontes kecantikan
dan ia sering mendapat juara. Karirnya semakin berkembang ketika ia diminta
untuk membintangi serial sinetron di TV. Diapun menjadi pemeran utama. Setelah
itu, tawaran main sinetron berdatangan.
Sejak saat itu godaan demi godaan menghampiri. Pernah
suatu hari salah seorang wartawan dan seorang fotografer menghampirinya dan
berkata,”Ayo buka sedikit dong kancing bajunya. Itu roknya juga diangkat
sedikit…”.
Dengan dahi berkerut si gadis bertanya,”Kenapa sih mas
harus pake buka-bukaan segala”.
Fotografernya menjawab,”Kalau pendatang baru memang harus
begitu, biar cepet laku dan terkenal..”. *Astaghfirullah..
Mendengar pernyaataan itu si gadis jadi jengkel dan
menjawab,”kalau begitu saya gak mau. Sekarang juga saya mengundurkan diri dari
pemeran utama. Terimakasih”.
Dan di hari yg lain, si gadis diajak teman-temannya
menginap di suatu villa di puncak. Malam harinya mereka mengadakan pesta dengan
minum-minuman keras dan merokok. Bahkan ada yg menggunakan obat-obatan. Hal ini
tidak pernah dia sangka dan ia tak cukup berpikir untuk mengantisipasi hal ini.
Tapi ketikanteman2nya menawarkan minuman dan obat2an itu, ia berani menolak
dengan tegas. Ketika semua temannya tidak sadarkan diri, dalam kesendirian dan
dicekam rasa takut yg memuncak, saat itu ia ingat kepada Allah dan tiba-tiba
saja ia menangis. Tak perduli dengan wktu yg sudah larut malam, si gadis nekat
kabur dari villa itu meninggalkan teman2nya dan pulang kerumah.
Hari berganti hari, si gadis tetap bermain dengan
teman2nya, masih berada di komunitas orang2 yg suka mabuk-mabukan dan meminum
khamer. Diajak ke diskotek ia juga mau ikut, ia tak mau menyinggung perasaan
temannya. Tapi ketika mendengar adzan berkumandang, ia tinggalkan teman2nya
untuk menyempatkan diri mencari mushola dan mengerjakan sholat.
Salah seorang temannya yg melihat keanehan sikap dan
perilaku si gadis lalu menceritakan kepada seorang ustad yg ia kenal dari
bapaknya. Lewat ustad itulah si gadis mulai mendpat pencerahan. Perlahan ia
mulai merubah penampilannya dari gadis gaul dengan kebiasaan memakai celana
jeans dan kaos dipadu dengan cardigan, kini ia telah memakai jilbab, rajin
beribadah, dan mengaji kepada ustad tersebut.
Hingga suatu hari sang ustad memperkenalkannya dengan
seorang ikhwan yg hendak mencari calon istri. Setelah dipertemukan keduanya
saling jatuh hati. Tujuh hari saling berkenalan didampingi sang ustad, lalu
mereka meminta restu kepada orangtua masing2 untuk menikah. Subhanallah..
Berbekal dunia fashion yg pernah digelutinya, membawa ia
menjadi seorang perancang busana muslimah yg terkenal. Saat lebaran tiba, ia
sering menghadiahkan baju rancangannya kepada ibu mertuanya dan saudara2nya,
juga membagi-bagikan hadiah kepada keponakan2nya. Ia menjelma menjadi seorang
gadis muslimah yg begitu dermawan dan baik hati.
Sahabat2ku..
begitulah Allah dalam menolong hamba-hambaNya yg berusaha menempuh jalan kebenaran, menjemput hidayah dariNya. Sebenarnya hidayah Allah itu sudah ada didalam diri tiap manusia, bahkan ketika engkau membaca tulisanku ini, detik ini, hidayah itu sudah ada dihatimu. Tinggal kini saya serahkan padamu utk memilih, mau kau sambut hidayah itu atau kau tolak.
begitulah Allah dalam menolong hamba-hambaNya yg berusaha menempuh jalan kebenaran, menjemput hidayah dariNya. Sebenarnya hidayah Allah itu sudah ada didalam diri tiap manusia, bahkan ketika engkau membaca tulisanku ini, detik ini, hidayah itu sudah ada dihatimu. Tinggal kini saya serahkan padamu utk memilih, mau kau sambut hidayah itu atau kau tolak.
Dan saya tutup tulisan ini dengan sebuah motivasi: barangsiapa yang berjihad untuk mencari
keridhoanNya, maka DIA pasti akan memberikan pertolongan.
“..dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (Qs.Al-ankabut, 69).
“..dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (Qs.Al-ankabut, 69).
Barakallahufiikum…semoga bermanfaat.
senyum manis dan salam hangat,
Wassalamualaikum
senyum manis dan salam hangat,
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar